5 Tahap Berdamai saat Kena Ghosting
Rabu, 18 Desember 2024 -
MERAHPUTIH.COM - KENA ghosting tun enggak enak. Apalagi kalau dalam hubungan romantis yang sudah berjalan beberapa waktu. Ghosting jadi cara pasif menarik diri lalu menghilang. Kayak hantu aja.
Ghosting merupakan istilah umum mendeskripsikan hubungan gagal di era digital. Ghosting terjadi ketika seseorang yang kamu kenal menghilang tanpa jejak, seolah-olah mereka menghilang seperti hantu dari kehidupanmu.
Mengantisipasi kejadian ghosting ini sangatlah bagus. Setidaknya kamu jadi memiliki pertahan diri supaya tidak terlalu jauh kecewa. Soalnya nih, ghosting ini bisa terjadi di fase apa pun, apakah ketika akan memulai hubungan atau di tengah hubungan.
Pelakunya bisa jadi seseorang yang sedang kamu kencani, seseorang yang baru kamu kenal secara sosial, atau seseorang yang sudah kamu kenal sejak lama. Kalau jadi korban ghosting, rasanya menyebalkan deh. Beberapa orang bahkan butuh beberapa waktu untuk pulih dari efek di-ghosting. Nah, biar enggak berlama-lama di fase sedih kena ghosting, hadapi dengan berani ya, lima tahap berdamai kena ghosting berikut ini.
Baca juga:
1. Tingkatkan rutinitas perawatan diri
Walaupun perasaan sakit akibat dighpsying sangat pilu, memilih fokus pada kesejahteraan adalah kewajiban.
Menjadi korban ghosting automatis menimbulkan reaksi emosional seperti marah, sedih, atau bersalah, ada risiko lebih besar untuk mencari mekanisme penanganan yang tidak sehat untuk menenangkan diri seperti perilaku adiktif.
Supaya tidak terjadi hal yang tak diinginkan, pastikan kamu cukup tidur, berolahraga, dan menjaga pola makan yang sehat.
2. Perluas struktur dukungan sosial
Ketika menghadapi ghosting kamu akan merasa terpuruk. Itu hal wajar. Namun, jangan sampai kamu terisolasi dari lingkunganmu dan makin terperosok dalam kubangan rasa sedih.
Ini saatnya kamu menghubungi orang-orang yang membuat kamu merasa aman. Ini juga saatnya untuk berhubungan kembali dengan orang-orang yang sudah lama tidak kamu ajak bicara. Terbukalah tentang pengalaman emosional yang kamu rasakan.
3. Singkirkan rasa malu
Rasa malu terkadang muncul saat kita teringat penolakan sebelumnya. Namun, itu hal lain di luar kendali kita.
4. Bebaskan dirimu dari rasa bersalah
Setelah seseorang menghilang tiba-tiba, sulit untuk tidak merasa menyesal, malu, dan bersalah. Bagaimanapun, kamu mengambil risiko demi pertumbuhan dan itu menjadi bumerang. Meskipun menghilang tanpa kabar terasa sangat personal, itu bukan tentang kamu. Itu tentang mereka.
5. Membangun self esteem
Direktur Medis Jaringan untuk Kesehatan dan Kedokteran Integratif di Hackensack Meridian HealthDavid C Leopold, MD DABFM, DABOIM mengatakan ketika seseorang mengalami tantangan emosional atau kesehatan mental, perlu dibantu fokus membangun ketahanan dan meningkatkan rasa kasih sayang dan perawatan diri mereka.
Ketahanan itu dimulai dari pendekatan komprehensif, aktivitas fisik, memprioritaskan tidur, mengoptimalkan nutrisi, menumbuhkan makna dan tujuan, dan mengurangi stres melalui praktik seperti perhatian penuh dan meditasi.(tka)
Baca juga: