Aksi Tanam 500 Mangrove di Tanjung Pandan
Kamis, 02 Juni 2022 -
KEBERADAAN ekosistem mangrove memiliki peranan penting dalam penanganan perubahan iklim dan menjaga ekosistem darat. Dalam mendukung pelestarian hutan mangrove, PT Elnusa Petrofin melakukan aksi Penanaman 500 bibit mangrove bersama Kelompok Hutan Kemasyarakatan (HKM) Seberang Bersatu.
Kegiatan tersebut berlangsung di kawasan Belitung Mangrove Park, Desa Juru Sebrang, Kecamatan Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung. Dalam kegiatan tersebut turut hadir 50 instansi pemerintah, masyarakat lokal, dan karyawan.
Baca Juga:

Selain itu, turut hadir pula Perwakilan Desa Juru Sebrang Julianto dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Belitung Mirang Uganda untuk mendukung kegiatan tersebut.
Departemen Head of Corporate Communication & BoD Support PT Elnusa Petrofin Putiarsa Bagus Wibowo menjelaskan kegiatan tersebut merupakan wujud implementasi program CSR Petrofin Peduli. Kegiatan dilakukan melalui Pilar Petrofin Resik ditujukan untuk mendukung pelestarian terhadap lingkungan.
"Kegiatan penanaman mangrove dapat dijadikan momen strategis dalam upaya mengantisipasi dampak perubahan iklim, pencegahan abrasi, dan pengembalian lahan kritis serta upaya dekarbonisasi. Dalam jangka panjang juga memberikan manfaat secara ekonomis bagi masyarakat yang banyak bergantung pada hasil laut," ujar Putiarsa pada keterangan resminya.
Selain itu, kegiatan CSR tersebut sekaligus bertujuan mewujudkan salah satu poin dalam Sustainable Development Goals, tentang tata kelola laut dan pantai secara berkelanjutan.
Putiarsa menambahkan, sejak tahun 2021, EPN secara aktif sudah berkontribusi dengan melakukan penanaman seribu pohon mangrove di Hutan Kemasyarakatan Juru Seberang, sebagai wilayah ring perusahaan.
"Kegiatan ini menjadi kelanjutan dari rangkaian yang telah kita lakukan di tahun lalu, sehingga program yang diberikan dapat berkelanjutan hingga mencapai exit program," ujar Putiarsa.
Baca Juga:

Hutan kemasyarakatan Juru Seberang merupakan kawasan di pesisir barat Pulau Belitung berhadapan langsung dengan Selat Gaspar. Kawasan itu memiliki luas 757 hektar, dan tengah dikembangkan untuk mengembalikan ekosistem mangrove yang sudah rusak akibat aktivitas tambang yang dimanfaatkan menjadi tempat wisata Belitung Mangrove Park.
"Adanya pengembangan pembenihan mangrove dikembangkan secara kolaboratif ini diharapkan menjadi inovasi membawa daya tarik wisata baru di HKM Seberang Bersatu," tambahnya.
Dengan adanya program tersebut, Putiarsa berharap semoga ke depannya Belitung Mangrove Park bisa berkembang menjadi wisata edukasi mangrove, baik dari pembenihan, pembibitan, dan penanaman secara langsung, sehingga bisa meningkatkan jumlah wisatawan.
Di sisi lain, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Belitung Mirang Uganda mendukung kegiatan tersebut terutama terhadap pelestarian lingkungan di HKM Juru Seberang.
"Pemerintah Daerah juga selalu men-support kemajuan dan kegiatan di HKM Juru Seberang. Namun apa yang dilakukan pihak Elnusa Petrofin diharapkan dapat menjadi inspirasi yang dapat diikuti dalam hal kolaborasi dan sinergisitas untuk mendukung kemajuan pariwisata," ungkap Mirang. (ryn)
Baca Juga:
Kangen Jalan-Jalan, Wisatawan Indonesia Inginkan Perjalanan Bebas Repot