Nadien Chandrawinata Memilah Sampah Menjadi 4 Kategori


Nadine Chandrawinata yang sangat peduli pada lingkungan. (Foto: MP/Iftinavia Pradinantia)
NADINE Chandrawinata dikenal sebagai aktivis lingkungan hidup. Hal tersebut ia wujudkan dengan mendirikan organisasi Sea Soldier yang fokus pada pemeliharaan laut. Kecintaan pada lingkungan tak hanya diwujudkan Nadien di ruang publik saja. Dalam kehidupan rumah tangganya dengan Dimas Anggara pun, suami istri ini menerapkan gaya hidup yang ramah lingkungan.
Baginya, apa yang dilakukan oleh ia dan Dimas masih sangat sederhana. Meskipun mengklaim dirinya masih baru menerapkan hidup yang go-green, konsistensinya dalam pelestarian lingkungan di tingkat rumah tangga perlu diacungi jempol. "Untuk penghijauan kami masih sangat sederhana tetapi minimal kami mau mencoba," ujarnya ditemui di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta Pusat, Selasa (26/11).
Baca Juga:

Salah satunya, pemilahan sampah. Jika orang-orang membagi sampahnya dalam dua tempat; sampah organik dan non organik Nadien dan Dimas justru membaginya dalam empat wadah terpisah. "Kami membagi tempat sampah dalam empat tempat yakni sampah organik, non organik, B3 (Bahan Berbahaya Beracun) dan residu," urainya.
Ia mengungkapkan bahwa sebelum membuangnya, Nadien akan memilahnya terlebih dahulu. "Kami dapat bimbingan dari dinas kebersihan untuk bisa memilah-milah sampah sendiri. Saya terus mengedukasi diri sendiri untuk tahu perbedaan antara keempat jenis sampah tersebut," tuturnya.
Tak hanya memilah-milah, Nadien mengaku bahwa ia kerap mencuci sampah rumah tangganya Sebelum dimasukkan ke tempat sampah. Kenapa saya cuci dulu? Supaya sampah-sampah tersebut tidak menimbulkan bau yang tidak sedap saat keluar," ungkapnya.
Komitmennya dan sang suami dalam membeda-bedakan sampah rupanya menginspirasi orang-orang di sekitarnya. Dirinya mengatakan, setelah ia melakukan itu hingga lima bulan, tetangga-tetangganya pun mulai melakukan hal serupa. Demikian pula dengan petugas sampah yang bertugas di kompleks rumahnya.
Baca Juga:
Deretan Benda-Benda Daur Ulang Sampah Plastik yang Kece Abis

Kedua, Nadien dan Dimas juga hobi bercocok tanam. Berbagai jenis tanaman menghiasi pekarangan rumahnya. "Selain mempercantik pekarangan dengan bunga-bunga hiasan, kami juga menanam tumbuh-tumbuhan yang bisa kita konsumsi," terangnya.
Mulai dari sayur-sayuran hingga buah-buahan ada di rumahnya. "Sebagai penyuka makanan kecut, aku tanam jeruk nipis. Sementara Dimas suka makanan pedas jadi kami tanam juga cabai dan tomat. Selain itu, di halaman kami juga ada tanaman lidah buaya. Tahu sendiri kan rambut saya panjang sekali jadi lidah buaya sangat diperlukan," terangnya.
Kebiasaan ramah lingkungan yang diterapkan mereka lainnya adalah membawa tumbler (tempat minum) sendiri kemana-mana. Nadien mengatakan bahwa ia yang pertama kali memulai gerakan tersebut. Beberapa waktu kemudian, sang suami pun mengikuti. Supaya semangat, keduanya membawa botol kesayangan masing-masing. Nadien membawa botol bercorak Eropa Klasik peninggalan nenek moyangnya. Adapun botol ala perantauan menjadi pilihan Dimas.
"Ya, kami membawanya dengan maksud tertentu. Kami putuskan untuk kompak pakai botol minum dengan pesan kurangi sampah plastik dengan botol minummu," tukas Nadine. (avia)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Demo Sisakan 28,63 Ton Sampah, Pemprov DKI Kerahkan 750 Personel untuk Lakukan Pembersihan

Gejolak Demo Berlanjut, Pemprov DKI Pikir Ulang Penarikan Retribusi Sampah dari Warga

Dinas LH DKI Perkuat Kolaborasi Pengelolaan Sampah Mandiri Kawasan

Pemprov DKI Kerahkan 1.800 Petugas Kebersihan untuk Bersihkan Sampah selama Rangkaian Acara HUT ke-80 RI di Jakarta

Pengelolaan PLTSa Putri Cempo Belum Maksimal, Wakil Ketua MPR Singgung Revisi Perpres Sampah

Gubernur Pramono Diminta Kaji Ulang Pembangunan Fasilitas Pengolahan Sampah Jadi Energi Listrik, RDF Plant Rorotan Disinggung

Menteri LH Resmikan Waste Crisis Center, untuk Atasi Darurat Sampah Nasional

Diajak Keliling RDF Plant Rorotan, Warga JGC Harap Tak Lagi Keluar Asap dan Bau Sampah Menyengat

RDF Plant Rorotan Jakarta Siap Beroperasi dengan 3 Alat Tambahan Canggih, Bau Sampah Auto Minggat

Pemprov Jakarta Larang Sampah Kawasan PIK Masuk Bantargebang, Ingatkan Ada Sanksi
