Sains

Siphonophore, Hewan Terpanjang di Dunia?

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Senin, 28 September 2020
Siphonophore, Hewan Terpanjang di Dunia?

Siphonophore, binatang terpanjang di dunia. (Foto: Schmidt Ocean Institute)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

APAKAH hewan terpanjang di dunia itu paus biru? Mamalia hidup terbesar? Atau hiu paus? Bukan. Para ilmuwan menemukan bahwa binatang terpanjang di dunia adalah Siphonophore.

Melansir The Guardian siphonophore baru-baru ini ditemukan saat Institut Laut Schmidt melakukan sebuah ekspedisi di ngarai bawah laut dekat terumbu Ningaloo Australia.

Baca juga:

Buaya Purba Berjalan dengan Dua Kaki

Expedisi ini menemukan 30 spesies makhluk laut yang berpotensi baru, termasuk siphonophore. Para peneliti mengatakan mungkin siphonophore hewan terpanjang yang pernah ditemukan.

Menurut Forbes, para ilmuwan memperkirakan cincin luar siphonophore memiliki panjang sekitar 45 meter. Ukuran ini sekitar 15 meter lebih panjang dari paus biru. Namun, panjang penuhnya masih belum diketahui.

"Seluruh makhluk itu jauh, lebih panjang lagi. Para kru memperkirakan panjang totalnya lebih dari 120 meter," kata Logan Mock-Bunting, juru bicara Schmidt Ocean Institute kepada Forbes.

Cell menulis siphonophores adalah anggota Cnidaria, yang meliputi karang, anemon laut, ubur-ubur, dan hidroid. Ada sekitar 175 spesies siphonophore yang dijelaskan hingga saat ini.

Baca juga:

Siripnya Sepanjang Manusia, Ini Ukuran Hiu Megalodon Sebenarnya

Penemuan tersebut dilakukan dengan menggunakan ROV SuBastian, kendaraan robot yang dioperasikan dari jarak jauh. Robot ini mampu menyelam hingga kedalaman 4,5 kilometer.

Science Focus mengatakan meskipun mereka tampak seperti satu hewan, setiap siphonophore sebenarnya adalah koloni organisme yang mengkloning dirinya sendiri ribuan kali. Hewan ini bergabung bersama untuk membentuk rantai panjang. Seperti ubur-ubur, mereka memiliki penyengat yang menjerat, melumpuhkan, dan membunuh mangsanya.

Nerida Wilson, seorang ilmuwan peneliti senior di Museum Australia Barat, yang memimpin ekspedisi tersebut, mengatakan kepada The Guardian bahwa penemuan siphonophore datang ketika banyak peneliti di kapal tersebut tidak menduganya.

Siphonophore lebih panjang dari mamalia terbesar di dunia, paus biru. (Foto: WWF/Alex Mustard)

Kendaraan penelitian menyelam sedalam 4.439 meter, tetapi siphonophore baru ditemukan saat kendaraan tersebut kembali ke permukaan sekitar 630 meter.

Awalnya sebagian besar ilmuwan keluar dari ruang kendali. Saat ditemukan, setiap anggota tim berdatangan ke ruang kontrol untuk berbagi kegembiraan. "Sungguh menakjubkan melihat organisme besar ini menyebar seperti UFO spiral, melayang di kolom air. Kami tidak percaya apa yang kami lihat," ucap Wilson.

Penemuan siphonophore baru ini dan spesies lain yang mungkin tidak diketahui dilakukan di kawasan dilindungi dikenal sebagai bioregion Pantai Gascoyne. Ini menyoroti apa yang digambarkan Wilson sebagai salah satu pemutusan antara tempat dimana kita berada dengan konservasi dan pengetahuan laut.

"Meskipun ini kawasan lindung, kami sebenarnya tidak tahu apa yang hidup di sana. Kami benar-benar ingin mengungkap keanekaragaman hayati luar biasa yang ada di sana," tutup Wilson. (lev)

Baca juga:

Monster Loch Ness, Fakta atau Mitos?

#Hewan Laut #Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Brasil dan Indonesia sepakat bekerja sama di bidang ekonomi dan sains. Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, berharap kerja sama ini bisa menguntungkan dua negara.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Dunia
Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Penemuan mereka berpotensi mengatasi beberapa masalah terbesar di planet ini, termasuk menangkap karbon dioksida untuk membantu mengatasi perubahan iklim dan mengurangi polusi plastik melalui pendekatan kimia.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
 Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Dunia
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Membuka jalan bagi lahirnya generasi baru komputer superkuat.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Bagikan