Aktivitas Merapi Mulai Menurun, Ratusan Pengungsi Asal Klaten Dipulangkan

Rabu, 03 Februari 2021 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Sebanyak ratusan pengungsi Gunung Merapi di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, dipulangkan ke rumah masing-masing, Rabu (3/2). Pemulangan dilakukan setelah warga mengungsi selama tiga bulan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Sip Anwar mengatakan, warga memilih pulang karena merasa bosan setelah selama tiga bulan atau sejak 5 November 2020 saat status merapi naik ke level III siaga. Pemulangan dilakukan secara berkelompok.

Baca Juga

Warga Sekitar Gunung Merapi Diminta Waspadai Banjir Lahar Dingin

"Warga memilih pulang dengan alasan karena terlalu lama tinggal di tempat pengungsian. Kami bisa memahami itu supaya warga tidak jenuh," ujar Anwar.

Dikatakannya, pemulangan warga ini juga didasari dari menurunnya aktivitas Gunung Merapi berdasarkan kajian Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG). Penurunan tersebut didasari dari deformasi maupun lava pijar.

"Kami dapat pemberitahuan dari BPPTKG jika kondisi Merapi sudah mengalami penurunan yang cukup signifikan, baik deformasi maupun lava pijar," ucap dia.

Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan, Rabu (3/2). (MP/Ismail)
Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan, Rabu (3/2). (MP/Ismail)

Alasan lain pemulangan pengungsi, kata dia, pandemi COVID-19 yang rawan menimbulkan klaster di lokasi pengungsian, meskipun protokol kesehatan sudah diterapkan di tempat pengungsian. Namun, itu tidak menjamin bebas COVID-19 di barak pengungsian.

"Data kami terima di Desa Balerante ada sebanyak 227 jiwa yang mengungsi. Mereka berasal dari tiga dukuh, yakni Ngipiksari, Sambungrejo, dan Gondang," katanya.

Meskipun warga boleh pulang ke rumah, ia mengimbau pada warga untuk tetap meningkatkan kewaspadaan. Terlebih, rumah warga berada di kawasan rawan bencana (KRB) III atau hanya berjarak 3 km dari Gunung Merapi.

"Status merapi belum di turun. Jadi warga harus tetap waspada. Jika terjadi sesuatu langsung turun ke tempat pengungsian," tutup dia.

Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Lilik Kurniawan membenarkan turunya aktivitas Merapi pasca erupsi pada 27 Januari lalu. Meskipun demikian, status Siaga Gunung Merapi masih tetap berlaku

"Tempat evakuasi sementara akan kami bersihkan dengan disemprot cairan disinfektan setelah ditinggalkan pengungsi," kata Lilik.

ilik menyebut pengungsi Gunung Merapi yang pulang ke rumah tidak hanya terjadi di Klaten. Pengungsi di Boyolali, Magelang dan Sleman juga sudah pulang ke rumah.

"Warga Klaten yang paling terakhir dipulangkan. Tiga daerah lainnya sudah pulang bertahap sejak awal Februari," tutup dia. (Ismail/Jawa Tengah)

Baca Juga

Barak Pengungsian Merapi Dilengkapi Posko Swab dan Wifi

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan