Ekonomi Sirkular Sebagai Solusi Pembangunan Berkelanjutan


Ekonomi sirkular untuk pembangunan berkelanjutan (Foto: Pexels/Singkham)
PERUSAHAAN SCG mengajak semua pemangku kepentingan untuk berkolaborasi menerapkan praktek ekonomi sirkular di kehidupan. Upaya ini akan diwujudkan dalam penyelenggaraan SCG Sustainable Development Symposium Indonesia 2020: Circular Economy, Collaboration for Action yang akan digelar pada 22 Februari mendatang.
Forum pertemuan para pemimpin global ini pertama kalinya dilaksanakan di Indonesia. Tujuannya untuk saling berbagi pengalaman implementasi ekonomi sirkular, baik di bidang bisnis, birokrasi, maupun komunitas.
Baca juga:
"Indonesia sangat strategis untuk menjadi negara pendorong praktek ekonomi sirkular, tidak hanya di kawasan ASEAN, bahkan dunia," jelas Wiroat Rattanachaisit, Country Director SCG Indonesia dalam keterangan tertulisnya.
Sebagai penanda, beberapa waktu lalu dilaksanakan acara SCG Welcoming Circular 2020, di Jakarta. SCG ingin masyarakat mulai sadar untuk berperilaku sirkular. Mulai dari mengedukasi hingga memberi contoh untuk menggunakan sebesar-besarnya manfaat dari sumber daya. Serta menekan semaksimal mungkin jumlah sampah atau limbah.
Konsep sirkular intinya make–use–return. Sehingga barang yang sudah digunakan tetap memiliki manfaat. Ekonomi sirkular pun sangat mungkin dilakukan Indonesia. Apalagi, sejumlah pihak termasuk pemerintah sudah mulai melirik konsep ini agar mencapai kehidupan berkelanjutan.
Baca juga:
Dr. Ir. Nani Hendiarti, M.Sc, Asisten Deputi Bidang Koordinasi SDM, Sainstek dan Budaya Maritim, Kemenko Maritim dan Investasi, mengatakan ekonomi sirkular belum sepenuhnya dilakukan di Indonesia.

Menurut Nani, saat ini sampah yang bisa dikelola di negara baru mencapai 67% . Jika ekonomi sirkular diterapkan, sampah-sampah di Indonesia bisa diminimalisir. "Misalnya apabila kita memproduksi plastik, selain sebagai barang jadi, juga bisa dipakai ulang," tuturnya.
Oleh karena itu, perlu adanya sosialisasi lebih lanjut untuk menyadarkan masyarakat pentingnya ekonomi sirkular. "Tentu saja perlu banyak kampanye ke masyarakat sehingga mereka tahu barang yang mereka punya bisa digunakan kembali, bukan langsung dibuang," imbuhnya.
Yuk terapkan konsep ekonomi sirkular di kehidupan kita sahabat Merah Putih! (ikh)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Pemerintah Anugerahkan Kalpataru Lestari untuk Pejuang Hijau

Belajar dari Kearifan Lokal, Merawat Bumi Lewat Cara yang Sudah Lama Kita Punya

Jerry Hermawan Lo Kunjungi Pembangkit Listrik Energi Hijau Pertama di Karimun

Benoa Bali Kantongi Predikat Pelabuhan Hijau

Tim D'BASE dari BINUS ASO Siap Bertanding di Shell Eco-marathon Asia-Pacific and the Middle East 2025

10,3 Juta Penumpang Manfaatkan Face Recognition, KAI Kurangi Limbah Kertas

Buka Cabang di BSD, %Arabica Usung Konsep Ramah Lingkungan

Casio Luncurkan G-SHOCK GMAP2100ST, Jam Tangan yang Ramah Lingkungan

Festival LIKE 2 Sukses Digelar, 4 Momen ini Tak Terlupakan

MotoGP Perkenalkan Kampanye 'Racing for the Future' di GP Austria
