Teknologi

Tips Terlindungi dari Penipuan Phishing dan Sniffing di Telegram

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Minggu, 01 Januari 2023
Tips Terlindungi dari Penipuan Phishing dan Sniffing di Telegram

Aktifkan Two Factor Authentication di Telegram. (Foto: Unsplash/Rubaitul Azad)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

PERTUMBUHAN media sosial yang semakin cepat membuat kita sebagai pengguna harus berhati-hati. Sebab pertumbuhan itu seiring pula dengan peningkatan kuantitas cybercrime atau kejahatan dunia maya.

Sebagian besar kejahatan siber berbentuk phishing dan sniffing, mengintai orang-orang yang lalai dalam menjaga keamanan aktivitas internet mereka. Terutama dalam menggunakan media sosial.

Untuk mengurangi risiko terkena ancaman kejahatan dunia maya, pastikan kamu menggunakan aplikasi yang aman dan privat seperti Telegram. Untuk meningkatkan keamanan dan secara proaktif menawarkan perlindungan lebih bagi pengguna, Telegram menyediakan fitur Secret Chats, fitur Chat dengan end-to-end encryption untuk memastikan bahwa isi dari obrolanmu tidak dapat diakses siapapun.

Pembaruan terbaru dari Telegram juga memberimu kesempatan untuk menghapus pesan dari semua orang tanpa jejak, memasang auto-delete timers pada semua chat, dan bahkan membuat akun tanpa kartu SIM.

Telegram juga meluncurkan mode Agresif Anti-Spam baru yang dapat diaktivasikan pada grup dengan lebih dari 200 anggota. Mode ini dapat secara otomatis menghapus potensi spam dan konten mencurigakan serta meminimalkan risiko terjaring phishing.

Meski demikian, pengguna tetap harus mengetahui cara mengenali dan menghindari serangan phishing atau sniffing. Mengutip siaran pers Telegram, berikut tips untuk memaksimalkan keamananmu di Telegram.

Baca juga:

5 Fitur Keamanan Telegram yang Wajib Kamu Ketahui

Tips Terlindungi dari Penipuan Phishing dan Sniffing di Telegram
Bijaklah dalam menggunakan media sosial. (Foto: Unsplash/Clint Patterson)

1. Aktifkan Two Factor Authentication

Two Factor Authentication adalah langkah yang dapat diambil untuk melindungi akunmu. Kamu dapat melakukannya dengan membuka menu 'Pengaturan'. Kemudian, buka 'Privasi dan Keamanan', lalu klik 'Verifikasi Dua Langkah' di bawah bagian 'Keamanan'. Selanjutnya, pilih 'Atur Kata Sandi' di bagian bawah. Di layar berikutnya, buat dan masukkan kata sandi.

2. Gunakan browser versi terbaru

Saat menggunakan Telegram Web, pastikan kamu sudah menggunakan browser versi terbaru. Pada umumnya, browser dilengkapi dengan fitur anti-phishing bawaan untuk memastikan keamanan setiap pengguna.

3. Verifikasi Keamanan Situs Web yang Dikunjungi dan E-mail serta Obrolan yang Diterima

Kejahatan phishing dan sniffing umumnya dilakukan melalui web, e-mail, atau chat. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa situs web yang kamu buka telah menggunakan Sertifikat Secure Socket Layer (SSL), yang berarti semua komunikasi dan data kamu dienkripsi dari browser ke server situs web yang sedang kamu buka.

Untuk mengetahui apakah situs web tersebut menggunakan SSL, periksa apakah ada simbol gembok di address bar dan apakah URL dimulai dengan https (Hypertext Transfer Protocol Secure). Selain itu, selalu verifikasi e-mail dan chat yang kamu terima dengan mengecek contact person atau mencari alamat e-mail resmi perusahaan.

Hanya klik tautan atau unduh file yang telah dikirim oleh kontak yang terverifikasi atau terpercaya. Jangan mengunduh aplikasi atau perangkat lunak yang tidak terbukti keamanannya.

Baca juga:

Belajar Antiribet di Telegram

Tips Terlindungi dari Penipuan Phishing dan Sniffing di Telegram
Telegram memberikan fitur yang aman bagi para penggunanya. (Foto: Unsplash/Christian Wiediger)

4. Jangan Memberikan Informasi ke Situs Tidak Terpercaya

Kamu tidak dianjurkan memberikan informasi apa pun, termasuk data pribadi dan keuanganmu secara sukarela. Kecuali kamu 100 persen mempercayai situs yang sedang kamu buka tersebut.

5. Gunakan Kata Sandi Berbeda untuk Semua Akun

Untuk meningkatkan keamanan data, pastikan kamu menggunakan kata sandi yang berbeda untuk akun yang berbeda. Jika kamu menggunakan kata sandi yang sama, semua akunmu berisiko untuk disusupi jika suatu saat upaya phishing berhasil mencuri kata sandimu.

