Suhardi Alius: BNPT Tidak Boleh Alergi Terhadap Masukan dari Komnas HAM

Luhung SaptoLuhung Sapto - Rabu, 03 Agustus 2016
Suhardi Alius: BNPT Tidak Boleh Alergi Terhadap Masukan dari Komnas HAM

Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius (kiri) saat bertemu Ketua Komnas HAM M. Imdadun Rahmat di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Rabu (3/8). (Foto Dok BNPT)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Nasional - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius menegaskan lembaga yang dipimpinnya tidak resisten terhadap masukan terkait dengan masalah Hak Asasi Manusia (HAM). Karena itu, BNPT meminta Komnas HAM selalu memberikan masukan dan saran agar penanggulangan terorisme di Indonesia makin baik ke depannya.

"Kami sudah melakukan koordinasi dengan beberapa lembaga dan kementerian terkait, termasuk ormas terbesar di Indonesia, PBNU dan PP Muhammadiyah. Intinya, kami mengevaluasi terkait pelaksanaan penanggulangan terorisme yang lalu. Saya katakan bahwa kami tidak boleh resisten terhadap masukan. Apalagi tidak semua anggota kami mendapatkan pelatihan HAM. Oleh sebab itu, kerjasama dengan Komnas HAM ini akan menjadi salah solusi menuju penanggulangan terorisme yang lebih baik di masa mendatang," kata Komjen Suhardi Alius saat bertemu dengan Komnas HAM di Jakarta, Rabu (3/8).

Menurut Suhardi, dalam berbagai pertemuan dan koordinasi, dirinya selalu mengatakan bahwa terorisme ini menjadi musuh global yang harus dituntaskan. Ia juga memaparkan bagaimana radikalisme ini dan ideologi ini tersemai dengan luar biasa.

"Kemarin kami menjadi pembicara di Wahid Foundation. Banyak perubahan mindset yang terjadi. Bagaimana menanganinya? Karena itulah hari ini kami datang mengharapkan masukan Komnas HAM terkait penanganan terorisme yang sesuai dengan HAM," ujar Suhardi Alius.

Ia berharap ke depan, bila ada masalah yang perlu dikomunikasikan, pihaknya siap berdiskusi. Termasuk desas-desus terkait anggaran BNPT yang katanya ada dana berasal dari luar negeri. Komjen Suhardi mengaku sudah mengecek langsung masalah anggaran itu, tapi tidak ditemukan sama sekali ada anggaran BNPT dari luar. Seluruh anggaran berasal dari APBN. 

"Kami sekaligus meluruskan apa yang berkembang di masyarakat bahwa tidak ada sama sekali anggaran BNPT ada dari luar negeri. Intinya, kami ingin menjalin komunikasi yang konstruktif sehingga semua lembaga bisa menjawab dengan kompak permasalahan di masyarakat, bukan saling mencurigai," tukasnya.

Terkait program deradikalisasi, kata Suhardi, BNPT terus melakukan itu baik di dalam maupun di luar Lapas dengan menggandeng sosiolog dan ulama. Tapi tidak semua narapidana terorisme itu mau mendengarkan. Memang jumlah dan tingkat radikal mereka sudah banyak yang berkurang, tapi BNPT tetap akan mencoba mencari alternatif lain yang lebih efektif dan efisien.

"Sekeras apapun teroris mereka masih punya hati. Harus dirangkul. Kami punya Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) di 32 provinsi ini untuk memetakan tempat-tempat yang selama menjadi kantung kelompok radikal. Keberadaan FKPT di 32 provinsi tersebut sudah kami maksimalkan. Penguatan terhadap UU terorisme itu yang sekarang kami butuhkan," ujar Suhardi.

BACA JUGA:

  1. Penanggulangan Terorisme, Komnas HAM Siap Dukung BNPT
  2. Ahmad Syafii Maarif: Klaim Teroris Santoso Mati Syahid Salah Besar
  3. Penanggulangan Terorisme Harus dari Akarnya
  4. Pengamat: Klaim Santoso Mati Syahid Bentuk Perang Opini
  5. Ulama ASEAN Waspadai Ancaman ISIS di Asia Tenggara
#Terorisme #Komnas HAM #Suhardi Alius #Kepala BNPT #BNPT
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
BNPT Cari 8 Korban Bom Kepunton Solo, Biar Segera Dapat Kompensasi Negara
BNPT akan mencoba mencari korban sesulit apapun mengingat kejadiannya lebih dari 10 tahun.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 16 September 2025
BNPT Cari 8 Korban Bom Kepunton Solo, Biar Segera Dapat Kompensasi Negara
Indonesia
Bentuk Tim Pencari Fakta Kerusuhan Demo, 6 Lembaga HAM Bantah Jalani Instruksi Prabowo
Keenam lembaga HAM negara itu juga menegaskan pembentukan tim pencari fakta ini bukan atas instruksi Presiden Prabowo Subianto.
Wisnu Cipto - Jumat, 12 September 2025
Bentuk Tim Pencari Fakta Kerusuhan Demo, 6 Lembaga HAM Bantah Jalani Instruksi Prabowo
Lifestyle
Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia
Isu makar kembali menjadi sorotan publik setelah Presiden RI Prabowo Subianto menyebut adanya indikasi tindakan hal tersebut dan terorisme
ImanK - Senin, 01 September 2025
Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia
Indonesia
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Pada tahun 2025, jumlah korban yang masih aktif dalam layanan LPSK tercatat sebanyak 30 terlindung per Agustus,
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Indonesia
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Densus 88 saat ini menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan keras (hard approach) dan pendekatan lunak (soft approach)
Angga Yudha Pratama - Jumat, 08 Agustus 2025
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Indonesia
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Pengamat: Kemenag ‘Lalai’ dalam Tangkal Ideologi Radikal
Seorang pegawai Kementerian Agama ditangkap Densus 88 atas dugaan keterlibatan jaringan terorisme.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 07 Agustus 2025
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Pengamat: Kemenag ‘Lalai’ dalam Tangkal Ideologi Radikal
Indonesia
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Kementerian Agama janji Berikan Hukuman Berat
Memastikan kementeriannya mendukung langkah Densus 88 menangkap ASN yang diduga terlibat terorisme.
Dwi Astarini - Rabu, 06 Agustus 2025
Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Kementerian Agama janji Berikan Hukuman Berat
Indonesia
ASN Kemenag dan Dinas Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri
MZ ditangkap di sebuah warung kopi di Kota Banda Aceh, sedangkan ZA, ditangkap di sebuah tempat penjualan mobil bekas di kawasan Batoh, Kota Banda Aceh.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 05 Agustus 2025
ASN Kemenag dan Dinas Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri
Indonesia
Komnas HAM Minta Polda Buka Ruang Peninjauan Kembali Kasus Kematian Diplomat Arya
Polisi menyimpulkan bahwa Arya Daru meninggal dunia bukan karena pembunuhan atau tindak pidana lain
Wisnu Cipto - Kamis, 31 Juli 2025
Komnas HAM Minta Polda Buka Ruang Peninjauan Kembali Kasus Kematian Diplomat Arya
Indonesia
Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap terduga pelaku terorisme berinisial Y di wilayah Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Frengky Aruan - Senin, 21 Juli 2025
Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor
Bagikan