Sains

Sisi Kanan Lumba-Lumba Dominan Seperti Manusia

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Rabu, 21 Oktober 2020
 Sisi Kanan Lumba-Lumba Dominan Seperti Manusia

Kebanyakan lumba-lumba memiliki sisi kanan yang dominan. (Foto: unsplash/noaa)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

SEKITAR 90 persen manusia adalah pengguna tangan kanan. Rupanya, manusia bukanlah satu-satunya makhluk yang seperti ini.

Melansir laman CNN dan The Guardian yang merangkum hasil studi, para peneliti dalam riset The Dolphin Communication Project menangkap lebih dari 10 jam rekaman video lumba-lumba hidung botol antara tahun 2012 dan 2018.

Baca juga:

Lumba-Lumba Purba Predator Seperti Paus Pembunuh

Mereka menganalisa di saat lumba-lumba berenang di dekat dasar laut dan mencari belut atau ikan di pasir melalui ekolokasi untuk menemukan makanan yang terkubur.

Mereka menemukan bahwa sebelum menyodorkan moncong mereka ke pasir untuk menangkap mangsanya, lumba-lumba dengan cepat berhenti sambil melakukan putaran cepat 90 hingga 180 derajat. Menambahkan bahwa lumba-lumba biasanya berbelok ke kiri, dengan mata kanan dan sisi kanan paling dekat ke bawah.

Lumba-lumba ini melakukan putaran 90 hingga 180 derajat dengan sisi kanannya dekat pada pasir. (Foto: Daisy Kaplan, et. al, The Royal Society Publishing)

Bahkan, penelitian menemukan lumba-lumba hidung botol tampaknya memiliki bias sisi kanan yang lebih kuat daripada manusia. "Saya tidak menyangka akan menemukannya dalam perilaku tertentu itu, dan saya tidak menyangka dapat menemukan contoh yang kuat," kata Dr. Daisy Kaplan, rekan penulis studi kepada The Guardian.

Studi menulis bahwa lebih dari 99 persen dari 709 putaran yang diamati para ilmuwan mengikuti pola ini. Hanya satu lumba-lumba saja berbelok ke kanan, walau begitu sang lumba-lumba memiliki sirip dada kanan yang cacat. Namun, peneliti mengatakan terdapat dua lumba-lumba lainnya yang juga memiliki sirip kanan cacat atau hilang namun masih berbelok ke kiri.

Bahkan lumba-lumba hidung botol bias sisi kanannya lebih kuat daripada manusia. (Foto: unsplash/vierra)

Bukan hanya lumba-lumba, penelitian sebelumnya sempat menemukan bukti lain seperti paus abu-abu dan paus bungkuk cenderung berguling ke kanan saat mencari makan di dasar laut. Sementara itu, lumba-lumba kehitaman mengelilingi mangsanya dengan sisi kanannya menghadap mangsa.

Baca juga:

Siphonophore, Hewan Terpanjang di Dunia?

Para peneliti tidak meneliti alasan dari perilaku ini, tetapi mereka memiliki beberapa teori. Tim peneliti mengatakan ini mungkin karena saluran makanan para lumba-lumba yang membelah untuk melewati laring mereka, lebih lebar di sisi kanan daripada di sisi kiri. Ini kemungkinannya juga memudahkan lumba-lumba untuk menelan mangsa.

Paus bungkuk juga memiliki sisi kanan yang dominan. (Foto: unsplash/steve3p_0)

Penelitian juga menunjukkan bahwa lumba-lumba menghasilkan echolocating clicks dengan bibir fonik di sisi kanan kepala mereka, yang berarti akan menguntungkan jika sisi ini diposisikan lebih dekat ke dasar laut.

Selain itu, Sama seperti manusia yang memproses bahasa di belahan kiri otak, lumba-lumba juga dapat menggunakan otak kiri yang terhubung ke mata kanan untuk memproses informasi sensorik.

Dr. James Herbert-Read, seorang ahli biologi di Universitas Cambridge, mengatakan penelitian tersebut menambah bukti bahwa banyak spesies menunjukkan sifat handedness dalam tugas-tugas tertentu.

Dia menyarankan adanya penelitian lebih lanjut untuk mencari tahu secara pasti apakah bias semacam itu memiliki manfaat. (lev)

Baca juga:

Siripnya Sepanjang Manusia, Ini Ukuran Hiu Megalodon Sebenarnya

#Lumba-lumba #Sains #Hewan Laut
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Fun
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Studi dari American Psychological Association temukan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan kecemasan, depresi, dan agresi pada anak-anak. Konten dan dukungan emosional juga berperan penting.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Dunia
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Stuart Semple klaim ciptakan warna cat baru hasil eksperimen ilmiah.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 26 April 2025
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Fun
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Ilmuwan temukan warna ‘olo’ — biru-hijau super pekat yang hanya terlihat dengan teknologi laser Oz.
Hendaru Tri Hanggoro - Senin, 21 April 2025
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Bagikan