Anggota DPR 'Menghilang' saat Aksi Demo, Formappi: Wakil Rakyat Pengecut
Gedung DPR RI. (Foto: MerahPutih.com/Dicke Prasetia)
MerahPutih.com - Aksi demonstrasi yang dilakukan sejumlah elemen masyarakat di depan Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, selama dua hari berlangsung ricuh. Fasilitas publik hingga mobil bepelat merah menjadi sasaran emosi massa.
Namun, teriakan-teriakan dari luar gedung dewan yang disuarakan oleh rakyat dibalas keheningan dari dalam gedung wakil rakyat.
Suasana Kompleks Parlemen terasa sangat berbeda dalam dua hari demonstrasi. Akitivitas yang kerap dilakukan anggota dewan tampak 'menghilang'.
DPR RI memilih untuk meniadakan rapat dan para pekerja diminta untuk bekerja dari rumah. Sementara, anggota dewan memilih memakai berpelat sipil.
Sepinya gedung parlemen mendapatkan kritikan tajam dari Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus.
Baca juga:
Selain di Gedung DPR, Polda Metro Jaya, Malam Ini Demo Kembali Digelar di Jalan Otista
Ia menilai anggota DPR bersikap takut dan terkesan pengecut karena memilih menghindari massa atau sekadar memberikan tanggapan resmi atas tuntutan yang disuarakan demonstran.
"Jadi yang paling diharapkan untuk menjawab tuntutan pendemo ini harusnya si DPR. Karena itu mereka seharusnya nggak bisa bersembunyi," kata Lucius kepada MerahPutih.com, Jumat (29/8).
Lucius menegaskan bahwa DPR sebagai lembaga perwakilan rakyat memiliki kewajiban moral dan politik untuk menanggapi langsung aspirasi masyarakat yang disuarakan di jalanan.
Ia menyayangkan sikap diam para legislator yang justru menimbulkan kesan abai terhadap aspirasi rakyat.
"Yang paling penting DPR harus menunjukan respons yang tepat untuk apa yang kemudian tuntutan para pendemo. Sebisa mungkin saya kira ada upaya untuk misalnya mengundang beberapa perwakilan dari para pendemo ini," ujarnya.
Baca juga:
Kata Lucius, para demonstran saat ini tidak selalu terhimpun dalam organisasi besar, sehingga DPR bisa lebih mudah memilih dan menghadirkan tokoh-tokoh penting yang terlibat dalam aksi untuk berdialog.
"Karena para pendemo ini tidak terlalu banyak menggunakan simpul-simpul organisasi jadi bisa memilih tokoh-tokoh penting yang terlibat dalam aksi ini kemudian diajak bicara," katanya.
Seperti diketahui, demonstrasi yang dilakukan di depan gedung DPR RI guna menolak tunjangan mewah wakil rakyat. Sedangkan, masyarakat dihidup di tengah ekonomi yang serba sulit seperti sekarang. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
DPR Minta Bapeten Berada Langsung di Bawah KLH untuk Perkuat Pengawasan Bahan Radioaktif
Pemulihan Infrastruktur Dasar Jadi Penentu Keselamatan Warga Terdampak Bencana Sumatra
Dana 'On Call' Rp 4 Triliun untuk Bencana di Sumatra Sudah Menanti, DPR Desak Pemerintah Gunakan Anggaran Darurat
Gas Elpiji Langka Hingga Dapur Umum Bencana 'Mati Suri' di Aceh, Pertamina Diminta 'Gercep' Lewat Udara
Dokumen Hilang Saat Bencana Aceh-Sumut, Imigrasi Diminta Bebaskan Syarat dan Biaya Penerbitan Kembali Paspor
Setop Narasi Cuaca Ekstrem! DPR Tegaskan Bencana di Sumatera Buntut Kasus Perusakan Hutan Massif
Raker Menteri Lingkungan Hidup dengan Komisi XII DPR Bahas Daerah Aliran Sungai (DAS) Pulau Sumatera
Pemerintah Didesak Segera Setop Izin Alih Fungsi Usai Bencana Hidrometeorologi di Sumatera
Reformasi Radikal Polri Diharap Fokus pada Perubahan Kultural, Bukan Struktural
Pemerintah Diharap Segera Ganti Status Bencana Hidrometeorologi yang Menghantam 3 Provinsi di Sumatera