Ferdinand Demokrat: Harun Masiku, Apa Kamu Enggak Kangen dengan Hasto?
Minggu, 16 Februari 2020 -
Merahputih.com - Keberadaan buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO), Harun Masiku, masih menjadi misteri. Misteri keberadaan Harun ini kembali disinggung oleh Kadiv Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand melontarkan pertanyaan sindiran kepada Harun dengan menyinggung nama Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Baca Juga:
Belum Juga Serahkan Diri, KPK Bentuk Satgas Khusus Buru Harun Masiku
"Harun Masiku, apa kamu nggak kangen dengan Hasto? Atau Jangan-jangan kalian sering ketemu?" tulis Ferdinand di akun twitternya yang dikutip Minggu (16/2).
Ferdinand pun meminta Harun untuk keluar dari persembunyiannya dan jangan mengorbankan diri untuk perbuatan yang tidak baik.
"Keluarlah Masiku, jangan korbankan dirimu untuk perbuatan yang tidak baik. Kalau mau berkorbankan, korbankanlah hidupmu untuk tolong orang miskin dan susah, bukan untuk melindungi pelaku korupsi/suap," cuitnya.
Harun Masiku, apa kamu ngga kangen dengan Hasto? Atau jangan2 kalian sering ketemu?
— FERDINAND HUTAHAEAN (@FerdinandHaean2) February 15, 2020
Keluarlah Masiku, jangan korbankan dirimu untuk perbuatan yang tidak baik, kalau mau berkorbankan, korbankanlah hidupmu utk tolong orang miskin dan susah,bukan utk melindungi pelaku korupsi/suap. pic.twitter.com/5uzCJbm2zl
Demokrat sendiri merupakan partai yang pernah menaungi Harun sebelum PDIP. Sayangnya, karir pria asal Sumatera Selatan di bawah naungan Susilo Bambang Yudhoyono itu sama sekali tak terlihat.
Harun merupakan tersangka kasus pemberian suap terhadap eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan terkait proses pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR periode 2019-2024 dari PDIP.
Baca Juga:
MAKI Yakin Duit Suap untuk Wahyu Eks KPU Bukan dari Harun: Beli Tiket Aja Dibayarin
Sejak Wahyu terkena operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK pada (8/1/2020) lalu, Harun menghilang bak ditelan bumi.
Meski Polri mengaku sudah menyeber status Harun sebagai DPO ke 34 Polda dan 504 Polres di seluruh Indonesia, namun hingga kini kader PDIP itu belum juga ditemukan. (Knu)