Dinilai Melecehkan Mbah Moen, PDIP: Fadli Zon Harus Tahu Sopan Santun

Kamis, 07 Februari 2019 - Noer Ardiansjah

MerahPutih.com - Sekretaris Tim Kemenangan Nasional (TKN) Hasto Kristiyanto menyayangkan sikap Wakil Ketua DPR Fadli Zon yang menuliskan puisi 'doa yang ditukar', yang dianggap memojokkan ulama sepuhMaimoen Zubair.

Menurut Hasto, Fadli harusnya menunjukkan jati diri sebagai seorang pemimpin lembaga publik.

"Minimal tahu sopan santun, tahu budi pekerti," kata Hasto Kristiyanto dalam pernyataan persnya, Kamis (7/2).

Sebagai kader PDI Perjuangan, Hasto mengaku pihaknya sangat resah dengan tindakan Fadli Zon itu. Sebab seorang ulama justru diperlakukan seperti itu oleh seorang Fadli, yang baginya tak paham etika Indonesia.

"Seharus itu tidak boleh ditunjukkan oleh pimpinan lembaga tinggi negara," imbuhnya.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (MP/Budi Lentera)
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (MP/Budi Lentera)

Dia pun menyayangkan Fadli, hanya karena kepentingan elektoral pemilu, tega melakukannya. Padahal pemilu seharusnya menjadi momen meningkatkan keadaban publik.

"Sebagai orang timur, bukan seenaknya berbicara. Karena kita bernegara juga ada Pancasila," imbuh Hasto.

"Apalagi puisi, jangan sampai dilakukan untuk menyerang sosok ulama yang kita hormati. Dari sosok pemimpin harusnya muncul keteladanan, bukan kebencian," tandasnya.

Sebelumnya, Fadli membuat puisi atas polemik salah ucap Mbah Moen saat berdoa disamping Jokowi.

DOA YANG DITUKAR

doa sakral
seenaknya kau begal
disulam tambal
tak punya moral
agama diobral

doa sakral
kenapa kau tukar
direvisi sang bandar
dibisiki kacung makelar
skenario berantakan bubar
pertunjukan dagelan vulgar

doa yang ditukar
bukan doa otentik
produk rezim intrik
penuh cara-cara licik
kau penguasa tengik

Ya Allah
dengarlah doa-doa kami
dari hati pasrah berserah
memohon pertolonganMu
kuatkanlah para pejuang istiqomah
di jalan amanah

Fadli Zon, Bogor, 3 Feb 2019. (Fdi)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan