Calo Pilkada Merajalela, Formappi Pertanyakan Alat Sadap KPK

Selasa, 28 Juli 2015 - Fredy Wansyah

MerahPutih Politik - Tahapan pemilihan kepala daerah tengah berlangsung. Namun, prosesnya masih menyisakan dunia percaloan pilkada.

Tidak tanggung-tanggung, calo Pilkada berani memalak calon kepala yang ingin maju hingga ratusan juta rupiah. Hal ini semestinya menjadi dasar aparat penegak hukum, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menindak para pelaku suap.

"Hampir semua gunakan calo, semestinya alarm alat sadap KPK tiap detik nyala terus," kata peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), di Jakarta, Selasa (28/7).

KPK semestinya lebih mudah mengejar calo Pilkada. Sebab, transaksi dilakukan melalui telephone. "Masalahnya, kemana KPK," sambungnya.

Ditambahkan Lucius, tahun ini ada 269 daerah terlaksana Pilkada. Jika satu pasang calon saja, ada 538 calon kepala daerah yang ingin maju untuk posisi nomor satu atau dua.

Sementara, hanya 12 orang yang akan memberikan rekomendasi. Ini akan menumbuhsuburkan para calo yang mengaku-aku dekat dengan pimpinan partai dan menjanjikan akan mendapat rekomendasi.

"Ini suap paling massif, terselubung dan seperti dilegalkan parpol," tandasnya. (mad)

Baca Juga:

Jelang Pilkada, Calo Merajalela

Pendaftaran Hari Kedua, Bolaang Mongondow Timur Tak Ada Calon

Pilkada Tangsel Diikuti Tiga Pasang Cakada

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan