Warga Sekitar Gunung Merapi Diminta Waspadai Banjir Lahar Dingin
Gunung Merapi. (Foto: MP/BPPTKG)
MerahPutih.com - Banjir lahar dingin berpotensi muncul di sungai-sungai yang bermuara di hulu Gunung Merapi. Warga yang tinggal di sekitar sungai diminta waspada.
"Banjir lahar berpotensi di semua alur sungai yang berhulu di Merapi," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, dalam keterangan pers di Yogyakarta, Rabu (3/2).
Pasalnya, hujan yang turun terus menerus di wilayah Yogyakarta dan sekitar mendorong material ke sungai-sungai di lereng Merapi.
Baca Juga:
"Rekomendasi kami, di hulu-hulu sungai Merapi itu tidak aman karena sewaktu-waktu lahar itu akan turun karena sekarang musim hujan," kata dia.
Menurut dia, banjir lahar terdiri dari material lahar baru dan material lama.
Ia menyebutkan, jumlah material lama yang dikeluarkan saat erupsi pada 27 Januari 2021 sekitar 82.000 meter kubik.
"Memang material yang dilepas kecil, namun walaupun kecil harus terus diwaspadai, karena volume kubahnya masih tumbuh. Apalagi kalau lahar selain material yang baru juga ada material lama yang terbawa," katanya.
Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan menuturkan, masyarakat yang biasa melakukan aktivitas di sungai lereng Gunung Merapi diimbau untuk waspada. Masyarakat diminta terus memantau perkembangan cuaca sebelum dan selama beraktivitas.
"Mereka yang melakukan aktivitas di sana, seperti wisata, penambangan, pencarian kayu, dan sebagainya harus selalu waspada. Hujan bisa terjadi setiap saat walaupun informasinya sudah diperoleh dari BMKG," tegas dia.
Demi mencegah jatuhnya korban, BPPTKG sudah memasang alat peringatan dini (EWS) di beberapa titik sungai. EWS yang sudah dipasang sejak 2010 akan berbunyi jika terjadi hujan di puncak Merapi. Dengan adanya peringatan tersebut, masyarakat bisa segera bertindak dan mengevakuasi diri mandiri sebelum banjir datang.
Baca Juga:
Adapula sistem peringatan dini di mana data peringatan BPPTKG akan diolah menjadi informasi dan kemudian disampaikan ke masyarakat dan pemerintah daerah.
"Masyarakat sudah mengetahui apa yang mereka harus lakukan, kalau ada informasi itu mereka pergi ke tempat yang sudah direncanakan, ke tempat evakuasi," katanya.
Berdasarkan informasi dari BMKG, curah hujan tinggi terjadi pada Januari dan Februari 2021. (Teresa Ika/Yogyarta)
Baca Juga:
Hujan Abu Vulkanis Merapi di Tegalmulyo, Warga Diminta Tak Panik
Bagikan
Berita Terkait
Gunung Merapi Keluarkan 4 Kali Awan Panas Guguran, Masyarakat Diminta Waspada
Daftar Raja Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta yang Dimakamkan di Imogiri
Astana Pajimatan Imogiri, Kompleks Permakaman Raja-Raja Mataram dari Dulu hingga Kini
Mulai 2026, Jemaah Calon Haji Banten dan DIY Berangkat dari Embarkasi Cipondoh dan Yogyakarta
Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Warga Diminta Waspada Guguran Lava dan Awan Panas
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh
KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa
Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY
Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen