Keren, Fakultas Universitas Berkonsep Ramah Lingkungan


University of Western Austra (Foto: newatlas)
KONSEP sustainable atau ramah lingkungan semakin banyak ditemukan di berbagai bidang bisnis. Contohnya restoran dan hotel. Sekarang, bidang pendidikan pun turut menggunakan konsep tersebut.
University of Western Australia (UWA) merancang gedung Fakultas Teknik dan Matematika baru dengan konsep ramah lingkungan. Tidak ketinggalan, proyek ini juga menawarkan teknologi berkelanjutan seperti tenaga surya dan sistem pemantauan canggih.
Baca juga:
Bagian depan fakultas yang diberi nama Student Hub EZONE UWA itu ditempatkan dengan hati-hati untuk meredakan sinar matahari dan mengurangi panas matahari di dalam gedung. Jadi gedung ini tidak memerlukan pendinginan ruangan.

Melansir laman New Atlas, penghematan energi penting dan tambahan berkelanjutan lainnya termasuk panel surya di atap dan turbin angin. Keduanya membantu mengurangi daya tarik bangunan pada bagian kisi-kisi. Siswa juga dapat mengakses sistem kembar digital berteknologi tinggi dan memantau kinerja bangunan menggunakan serangkaian sensor.
"Bangunan ini akan memanfaatkan desain surya pasif," kata Merv Shortt, Manajer Proyek Utama UWA. Ia menambahkan ini mencakup sejumlah aplikasi Solar PV, dengan panel kaca yang dimasukkan ke dalam struktur untuk mendukung turbin angin dan penyimpanan baterai untuk pengisian mobil listrik.
Desain inovatif juga mencakup sejumlah ruang belajar luar ruang yang diarsir dengan Wi-Fi berkecepatan tinggi, pemantauan pembangunan real-time dan akses ke kembar digital serta laboratorium hidup.
Baca juga:
Pengunjung Dibuat Terkesima Dengan Toko Buku eks Gereja Shanghai Ini

Bagian dalam EZONE UWA Student Hub berukuran 9.656 m persegi. Memiliki tiga laboratorium teknik dan 14 ruang pengajaran fleksibel, dengan ruang yang cukup untuk 150 siswa peneliti. Interiornya terlihat dipenuhi cahaya berkat semua kaca dan ada juga beberapa ruang bersosialisasi informal, serta sebuah kafe.
Proyek ini memiliki anggaran AUD80 juta, atau sekitar Rp837 miliar. Butuh waktu dua tahun untuk menyelesaikan proyek ini.
Dalam sentuhan sempurna, platform penglihatan dipasang selama konstruksi dan kunjungan lapangan diatur untuk siswa dan staf. Mereka semua diajari semuanya tentang bangunan dan bagaimana itu dibangun. (lgi)
Baca juga:
Bagikan
Leonard
Berita Terkait
Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, Pemerintah Anugerahkan Kalpataru Lestari untuk Pejuang Hijau

Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri Dimulai April 2025, Cek Jadwal dan Syaratnya

Belajar dari Kearifan Lokal, Merawat Bumi Lewat Cara yang Sudah Lama Kita Punya

Jerry Hermawan Lo Kunjungi Pembangkit Listrik Energi Hijau Pertama di Karimun

Benoa Bali Kantongi Predikat Pelabuhan Hijau

Tim D'BASE dari BINUS ASO Siap Bertanding di Shell Eco-marathon Asia-Pacific and the Middle East 2025

UNS Peringkat 6 Nasional dan 1.055 Global Versi Webometrics, Ungguli Sejumlah PTN Ternama

10,3 Juta Penumpang Manfaatkan Face Recognition, KAI Kurangi Limbah Kertas

Buka Cabang di BSD, %Arabica Usung Konsep Ramah Lingkungan

Program Pendidikan Vokasi, Apa Bedanya dengan Universitas?
