Jelang Pilpres, Bijaklah Bermedsos

Andrew FrancoisAndrew Francois - Minggu, 11 Juni 2023
Jelang Pilpres, Bijaklah Bermedsos

Jangan mudah terpancing provokasi dan berita bohong di media sosial. (Foto: Unsplash/Alexander Shatov)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PENGGUNAAN yang makin intens jelang pemilu presiden menerbitkan kekhawatiran baru. Pengamat Telekomunikasi Heru Sutadi mengajak masyarakat untuk bertanggung jawab dalam menggunakan media sosial menjelang Pemilu Presiden 2024. Di sisi lain, pers diharapkan dapat berperan dalam menenangkan suasana.

Heru mengungkapkan keprihatinannya dengan terkait penggunaan media sosial yang semakin intensif dalam menyebarkan hoaks, ujaran kebencian, kampanye hitam, dan doxing menjelang Pemilu 2024, seperti dilaporkan ANTARA, Sabtu (10/6).

Dia mengajak pers untuk menjadi pihak yang dapat memberikan informasi yang akurat, menenangkan suasana, dan melakukan verifikasi fakta terhadap informasi yang beredar di media sosial.

Baca juga:

Tujuh Cara Bijak Bermedia Sosial, Salah Satunya Mengerti Sisi Hukum

Jangan menjadi provokator di media sosial. (Foto: Unsplash/Austin Distel)

Selain itu, kepada pengguna media sosial, Heru mengimbau agar mereka berpikir dua kali sebelum menyebarkan informasi yang belum diketahui kebenarannya.

Dia mendorong untuk menyebarkan informasi yang positif dan sudah terverifikasi agar masyarakat juga dapat merasakan manfaat dari penggunaan media sosial tersebut.

Pendapat serupa juga disampaikan oleh pakar komunikasi dari Universitas Indonesia, Firman Kurniawan Sujono. Dia berharap seluruh lapisan masyarakat dapat menjaga kenyamanan dan keamanan di media sosial menjelang Pemilihan Presiden tahun depan.

Baca juga:

Pentingnya Peran Jurnalis Edukasi Masyarakat Melawan Hoaks di Medsos

Waspada terhadap berita bohong, gunakan multi-sumber. (Foto: Pexels-/oshua Miranda)

Firman menyoroti potensi kerusakan yang dapat ditimbulkan jika masyarakat terlibat dalam penyebaran misinformasi dan informasi yang tidak akurat karena afiliasi dengan kontestan atau partai politik tertentu.

Hal ini dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap media sosial dan menciptakan ketidaknyamanan dalam penggunaannya.

Firman juga menyebutkan bahwa lebih dari 167 juta orang di Indonesia terhubung dengan media sosial, dari total 212 juta pengguna internet. Dengan demikian, penyebaran informasi melalui media sosial menjadi sangat cepat.

Oleh karena itu, Firman menekankan pentingnya tanggung jawab dalam penggunaan media sosial secara etis di masyarakat. Para pengguna media sosial diimbau untuk mempertimbangkan efek jangka panjang dari setiap unggahan yang mereka kirimkan ke media sosial. (waf)

Baca juga:

Jelang Pilpres, Berita Hoaks Meningkat. Polri: Kalau Jumlahnya Saya Sebutkan, Kalian Kaget

#Media Sosial
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.

Berita Terkait

Indonesia
Pimpinan MPR Dukung Penerapan Kebijakan Satu Orang Satu Akun Media Sosial
Senator daerah pemilihan Sulawesi Tengah itu juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, penyedia platform, dan masyarakat sipil dalam mengawal implementasi kebijakan tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 19 September 2025
Pimpinan MPR Dukung Penerapan Kebijakan Satu Orang Satu Akun Media Sosial
Indonesia
Marak Akun Palsu, Komisi I DPR Dorong Kampanye 1 Orang Punya 1 Akun Medsos
Komisi I DPR mendorong kampanye agar satu orang memiliki satu akun media sosial. Sebab, akun tersebut dimanfaatkan untuk menggiring opini hingga menyebarkan hoaks.
Soffi Amira - Selasa, 16 September 2025
Marak Akun Palsu, Komisi I DPR Dorong Kampanye 1 Orang Punya 1 Akun Medsos
Dunia
Sempat Disebut Meninggal Akibat Kebakaran, Istri Eks PM Nepal Masih Hidup, Dirawat Intensif
Khabarhub melapoorkan bahwa Rabilaxmi Chitrakar, dirawat intensif pada Rabu setelah mengalami luka bakar serius akibat kebakaran yang dipicu oleh para demonstran di rumahnya.
Frengky Aruan - Jumat, 12 September 2025
Sempat Disebut Meninggal Akibat Kebakaran, Istri Eks PM Nepal Masih Hidup, Dirawat Intensif
Dunia
Presiden Nepal Yakinkan Semua Pihak, Tuntutan Pengunjuk Rasa Akan Dipenuhi
Pernyataan itu disampaikan menyusul gelombang protes keras yang terjadi di Nepal sejak awal pekan, hingga membuatnya jatuhnya korban, yang meningkat menjadi 34 orang tewas
Frengky Aruan - Jumat, 12 September 2025
Presiden Nepal Yakinkan Semua Pihak, Tuntutan Pengunjuk Rasa Akan Dipenuhi
Indonesia
Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Lengserkan CIA, Menkeu Purbaya: Dia Anak Kecil, Tak Tau Apa-Apa
Purabaya menegaskan kejadian ini menjadi pelajaran baginya dan keluarga untuk menjaga sikap maupun ucapan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 11 September 2025
Klarifikasi Unggahan Anaknya Soal Lengserkan CIA, Menkeu Purbaya: Dia Anak Kecil, Tak Tau Apa-Apa
Dunia
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Demonstrasi, yang disebut sebagai protes Generasi Z, dimulai setelah pemerintah memblokir platform seperti Facebook, X, dan YouTube, dengan alasan perusahaan-perusahaan itu gagal mendaftar dan tunduk pada pengawasan pemerintah.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Dunia
Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang
Massa mengepung gedung Parlemen sebelum polisi melepaskan tembakan ke arah para demonstran.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Nepal Akhirnya Cabut Larangan Media Sosial setelah Protes Besar Menewaskan 19 Orang
Dunia
Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas
Media Nepal melaporkan polisi menggunakan peluru tajam terhadap para demonstran.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Nepal Bergejolak Tolak Pelarangan Media Sosial dan Serukan Penindakan Korupsi, Sedikitnya 16 Tewas
Indonesia
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan
Polisi kini masih memburu akun media sosial, yang menyebarkan provokasi demo hingga penjarahan.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan
Indonesia
Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka
Meski telah ditetapkan sebagai tersangka, penyidik tidak melakukan penahanan terhadap CS, melainkan mewajibkan yang bersangkutan untuk melapor dua kali dalam sepekan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka
Bagikan