Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Warga Diminta Waspada Guguran Lava dan Awan Panas


Gunung Perapi menunjukan peningkatan aktivitas membuat warga meningkatkan kewaspadaan. (Merahputih.com/Ismail)
MerahPutih.com - Aktivitas Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menunjukkan peningkatan dalam beberapa hari terakhir. Warga yang tinggal dekat puncak gunung diminta meningkatkan kewaspadaan.
Kasi Logistik dan Kedaruratan BPBD Boyolali, Rima Kusuma, mengatakan berdasarkan data pengamatan cuaca, aktivitas Gunung Merapi, serta kejadian bencana yang terekam alat telekomunikasi BMKG pada Rabu-Kamis (1–2/10), status Merapi berada di level III atau Siaga.
“Ada beberapa potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas di area selatan–barat daya. Ini perlu diwaspadai warga di lereng Gunung Merapi,” ujar Rima, Sabtu (4/10).
Baca juga:
BPBD DIY Ingatkan Masyarakat Soal Status Siaga Gunung Merapi, Jangan Coba-Coba Mendaki!
Ia menjelaskan, guguran lava dan awan panas berpotensi mengarah ke Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng sejauh maksimal 7 km. Sementara di sektor tenggara, potensi bahaya meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol sejauh maksimal 5 km.
“Untuk lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak,” katanya.
Rima menambahkan, data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung, sehingga dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya. Karena itu, masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di kawasan tersebut.
Baca juga:
Pendaki Viral di TikTok Nekat Masuk Kawasan Puncak Merapi Dihukum Bersihkan OWA Kalitalang
Selain itu, warga juga diminta mewaspadai bahaya lahar maupun awan panas guguran (APG) terutama saat hujan turun di sekitar Gunung Merapi.
“Terutama bagi mereka yang tinggal di kawasan rawan bencana III, meliputi Desa Klakah, Jrakah, dan Tlogolele, Kecamatan Selo,” ucapnya.
Rima juga mengingatkan agar masyarakat tetap mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem, seperti banjir, tanah longsor, dan genangan air, terutama di wilayah rawan. (Ismail/Jawa Tengah)
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Warga Diminta Waspada Guguran Lava dan Awan Panas

Kekuatan Gempa Susulan Menurun, BPBD Minta Warga Nabire Jangan Panik

Pemerintah Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Canggih Berbasis Integrasi Data

Status Tanggap Darurat Bali Dicabut, BPBD Ingatkan Warga Tetap Waspada Bencana

Cuaca Ekstrem Diperkirakan Terjadi di Sumatera Selatan 15-18 September, Waspada Potensi Banjir dan Tanah Longsor

BPBD Jakarta Lebih Pilih Lakukan Hal Ini Dibanding Fokus Penuh pada Operasi Modifikasi Cuaca

Jawa Tengah Mulai Dilanda Kekeringan, Warga Mulai Memohon Bantuan Air Bersih

7 Kabupaten di Sumatera Utara Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla

Warga Panik, Buaya Sungai Cerucuk 3,3 Meter Nyasar Masuk Pemandian Umum

BPBD Karawang Laporkan Ratusan Rumah di 3 Kecamatan Terendam Banjir, Tinggi Air hingga 2 Meter
