Akalasia, Penyakit Langka Sulit Menelan

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Sabtu, 27 Juli 2024
Akalasia, Penyakit Langka Sulit Menelan

Ayo kelola stres. (Foto: Unsplash/Elisa Ventur)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Kerongkongan terasa tersedak ketika makan dan tidak mampu menelan makanan dengan baik merupakan salah satu tanda penyakit akalasia.

Akalasia menyebabkan fungsi kerongkongan bekerja tidak maksimal, sehingga proses masuk makanan ke dalam perut mulai dari mulut melewati kerongkongan terganggu, demikian menurut penjelasan dari WebMD.

Proses pencernaan harusnya berlangsung dari makanan masuk ke mulut lalu melewati kerongkongan. Kemudian, saluran kerongkongan membawa makanan ke perut dan menggerakkan makanan dengan cara meremas dan mengendurkan.

Setelah makanan mencapai lambung, penutup otot kecil atau katup di bagian bawah kerongkongan terbuka agar makanan dapat dikosongkan ke dalam lambung.

Baca juga:

Mengenal Glaukoma, Penyakit Mata yang Bisa Sebabkan Kebutaan

Namun, pada menderita akalasia, tidak satu pun dari proses pencernaan ini berfungsi dengan baik. Kerongkongan tidak bisa mendorong makanan ke bawah. Selain itu, katupnya tidak terbuka sepenuhnya. Hal ini menyebabkan makanan tersangkut di dasar kerongkongan layaknya wastafel tersumbat, dan terbawa kembali ke permukaan mulut.

Akalasia merupakan penyakit langka, dan penyebabnya biasanya karena faktor keturunan alias genetika. Kemudian, autoimun, infeksi virus, hingga hilangnya fungsi saraf juga menjadi faktor lain penyebab akalasia.

Meski langka, seseorang berisiko mengalami kondisi ini jika sudah memasuki usia 30 tahun dan 60 tahun. Sementara itu, anak mengidap down Syndrome juga berisiko mengalami akalasia.

Selain gejala sulit menelan makanan, penderita akalasia juga akan merasakan nyeri dada saat makan dan bersendawa.

Baca juga:

Mengatasi Asam Lambung saat Hamil Muda, Begini Panduan Praktisnya

Penderitanya juga akan mengalami penurunan berat badan, batuk di malam hari, dan muntah. Gejala ini akan semakin buruk apabila penderita makan empat jam sebelum tidur. (tka)

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Tika Ayu

Berita Terkait

Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Bagikan