Tempat Karantina Over Kapasitas Pemudik ODP, Pemkot Solo Pulangkan Sebagian Penghuni
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani. (MP/Ismail)
MerahPutih.Com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo memulangkan sejumlah pemudik yang selama ini menjalani karantina di Graha Wisata Niaga. Hal itu dilakukan setelah tempat karantina yang disediakan Pemkot Solo over kapasitas pemudik yang berstatus orang dalam pengawaaan (ODP).
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani mengatakan, saat ini kondisi di rumah karantina Graha Wisata Niaga hampir penuh. Banyaknya penghuni membuat tidak nyaman.
Baca Juga:
Update COVID-19 Solo Bertambah 3 Pasien, Mahasiswa UNS dan Peserta Ijtima Ulama Gowa
"Kondisi over kapasitas ini dikeluhakan pemudik yang dilarantina. Bahkan, ada peserta karantina yang satu lantai antara pria dengan peserta wanita," ujar Ahyani.
Melihat fakta tersebut, kata Ahyani, Pemkot Solo mulai mengurangi jumlah penghuni tempat karantina khusus pemudik tersebut dengan memulangkan ke rumah masing-masing secara bertahap. Meskipun dipulangkan karantina tetap dilanjutkan sampai tuntas 14 hari.
"Jadi karantina mandiri tetap dilanjutkan di rumah. Kami telah melakukan evaluasi dan pengecekan kondisi rumah para pemudik terlebih dulu untuk memudahkan pengawasan," kata dia.
Ia mengatakan pemulangan pemudik dilakukan seleksi ketat, diantaranya sudah hampir sepkan di karantina di rumah karantina. Selain itu, mempertimbangkan kondisi kesehatan.
"Sejauh ini pemudik ODP yang dikarantina belum ada satupun naik status PDP (Pasien Dalam Pengawasan) atau positif," papar dia.
Ahyani menambahkan dalam waktu dekat juga akan merubah desain kamar karantina diantaranya dengan memisahkan pemudik perempuan dan laki-laki. Dimana Graha Wisata dikhususkan bagi pemudik perempuan. Sedangkan pemudik pria dipindahkan ke Ndalem Joyokusuman.
Baca Juga:
Polda Jateng Bagikan Sembako Buat Ojol dan Pengayuh Becak Terdampak COVID-19
Sementara itu berdasarkan data terakhir kasus positif Covid-19 di Solo mengalami kenaikan. Jumlah pasien terkonfirmasi menjadi 8 orang dari 5 sebelumnya. 2 orang meninggal dunia, 1 orang sembuh dan sisanya masih menjalani perawatan.
Sedangkan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 70 orang. 40 orang sembuh, 17 dirawat dan 13 lainnya meninggal dunia.(*)
Berita ini ditulis berdasarkan laporan Ismail, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Jawa Tengah.
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Dana Transfer Daerah Dipangkas Rp 218 Miliar, Pemkot Solo Lakukan Rasionalisasi APBD 2026
16 SPPG di Solo Ajukan Sertifikasi Laik, Pemkot Segera Lakukan Uji Kelayakan
Sejumlah Proyek Infrastruktur Molor, Pemkot Solo Ancam Beri Sanksi Tegas Kontraktor yang Nakal
Meterisasi 16 Ribu PJU Butuh Rp 60 Miliar, Pemkot Solo Terpaksa Ngutang ke Bank
Monumen Maestro Keroncong Gesang di Solo Tak Terawat, DPRD Desak Perawatan Serius
Indeks Integritas Pemkot Anjlok, Alarm Bagi Status Solo Percontohan Kota Anti Korupsi
Sampah Solo Capai 350 Ton Per Hari, Pemkot Bagikan Motor Sampah Hibah UEA Era Walkot Gibran
Walkot Solo Jadikan 'Roblox' Ekskul, DPRD Ingatkan Jangan Sampai Munculkan Masalah Baru
Baru 13 SPPG yang Beroperasi, Pemkot Solo Ingatkan Jangan Kurangi Kualitas MBG
Pastikan Situasi Tetap Aman usai Demo, Kawasan Objek Vital di Solo Dijaga TNI