Sering Dicela di Usia Muda Bisa Menyebabkan Depresi, Ini Cara Mengatasinya

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Senin, 17 Februari 2020
Sering Dicela di Usia Muda Bisa Menyebabkan Depresi, Ini Cara Mengatasinya

Atasi efek negatif bullying di usia muda (Foto: pixabay/fotorech)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MASA muda merupakan waktu dimana peralihan menuju dewasa. Semangat dan emosi yang kian berapi-api, terkadang membuat lupa jika telah melakukan hal yang negatif.

Salah satunya ialah mencela atau bullying pada seseorang. Tak banyak yang tahu, jika bullying ternyata dapat menyebabkan depresi.

Baca Juga:

Mandi Air Dingin Bisa Mencegah Depresi, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Dilansir dari laman Alodokter, bullying atau perundungan merupakan sebuah perilaku intimidasi secara fisik maupun mental.

Dalam sebuah kasus, ada seorang anak muda yang memiliki depresi lantaran selalu di bully oleh temannya, sejak kelas 1 SD. Nahasnya, orang yang kerap membullynya di SD, satu sekolah ketika SMP. Banyak perubahan sifat dan karakter yang terjadi padanya, hingga mempengaruhi cara berfikirnya.

Melihat hal itu, tim alodokter pun berusaha memberikan solusi, seperti apa cara agar anak tersebut hidup normal seperti anak-anak lain.

Bullying bisa membahayakan kesehatan mental anak (Foto: pixabay/anemone123)

Menurut dr. Adhi Pasha, bullying bisa terjadi dimana saja dan kerap kali terjadi di lingkungan sekolah. Dalam hal ini, kondisi bully dapat menimbulkan efek negatif hingga dampak lebih berat pada korbannya.

Apalagi di era digital yang kian canggih saat ini. Bully tak hanya terjadi secara langsung, tetapi juga bisa terjadi lewat media sosial.

Baca Juga:

Awas! Depresi Bisa Bikin Ukuran Otak Menyusut

Jika seseorang pernah mendapatkan perilaku demikian, perlu segera menceritakan hal itu pada orangtua maupun guru yang bisa dipercaya.

Tindakan bully wajib untuk dihentikan sesegera mungkin. Nantinya, pihak sekolah, orangtua pem-bully dan korban bullying perlu dipertemukan.

Di sini sang korban bullying juga perlu untuk lebih percaya diri, serta berani untuk melaporkan hal yang dialami pada pengajar di sekolah, saudara, maupun orangtua yang lebih tua agar mendapat perlindungan. Jika merasa takut, bisa melaporkannya dengan bercerita lewat email atau chat pada orangtua dan guru.

Apabila masih merasa takut untuk kembali ke sekolah, ceritakanlah hal tersebut pada orangtua. Agar nantinya bisa dilajukan wawancara dan konseling. Dengan begitu si korban bisa mengatasi kembali hidup tanpa rasa takut akan bully.

Orang tua harus peka terhadap perubahal perilaku sang anak, karena bisa jadi merupakan korban bullying (Foto: pixabay/artwithtammy)

Selain itu, bisa juga dibicarakan kepada orang tua, agar sang anak korban bullying memilih sekolah lain tanpa tindakan bullying. Dalam hal ini dukungan orang-orang terdekat sangatlah penting, guna membantu si korban agar dapat kembali bersekolah tanpa rasa takut.

Peran orangtua juga sangat penting, yakni melakukan pendekatan kepada anak. Apabila terlihat perilaku yang aneh pada anak, seperti halnya tak semangat berangkat ke sekolah, sebaiknya ditanyakan, karena bisa jadi si anak merupakan korban bullying. (Ryn)

Baca Juga:

3 Tren pada Generasi Milenial yang Seringkali Berujung pada Depresi

#Kasus Bullying #Bullying
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special

