Belajar Benda Langit Tanpa Bikin Dahi Bekernyit di Pekan Astronomi Jakarta 2023

Sabtu, 12 Agustus 2023 - Hendaru Tri Hanggoro

BENDA langit terletak jauh di atas manusia. Mempelajarinya sering dianggap sebagai kerjaan ilmuwan saja. Yang isi otaknya sedikit pasti bakal sulit paham. Belajar benda langit bikin dahi bekernyit. Padahal anggapan itu tak sepenuhnya benar.

Secara jarak, benda langit memang jauh. Namun, mereka begitu lekat dengan kehidupan manusia. Melalui benda langit dan fenomenanya, manusia menentukan musim tanam, membagi waktu, menetapkan masa ibadah, dan membuat navigasi.

Benda langit mempunyai fungsi dalam keseharian manusia. Siapa saja bisa mempelajarinya, termasuk anak-anak.

Berangkat dari keyakinan itulah, Pekan Astronomi Jakarta (PAJ) 2023 digelar. PAJ merupakan salah satu kegiatan rutin Planetarium dan Observatorium Jakarta Unit Pengelola Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki. PAJ digelar selama 7-13 Agustus 2023 di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat.

Tahun ini, PAJ memilih menyelenggarakan acara dalam bentuk pameran, seminar, workshop, observasi langit, dan kegiatan keastronomian lainnya. Beberapa acara, seperti Planetarium Mini, ditujukan khusus untuk anak-anak.

Planetarium Mini diadakan untuk mengobati rasa rindu terhadap Planetarium Jakarta. Sejak 2020 hingga hari ini, Planetarium masih dalam masa revitalisasi.

Baca juga:

Pekan Astronomi Jakarta, Merayakan Warisan Pengetahuan Astronomi Nusantara

pekan astronomi jakarta
Pekan Astronomi Jakarta hadir memberikan edukasi kepada para peserta yang tertarik mengetahui tentang kekayaan pengetahuan astronomi Indonesia. (Foto: Merahputih.com/Zulthan Vigilio)

Meski Planetarium Mini untuk anak-anak, peminatnya ternyata berasal pula dari orang dewasa. “Kita targetkan untuk anak-anak yang masuk, ternyata orang dewasa antusias dengan Planetarium mini,” ujar Hanna Maresfin, kurator Pekan Astronomi Jakarta 2023, kepada Merahputih.com.

Hanna menyatakan, PAJ juga sebagai respons dari banyaknya permintaan masyarakat untuk dapat mempelajari astronomi secara menyenangkan di Taman Ismail Marzuki setelah masa pandemi selesai.

PAJ memperkuat peran Planetarium dan Observatorium Jakarta sebagai pusat penyebaran ilmu pengetahuan tentang astronomi. Keduanya ibarat jembatan antara ilmuwan dan masyarakat awam.

Planetarium dan Observatorium Jakarta juga diniatkan sebagai tempat pendidikan astronomi yang menarik dan mencerdaskan dengan memberikan layanan prima dan profesional.

Salah satu wujud layanan itu berupa Pameran Astronomi Budaya. Pameran berisikan panel informasi, maket, replika artefak, manuskrip, dan benda seni yang berkaitan dengan arkeoastronomi dan etnoastronomi Nusantara. Ada pula astrofotografi atau foto-foto benda dan fenomena langit karya Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ).

Acara lainnya berupa observasi matahari. Melalui acara ini, masyarakat bisa mengamati matahari melalui teleskop yang telah dilapisi oleh filter matahari.

Baca juga:

AI Bantu Percepat Penemuan Astronomi

astronomi jakarta
Pameran berisikan panel informasi, maket, replika artefak, manuskrip, dan benda seni yang berkaitan dengan arkeoastronomi dan etnoastronomi Nusantara. (Foto: Merahputih.com/Zulthan Vigilio)

Para pengunjung juga beroleh pengetahuan tentang aneka ragam teleskop, fungsi, dan cara penggunaannya. Ada pendampingan dari petugas PAJ ketika pengunjung ingin menggunakan teleskop.

Pada hari terakhir, 13 Agustus, PAJ menggelar workshop Astrokids dengan tema “Matahari Sang Bintang di Tata Surya”. Kegiatan ini berupaya mengedukasi anak-anak dengan dunia astronomi.

Anak-anak diajak melakukan aktivitas sederhana dan menyenangkan seperti mendengarkan cerita bertema astronomi dan membuat maket (paper craft).

PAJ mendapatkan banyak respons positif dari para pengunjung. Kehadiran pameran ini dapat menambah wawasan generasi muda tentang astronomi dan kekayaan pengetahuan astronomi nusantara dari para leluhur.

Liya, seorang pengunjung PAJ, mengutarakan ketertarikannya dengan acara ini.

“Acara ini menarik. Belum pernah ke pameran Astronomi. Pesan saya, ke depannya mungkin persiapan harus lebih rapi. Dan tulisan-tulisan lebih disederhanakan agar pembaca juga mudah menangkap. Karena yang saya lihat mayoritas peserta adalah anak-anak,” ujarnya. (zvw)

Baca juga:

Jelang Lebaran, Fenomena Astronomi Gerhana Matahari Hibrida Warnai Langit Indonesia

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan