1.000 Mangrove di Pesisir Morodemak untuk Keseimbangan Alam


Ilustrasi hutan mangrove. (Foto: Pexels/Iconcom)
HARI Konservasi Alam Nasional (HKAN) diperingati tiap 10 Agustus. Peringatan ini bertujuan memasyarakatkan konservasi alam secara nasional sebagai sikap hidup dan budaya bangsa.
Mengutip akun Instagram @harikonservasialamnasional, tema HKAN tahun 2023 adalah 'Hapungkal Himba Kalingu'. Artinya, 'Jiwa yang Damai dalam Harmoni Rimba Belantara'.
Sebagai wujud sokongan dalam peringatan HKAN 2023, PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), prosperity platform yang berfokus pada penyediaan layanan keuangan inklusif untuk segmen ultra mikro di perdesaan, menanam 1.000 bibit mangrove di pesisir Pantai Morodemak, Jawa Tengah.
Penanaman mangrove ini bekerja sama dengan Jejakin, perusahaan teknologi yang berfokus pada masalah perubahan iklim.
Program 1.000 mangrove bertujuan menyeimbangkan emisi karbon (carbon offsetting) dan menjadikan Amartha sebagai carbon neutral company pada masa mendatang. Sebelum di Morodemak, Amartha melakukan program serupa di pesisir Pulau Tanakeke, Sulawesi Selatan.
Aria Widyanto, Chief Risk and Sustainability Amartha menyampaikan bahwa Amartha berupaya menerapkan prinsip keberlanjutan dan berkomitmen memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.
Baca juga:

"Penanaman 1.000 mangrove merupakan bagian dari langkah awal Amartha untuk meningkatkan resiliensi dan keseimbangan yang berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat di kawasan pesisir yang rawan terhadap abrasi, seperti di Pesisir Pantai Morodemak," tutur Aria seperti termaktub dalam keterangan resmi kepada Merahputih.com (10/8).
Program ini juga bagian terintegrasi dari inisiatif Amartha untuk pemberdayaan masyarakat di daerah rentan dan perluasan produk-produk green financing pada masa mendatang.
Program mangrove kali ini melibatkan peran para pendana individu untuk bisa mengadopsi mangrove dengan mendanai UMKM lewat Amartha.
Amartha percaya bahwa setiap individu memiliki kesempatan berperan aktif melestarikan lingkungan dengan menanam mangrove.
Dalam kolaborasi ini, Jejakin berperan sebagai fasilitator yang melakukan penanaman, pengawasan, dan pelaporan dalam program carbon management.
Arfan Arlanda, Founder & CEO Jejakin, menyatakan bahwa kolaborasi dengan Amartha sebagai upaya untuk mengakselerasi rehabilitasi ekosistem mangrove. Upaya itu tak bisa dilakukan sendirian, melainkan melibatkan banyak pihak.
"Kolaborasi dengan sektor swasta, terlebih juga masyarakat secara umum, akan mengakselerasi rehabilitasi ekosistem mangrove. Harapannya, masyarakat dan lembaga lainnya akan semakin sadar dampak yang ditimbulkan dari emisi karbon, dan tergerak untuk berperan aktif dalam menyeimbangkan karbon” tutur Arfan.
Baca juga:

Menurut Hery Purnobasuki, staf pengajar dari Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga, tumbuhan mangrove memiliki banyak daun sehingga menyerap karbon lebih banyak dari tumbuhan lain.
"Satu hektare hutan mangrove menyerap 110 kilogram karbon dan sepertiganya dilepaskan berupa endapan organik di lumpur... Dengan kemampuan mangrove dalam menyimpan karbon, maka peningkatan emisi karbon di alam tentu dapat lebih dikurangi," tulis Hery dalam "Pemanfaatan Hutan Mangrove Sebagai Penyimpan Karbon" dalam Buletin PSL Universitas Airlangga Surabaya Nomor 27 (2012).
Indonesia merupakan pemilik 23 persen atau hampir empat juta hektar dari luas total mangrove dunia. Pemerintah sudah berkomitmen melakukan transisi energi menuju emisi nol karbon. Komitmen itu ditegaskan dalam Konferensi Perubahan Iklim (COP 26) yang tertuang dalam Intended Nationally Determined Contribution (INDC).
Untuk mendukung capaian itu, Amartha mengajak seluruh lapisan masyarakat agar menanam secara berkelanjutan demi terjaganya keseimbangan alam dan kehidupan biodiversitas bagi generasi kini dan mendatang. Kerja bareng ini terlingkup dalam prinsip ESG atau Environment, Social, dan Government (ESG).
“Program penanaman mangrove ini merupakan permulaan bagi Amartha untuk terus berkontribusi sesuai prinsip ESG. Dengan dukungan dari berbagai pihak, Amartha berharap dapat terus melakukan pelestarian lingkungan, menanam jutaan pohon mangrove lainnya, untuk menuju nol emisi karbon,” tutup Aria. (dru)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Saat Megawati Ikut Kegiatan Perlindungan Lingkungan Bareng Pramono, Ini Pesan Yang Disampaikan

Khatib Salat Jumat Hari ini Diminta Sampaikan Pesan Pelestarian Lingkungan, Jemaah juga Ikut Tanam Pohon

Belajar dari Kearifan Lokal, Merawat Bumi Lewat Cara yang Sudah Lama Kita Punya

DPRD DKI: Setiap Bulan Kita akan Menanam Mangrove

Pramono Bakal Minta Pengembang Tanam Kembali Mangrove yang Terdampak Pembangunan

Tampil Perdana Sebagai Utusan Sekjen PBB, Retno: Kolaborasi Adalah Kunci

Pentingnya Reboisasi untuk Dampak Kehidupan Manusia

Festival LIKE 2 Beri Edukasi Tentang Pentingnya Kelestarian Lingkungan

Jokowi Kunjungi Festival LIKE 2, Serahkan SK Hutan Sosial dan TORA

Masyarakat Adat Penting dalam Menjaga Keanekaragaman Hayati