Berita Terkait

Indonesia
Dewan PSI Minta Disdik Cabut Izin Sekolah yang Cuek Tangani Kasus Bullying
Para orangtua murid melayangkan laporan kepada kepolisian perihal perundungan yang dialami bisa jadi merupakan indikasi sekolah terkait tak responsif.
Dwi Astarini - Jumat, 05 Desember 2025
Dewan PSI Minta Disdik Cabut Izin Sekolah yang Cuek Tangani Kasus Bullying
Indonesia
Aturan Antiperundungan di Sekolah Terbit Tahun Depan, Peran Guru dan BK bakal Dimaksimalkan untuk Pencegahan
Selain memperbarui regulasi, pemerintah juga menyiapkan surat edaran bersama 5 kementerian memperkuat pembangunan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman.
Dwi Astarini - Minggu, 23 November 2025
Aturan Antiperundungan di Sekolah Terbit Tahun Depan, Peran Guru dan BK bakal Dimaksimalkan untuk Pencegahan
Indonesia
Pramono Anung Lantik 673 Kepala Sekolah, Minta Sekolah Bebas Perundungan
Gubernur DKI Pramono Anung tegaskan komitmen pencegahan bullying serta penguatan mutu pendidikan di Jakarta.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 19 November 2025
Pramono Anung Lantik 673 Kepala Sekolah, Minta Sekolah Bebas Perundungan
Indonesia
Marak Kasus Bullying, Sekolah Harus Punya Ahli Psikolog
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani mengingatkan pentingnya sekolah memiliki ahli psikologi profesional.
Frengky Aruan - Senin, 17 November 2025
Marak Kasus Bullying, Sekolah Harus Punya Ahli Psikolog
Olahraga
Siswa SMPN di Tangsel Tewas Akibat Perundungan, DPR RI: Sekolah Wajib Memastikan Keamanan Pelajar
Seorang siswa kelas I SMP Negeri di Tangerang Selatan, MH (13), meninggal dunia setelah mengalami luka serius di kepala yang diduga akibat perundungan oleh teman sekelasnya
Frengky Aruan - Senin, 17 November 2025
Siswa SMPN di Tangsel Tewas Akibat Perundungan, DPR RI: Sekolah Wajib Memastikan Keamanan Pelajar
Indonesia
Siswa SMP di Tangsel Tewas Diduga Akibat Bully dan Viral, Polisi Lakukan Investigasi Cari Bukti Pidana
Penyidik Polres Tangsel telah mendatangi sekolah untuk meminta keterangan kepala sekolah, wali kelas, serta saksi pelajar yang mengetahui kejadian.
Frengky Aruan - Minggu, 16 November 2025
Siswa SMP di Tangsel Tewas Diduga Akibat Bully dan Viral, Polisi Lakukan Investigasi Cari Bukti Pidana
Indonesia
Jangan Biarkan Perundungan di Sekolah, Dampak Bullying Akan di Luar Kendali
Upaya deteksi dini dan respons cepat dalam menangani kasus perundungan, penting dilakukan untuk mencegah dampak yang lebih buruk dari perilaku perundungan tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 11 November 2025
Jangan Biarkan Perundungan di Sekolah, Dampak Bullying Akan di Luar Kendali
Indonesia
Berkaca dari Kasus Ledakan SMAN 72 Jakarta, Pramono: Bullying Tidak Boleh Terulang Kembali
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menegaskan, bahwa kasus bullying tak boleh terulang kembali. Hal itu berkaca dari kasus ledakan SMAN 72 Jakarta.
Soffi Amira - Senin, 10 November 2025
Berkaca dari Kasus Ledakan SMAN 72 Jakarta, Pramono: Bullying Tidak Boleh Terulang Kembali
Indonesia
Ingat Ya! Perundungan Bukan Candaan
KPAI menyoroti masih adanya kecenderungan masyarakat menormalisasi perilaku bullying dengan anggapan seperti itu hanya bercanda atau hal yang biasa di antara anak-anak.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 10 November 2025
Ingat Ya! Perundungan Bukan Candaan
Indonesia
Berkaca dari Kasus Ledakan di SMA 72, Pramono Harap Tak Ada Lagi Aksi Perundungan di Lingkungan Sekolah
Pramono enggan berkomentar langsung terkait dugaan bahwa pelaku ledakan di SMA Negeri 72 merupakan korban bullying
Angga Yudha Pratama - Senin, 10 November 2025
Berkaca dari Kasus Ledakan di SMA 72, Pramono Harap Tak Ada Lagi Aksi Perundungan di Lingkungan Sekolah
Bagikan