Epidemiolog UI Minta Pemerintah Teruskan Uji Klinis Vaksin COVID-19

Jumat, 23 Oktober 2020 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Ahli Epidemiologi Universitas Indonesia Tri Yunis Miko meminta pemerintah Indonesia terus mengembangkan uji klinis vaksin COVID-19 sesuai 'timeline' yang telah dibuat. Jangan sampai ada faktor lain yang menghambat.

Hal itu dikatakannya guna menanggapi isu terkait vaksin COVID-19 Sinovac yang menjadi komoditas politik di Brasil.

Baca Juga

Hasil Uji Klinis Vaksin COVID-19 di Bandung Tunjukkan Hasil Menggembirakan

Menurut Tri Yunis, hal ini ada kaitannya dengan pernyataan Presiden Brasil Jair Bolsonaro yang menolak vaksin tersebut.

Sikap Bolsonaro dinilai terkait dengan rivalitas politiknya dengan Gubernur Sao Paolo, Joao Doria. Sao Paolo sendiri adalah wilayah yang ikut bekerja sama dengan Sinovac dalam mengembangkan vaksin lokal di Brasil.

"Indikator vaksin itu dapat dilihat dari tingkat keamanan dan efektivitasnya. Jadi, di luar faktor itu jangan sampai menghentikan proses. Pemerintah sepatutnya terus menjalan uji klinis vaksin," ujar Tri Yunis Miko dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (22/10).

Tri Yunis menegaskan, vaksin akan dilihat efikasinya atau kemampuannya melindungi tubuh seseorang.

Ilustrasi vaksin COVID-19. Foto: Istimewa
Ilustrasi vaksin COVID-19. Foto: Istimewa

Menurut dia, pandemi COVID-19 ini nyaris menghentikan seluruh aktivitas manusia di muka bumi. Para produsen dan ilmuan di dunia pun berlomba-lomba menemukan vaksin untuk menghentikan penyebaran virus korona.

"Dalam konteks ini yang harus diperhatikan adalah bagaimana langkah-langkah vaksinasi kepada masyarakat. Ini sudah darurat," tegasnya.

Tri Yunis optimistis, program ini dapat berhasil menghasilkan vaksin lantaran uji coba sebelumnya disebut berlangsung aman. "Harapannya fase tiga ini juga aman,” ujarnya.

Baca Juga

Vaksin COVID-19 Jangan Jadi Lahan Bisnis

Sebelumnya, Direktur Utama PT Bio Farma, Honesti Basyir mengatakan, sejauh ini uji klinis ketiga kandidat vaksin tahap tiga yang sedang dilakukan di Bandung tidak ada indikasi yang menghambat. PT Bio Farma optimistis jika proses pembuatan vaksin dapat berjalan lancar sesuai jadwal. (Knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan