Universitas Cambridge Janji Divestasi Bahan Bakar Fosil Pada 2030

Pemerintah Inggris mewajibkan negaranya untuk membawa semua emisi gas rumah kaca menjadi nol bersih pada 2050 (Foto: Pexels/Skitterphoto)
CATAT ini universitas-universitas lain. Universitas Cambridge berjanji untuk divestasi bahan bakar fosil pada 2030 untuk mengurangi emisi gas rumah kaca menjadi nol pada 2038. Rencana mengurangi emisi ini satu dekade lebih awal dari tanggal yang ditetapkan oleh Pemerintah Inggris.
Mengutip laman Gov UK, Pemerintah Inggris mewajibkan negaranya untuk membawa semua emisi gas rumah kaca menjadi nol bersih pada 2050. Ini akan membuat mereka menjadi ekonomi besar pertama di dunia yang mengesahkan undang-undang untuk mengakhiri kontribusinya terhadap pemanasan global.
Baca juga:
"Universitas menanggapi secara komprehensif kebutuhan lingkungan dan moral yang mendesak untuk tindakan dengan pengumuman bersejarah yang menunjukkan tekad kami untuk mencari solusi untuk krisis iklim," ucap Profesor Stephen J Toope, Wakil Rektor Universitas Cambridge.
"These proposals will underpin the University's efforts to cut its greenhouse gas emissions to zero by 2038."
— Cambridge University (@Cambridge_Uni) October 1, 2020
Vice-Chancellor Professor Stephen J Toope announces Cambridge's #netzero plan to divest from fossil fuels.#CambridgeDivests #NetZero2038 #CambridgeZero pic.twitter.com/0yUE2hZerO

Mengutip laman resmi Universitas Cambridge, Universitas ini memiliki dana senilai GBP3,5 miliar untuk meningkatkan investasi dalam energi terbarukan saat divestasi bahan bakar fosil.
"Cambridge adalah salah satu universitas sains terkemuka di dunia dan rencana kami adalah menyelaraskan portofolio investasi kami dengan sains," kata Tilly Franklin, kepala investasi universitas, kepada Reuters.
Melansir laman The Guardian, Kampanye 'Nol Karbon Cambridge' menyambut baik pengumuman universitas sebagai "kemenangan bersejarah bagi gerakan divestasi."
// CAMBRIDGE UNIVERSITY TO FULLY DIVEST FROM ALL DIRECT AND INDIRECT INVESTMENTS IN FOSSIL FUELS \\
— Cambridge Zero Carbon Society (@ZeroCarbonSoc) October 1, 2020
Today @Cambridge_Uni has committed to fully divest from all direct and indirect investments in fossil fuel companies by 2030! pic.twitter.com/EXSSL8ajZW
Mengapa? Pada 2017, laporan The Guardian menyebut universitas ini telah melakukan investasi jutaan pound pada dana lepas pantai. Dana tersebut juga digunakan untuk proyek mengembangkan teknologi pengeboran laut dalam dan di perusahaan minyak dan gas Royal Dutch Shell.
Baca juga:
Ramah Lingkungan, 3 Brand Ini Mengusung Konsep Sustainable Fashion
Beberapa perguruan tinggi Cambridge juga ditemukan telah berinvestasi dalam bahan bakar fosil, meskipun ratusan akademisi dan mahasiswa diminta untuk berhenti berinvestasi di industri yang menimbulkan polusi selama bertahun-tahun.

Mengutip Bloomberg, saat urgensi krisis iklim mulai meningkat, gerakan divestasi mendapatkan banyak perhatian sekitar tahun 2010 di antara universitas-universitas Amerika Serikat.
Selain Universitas Cambridge, pada April 2020, Universitas Oxford berkomitmen untuk melepaskan dana dari bahan bakar fosil dalam bentuk investasi yang dipegang langsung. Universitas Oxford ingin mengakhiri investasi lebih lanjut dalam dana yang terutama memegang saham perusahaan ekstraktif.
Sayangnya, masih banyak universitas besar seperti Harvard dan Yale yang terus menolak divestasi. Mengatakan bahwa itu akan mempolitisasi dana mereka. Aktivis berpendapat justru investasi yang sekarang mereka lakukan bersifat politis. (lev)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum

Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia

Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim

Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii

Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar

Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini

Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!

Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali

Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif

Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
