Akalasia, Penyakit Langka Sulit Menelan

Sabtu, 27 Juli 2024 - Ikhsan Aryo Digdo

Merahputih.com - Kerongkongan terasa tersedak ketika makan dan tidak mampu menelan makanan dengan baik merupakan salah satu tanda penyakit akalasia.

Akalasia menyebabkan fungsi kerongkongan bekerja tidak maksimal, sehingga proses masuk makanan ke dalam perut mulai dari mulut melewati kerongkongan terganggu, demikian menurut penjelasan dari WebMD.

Proses pencernaan harusnya berlangsung dari makanan masuk ke mulut lalu melewati kerongkongan. Kemudian, saluran kerongkongan membawa makanan ke perut dan menggerakkan makanan dengan cara meremas dan mengendurkan.

Setelah makanan mencapai lambung, penutup otot kecil atau katup di bagian bawah kerongkongan terbuka agar makanan dapat dikosongkan ke dalam lambung.

Baca juga:

Mengenal Glaukoma, Penyakit Mata yang Bisa Sebabkan Kebutaan

Namun, pada menderita akalasia, tidak satu pun dari proses pencernaan ini berfungsi dengan baik. Kerongkongan tidak bisa mendorong makanan ke bawah. Selain itu, katupnya tidak terbuka sepenuhnya. Hal ini menyebabkan makanan tersangkut di dasar kerongkongan layaknya wastafel tersumbat, dan terbawa kembali ke permukaan mulut.

Akalasia merupakan penyakit langka, dan penyebabnya biasanya karena faktor keturunan alias genetika. Kemudian, autoimun, infeksi virus, hingga hilangnya fungsi saraf juga menjadi faktor lain penyebab akalasia.

Meski langka, seseorang berisiko mengalami kondisi ini jika sudah memasuki usia 30 tahun dan 60 tahun. Sementara itu, anak mengidap down Syndrome juga berisiko mengalami akalasia.

Selain gejala sulit menelan makanan, penderita akalasia juga akan merasakan nyeri dada saat makan dan bersendawa.

Baca juga:

Mengatasi Asam Lambung saat Hamil Muda, Begini Panduan Praktisnya

Penderitanya juga akan mengalami penurunan berat badan, batuk di malam hari, dan muntah. Gejala ini akan semakin buruk apabila penderita makan empat jam sebelum tidur. (tka)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan