Apa itu Happy Hipoxia?

Kamis, 12 Mei 2022 - Muchammad Yani

HAPPY hypoxia dikenal sebagai kondisi berkurangnya kadar oksigen di dalam tubuh yang tanpa adanya gejala. Meski demikian, kondisi ini perlu diperhatikan karena dapat berakibat buruk, apalagi bagi penderita COVID-19.

Hingga saat ini, penyebab happy hypoxia masih belum diketahui secara pasti. Namun, ada teori yang menyebutkan bahwa happy hypoxia terjadi akibat peradangan pada jaringan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi virus COVID-19.

Baca juga:

Halau Darah Tinggi dengan Langkah Mudah Ini

Sementara itu, ada teori lain yang menyebutkan bahwa happy hypoxia terjadi karena gangguan pada sistem saraf yang mengatur kadar oksigen dalam darah.

Jika terlambat terdeteksi dan tertangani, kondisi berkurangnya oksigen dalam darah tentu dapat membahayakan nyawa penderitanya. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk mengetahui gejala happy hypoxia agar penanganan dapat segera dilakukan.

Apa itu Happy Hipoxia gejala yang dirasakan penderita COVID-19. (Foto: ThePhysiologicalSociety)
Apa itu Happy Hipoxia gejala yang dirasakan penderita COVID-19. (Foto: ThePhysiologicalSociety)

Melansir dari alodokter, pada kondisi normal, kadar oksigen di dalam darah (saturasi oksigen) ada pada rentang 95–100% atau sekitar 75–100 mmHg. Kadar oksigen dalam darah yang berada di bawah batas tersebut mengakibatkan tubuh kekurangan oksigen, sehingga menimbulkan kondisi hipoksemia atau hipoksi.

Gejala hipoksia berbeda-beda pada setiap penderitanya. Gejala kondisi ini bisa muncul secara tiba-tiba dan memburuk dengan cepat (akut) atau berkembang secara perlahan (kronis).

Baca juga:

Cegah Hipertensi dengan Gaya Hidup Sehat

Ada beberapa gejala hipoksia yang umum terjadi, antara lain:

• Tubuh terasa lemas

• Kulit terlihat pucat

• Kuku dan bibir menjadi kebiruan

• Detak jantung menjadi cepat atau lambat

• Batuk

• Sesak napas

• Sakit kepala

Jika tidak segera ditangani, hipoksia dapat menyebabkan penderita mengalami hilang kesadaran, penurunan kesadaran, atau bahkan bisa koma.

Happy Hipoxia biasanya dirasakan penderita COVID-19. (Foto: Pixabay/qimono)
Happy Hipoxia biasanya dirasakan penderita COVID-19. (Foto: Pixabay/qimono)

Melansir dari ugm.ac.id, pakar Penyakit Dalam Spesialis Paru-Paru (Internis Pulmonologist) FKKMK UGM, dr. Sumardi, Sp.PD,KP., FINASIM., mengatakan happy hypoxia syndrome merupakan kondisi seseorang dengan kadar oksigen rendah dalam tubuh, tetapi terlihat seperti orang normal. Normalnya, kadar oksigen dalam tubuh seseorang adalah di atas 95 persen. Penurunan kadar oksigen dalam kondisi ini tidak membuat orang kesulitan bernapas ataupun tidak merasa terengah-engah.

Meski demikian, pada kondisi tertentu, hipoksia bisa terjadi tanpa gejala apa pun dan baru terdeteksi ketika seseorang menjalani pemeriksaan darah atau pemeriksaan saturasi oksigen.
Kondisi hipoksia tanpa gejala inilah yang dinamakan silent hypoxia atau happy hypoxia. Kondisi happy hypoxia dilaporkan dapat terjadi pada sebagian penderita COVID-19. (jul)

Baca juga:

4 Cara Mengatasi Masalah Kesehatan Mental

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan