Jelang Pilpres, Bijaklah Bermedsos

Minggu, 11 Juni 2023 - Andrew Francois

PENGGUNAAN yang makin intens jelang pemilu presiden menerbitkan kekhawatiran baru. Pengamat Telekomunikasi Heru Sutadi mengajak masyarakat untuk bertanggung jawab dalam menggunakan media sosial menjelang Pemilu Presiden 2024. Di sisi lain, pers diharapkan dapat berperan dalam menenangkan suasana.

Heru mengungkapkan keprihatinannya dengan terkait penggunaan media sosial yang semakin intensif dalam menyebarkan hoaks, ujaran kebencian, kampanye hitam, dan doxing menjelang Pemilu 2024, seperti dilaporkan ANTARA, Sabtu (10/6).

Dia mengajak pers untuk menjadi pihak yang dapat memberikan informasi yang akurat, menenangkan suasana, dan melakukan verifikasi fakta terhadap informasi yang beredar di media sosial.

Baca juga:

Tujuh Cara Bijak Bermedia Sosial, Salah Satunya Mengerti Sisi Hukum

Jangan menjadi provokator di media sosial. (Foto: Unsplash/Austin Distel)

Selain itu, kepada pengguna media sosial, Heru mengimbau agar mereka berpikir dua kali sebelum menyebarkan informasi yang belum diketahui kebenarannya.

Dia mendorong untuk menyebarkan informasi yang positif dan sudah terverifikasi agar masyarakat juga dapat merasakan manfaat dari penggunaan media sosial tersebut.

Pendapat serupa juga disampaikan oleh pakar komunikasi dari Universitas Indonesia, Firman Kurniawan Sujono. Dia berharap seluruh lapisan masyarakat dapat menjaga kenyamanan dan keamanan di media sosial menjelang Pemilihan Presiden tahun depan.

Baca juga:

Pentingnya Peran Jurnalis Edukasi Masyarakat Melawan Hoaks di Medsos

Waspada terhadap berita bohong, gunakan multi-sumber. (Foto: Pexels-/oshua Miranda)

Firman menyoroti potensi kerusakan yang dapat ditimbulkan jika masyarakat terlibat dalam penyebaran misinformasi dan informasi yang tidak akurat karena afiliasi dengan kontestan atau partai politik tertentu.

Hal ini dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap media sosial dan menciptakan ketidaknyamanan dalam penggunaannya.

Firman juga menyebutkan bahwa lebih dari 167 juta orang di Indonesia terhubung dengan media sosial, dari total 212 juta pengguna internet. Dengan demikian, penyebaran informasi melalui media sosial menjadi sangat cepat.

Oleh karena itu, Firman menekankan pentingnya tanggung jawab dalam penggunaan media sosial secara etis di masyarakat. Para pengguna media sosial diimbau untuk mempertimbangkan efek jangka panjang dari setiap unggahan yang mereka kirimkan ke media sosial. (waf)

Baca juga:

Jelang Pilpres, Berita Hoaks Meningkat. Polri: Kalau Jumlahnya Saya Sebutkan, Kalian Kaget

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan