Kesehatan Mental

5 Tahap Berdamai saat Kena Ghosting

Dwi AstariniDwi Astarini - Rabu, 18 Desember 2024
5 Tahap Berdamai saat Kena Ghosting

Ghosting sering kali berujung pada sakit hati bagi korban yang ditinggalkan. (Foto: Pexels/ATC Comm Photo)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MERAHPUTIH.COM - KENA ghosting tun enggak enak. Apalagi kalau dalam hubungan romantis yang sudah berjalan beberapa waktu. Ghosting jadi cara pasif menarik diri lalu menghilang. Kayak hantu aja.

Ghosting merupakan istilah umum mendeskripsikan hubungan gagal di era digital. Ghosting terjadi ketika seseorang yang kamu kenal menghilang tanpa jejak, seolah-olah mereka menghilang seperti hantu dari kehidupanmu.

Mengantisipasi kejadian ghosting ini sangatlah bagus. Setidaknya kamu jadi memiliki pertahan diri supaya tidak terlalu jauh kecewa. Soalnya nih, ghosting ini bisa terjadi di fase apa pun, apakah ketika akan memulai hubungan atau di tengah hubungan.

Pelakunya bisa jadi seseorang yang sedang kamu kencani, seseorang yang baru kamu kenal secara sosial, atau seseorang yang sudah kamu kenal sejak lama. Kalau jadi korban ghosting, rasanya menyebalkan deh. Beberapa orang bahkan butuh beberapa waktu untuk pulih dari efek di-ghosting. Nah, biar enggak berlama-lama di fase sedih kena ghosting, hadapi dengan berani ya, lima tahap berdamai kena ghosting berikut ini.

Baca juga:

5 Tanda Kamu Jadi Korban 'Ghosting'



1. Tingkatkan rutinitas perawatan diri


Walaupun perasaan sakit akibat dighpsying sangat pilu, memilih fokus pada kesejahteraan adalah kewajiban.

Menjadi korban ghosting automatis menimbulkan reaksi emosional seperti marah, sedih, atau bersalah, ada risiko lebih besar untuk mencari mekanisme penanganan yang tidak sehat untuk menenangkan diri seperti perilaku adiktif.

Supaya tidak terjadi hal yang tak diinginkan, pastikan kamu cukup tidur, berolahraga, dan menjaga pola makan yang sehat.



2. Perluas struktur dukungan sosial



Ketika menghadapi ghosting kamu akan merasa terpuruk. Itu hal wajar. Namun, jangan sampai kamu terisolasi dari lingkunganmu dan makin terperosok dalam kubangan rasa sedih.

Ini saatnya kamu menghubungi orang-orang yang membuat kamu merasa aman. Ini juga saatnya untuk berhubungan kembali dengan orang-orang yang sudah lama tidak kamu ajak bicara. Terbukalah tentang pengalaman emosional yang kamu rasakan.


3. Singkirkan rasa malu


Rasa malu terkadang muncul saat kita teringat penolakan sebelumnya. Namun, itu hal lain di luar kendali kita.



4. Bebaskan dirimu dari rasa bersalah


Setelah seseorang menghilang tiba-tiba, sulit untuk tidak merasa menyesal, malu, dan bersalah. Bagaimanapun, kamu mengambil risiko demi pertumbuhan dan itu menjadi bumerang. Meskipun menghilang tanpa kabar terasa sangat personal, itu bukan tentang kamu. Itu tentang mereka.




5. Membangun self esteem

Direktur Medis Jaringan untuk Kesehatan dan Kedokteran Integratif di Hackensack Meridian HealthDavid C Leopold, MD DABFM, DABOIM mengatakan ketika seseorang mengalami tantangan emosional atau kesehatan mental, perlu dibantu fokus membangun ketahanan dan meningkatkan rasa kasih sayang dan perawatan diri mereka.

Ketahanan itu dimulai dari pendekatan komprehensif, aktivitas fisik, memprioritaskan tidur, mengoptimalkan nutrisi, menumbuhkan makna dan tujuan, dan mengurangi stres melalui praktik seperti perhatian penuh dan meditasi.(tka)


Baca juga:

Fakta Pilu Kena Ghosting, Ketahui Arti dan Gejala-gejalanya

#Kesehatan Mental #Relationship
Bagikan
Ditulis Oleh

Tika Ayu

Berita Terkait

Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Lifestyle
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Untuk skizofrenia, faktor risikonya mencakup genetik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Fun
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Skizofrenia dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 15 Mei 2025
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Penderita GB I, mengalami setidaknya satu episode manik yang berlangsung selama seminggu atau lebih.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 14 Mei 2025
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
Perasaan insecure selalu berkaitan dengan kepercayaan diri.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 25 Februari 2025
Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
Bagikan