Menggunakan kata sandi yang berbeda untuk setiap situs web/aplikasi dan mengubah kata sandi kamu secara berkala dapat membantu memastikan keamananmu. Gunakan password generator untuk membantumu mengingat kata sandi tiap akun tersebut. (and)

Baca juga:

Waspada Kejahatan Siber di Telegram

#Telegram #Serangan Siber #Cyber Crime
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Fun
Kebocoran Data Gmail dan Cara Melindungi Akun dari Serangan Phishing
Google baru-baru ini mengeluarkan peringatan penting bagi sekitar 2,5 miliar pengguna Gmail di seluruh dunia terkait serangan siber
ImanK - Sabtu, 30 Agustus 2025
Kebocoran Data Gmail dan Cara Melindungi Akun dari Serangan Phishing
Berita
Era Baru Kejahatan Digital, CrowdStrike Sebut Serangan AI Makin Meningkat di 2025
Era baru kejahatan digital kini sudah mulai terlihat. CrowdStrike menemukan adanya serangan siber melalui AI generatif.
Soffi Amira - Jumat, 15 Agustus 2025
Era Baru Kejahatan Digital, CrowdStrike Sebut Serangan AI Makin Meningkat di 2025
Lifestyle
Google Cloud Bikin Pusat Operasi Keamanan di Indonesia, Didukug AI dan Berbasis Intelijen
Dengan peluncuran SOC di Indonesia, maka data-data yang akan digunakan untuk meningkatkan keamanan siber perusahaan akan tetap berada di Indonesia.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 18 Juli 2025
Google Cloud Bikin Pusat Operasi Keamanan di Indonesia, Didukug AI dan Berbasis Intelijen
Berita Foto
Komisi III Tanggapi Serangan Siber Draf RUU KUHAP di Situs Web Resmi DPR
Ketua Komisi III DPR Habiburokhman (tengah), Wakil Ketua Komisi III Sari Yuliati dan Anggota Komisi III Fraksi Golkar Hinca Panjaitan (kanan), memberikan keterangan kepada wartawan, di ruang Rapat Komisi III DPR, Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (17/7/2025).
Didik Setiawan - Kamis, 17 Juli 2025
Komisi III  Tanggapi Serangan Siber Draf RUU KUHAP di Situs Web Resmi DPR
Dunia
Bos Telegram Pavel Durov Kukuh Menyangkal Tuduhan Kriminal, Menyebutnya Hal Absurd
Durov menghadapi tuduhan pidana di Prancis, tempat ia ditangkap tahun lalu.
Dwi Astarini - Jumat, 20 Juni 2025
Bos Telegram Pavel Durov Kukuh Menyangkal Tuduhan Kriminal, Menyebutnya Hal Absurd
Lifestyle
Bos Telegram Rencanakan Wariskan Harta ke Lebih daripada 100 Anaknya
Bayi-bayi itu tersebar di 12 negara.
Dwi Astarini - Jumat, 20 Juni 2025
 Bos Telegram Rencanakan Wariskan Harta ke Lebih daripada 100 Anaknya
Dunia
Konflik Merambah Ranah Digital, Peretas Pro-Israel Klaim Curi Rp 1,44 Triliun dari Bursa Kripto Terbesar Iran
Tampaknya, serangan siber ini ditujukan untuk semakin melemahkan Iran di tengah serangan militer Israel terhadap Teheran.
Dwi Astarini - Kamis, 19 Juni 2025
Konflik Merambah Ranah Digital, Peretas Pro-Israel Klaim Curi Rp 1,44 Triliun dari Bursa Kripto Terbesar Iran
Indonesia
5 Amunisi Hukum Menkomdigi Berantas Kejahatan Siber dan Judol, Ada 1 Sasar Anak-Anak
Komdigi juga berencana kembali menegakkan pelaksanaan Peraturan Menteri terkait dengan kepemilikan kartu SIM prabayar.
Wisnu Cipto - Kamis, 08 Mei 2025
5 Amunisi Hukum Menkomdigi Berantas Kejahatan Siber dan Judol, Ada 1 Sasar Anak-Anak
Dunia
Password Bos Pentagon Bocor Dibobol Hacker, Diduga Inisial Tanggal Lahir
Kata sandi Bos Pentagon Pete Hegseth yang berhasil dibobol itu biasa digunakannya untuk mendaftar di berbagai situs web.
Wisnu Cipto - Kamis, 08 Mei 2025
Password Bos Pentagon Bocor Dibobol Hacker, Diduga Inisial Tanggal Lahir
Lifestyle
Cara Mendapatkan Kembali Akun Telegram Lama Tanpa Nomor Telepon
Jika Anda kehilangan akses ke nomor telepon yang terdaftar di akun Telegram, jangan khawatir. Ada beberapa cara yang dapat Anda coba untuk mendapatkan kembali akun Telegram lama Anda tanpa harus menggunakan nomor telepon atau kode verifikasi SMS.
ImanK - Rabu, 09 April 2025
Cara Mendapatkan Kembali Akun Telegram Lama Tanpa Nomor Telepon
Bagikan