Awas! Depresi Bisa Bikin Ukuran Otak Menyusut


Depresi tak hanya gangguan pada kesehatan mental tapi juga merusak otak (Foto: pixabay/jerzygorecki)
KALIAN tahu enggak gengs, depresi tak hanya berdampak negatif pada kondisi psikologis atau kesehatan mental saja. Tapi juga bisa merusak otak penderitanya.
Sejumlah penelitian menemukan bahwa orang yang mengalami depresi, rentan mengalami penuaan dini pada otak serta gangguan fungsi otak.
Baca Juga:
Penelitian Menyebutkan, Anggur Merah Ternyata Bisa Mengurangi Depresi dan Kecemasan
Seperti yang dilansir dari laman alodokter Depresi sendiri merupakan gangguan suasana hati atau mood, yang membuat cara berpikir serta perilaku seseorang berubah menjadi murung, tak semangat menjalani hidup. Bahkan ada juga yang berujung untuk menghakhiri hidup atau bunuh diri.
Namun gejala depresi berbeda dengan rasa sedih atau duka biasa loh gengs, yang biasanya akan membaik dengan sendirinya. Nah untuk depresi, jika tanpa penanganan yang tepat, bisa mengalami perburukan gejala dan kualitas hidup.

Gejala depresi pun tak kenal usia alias bisa dialami oleh siapa saja. Dari mulai anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Biasanya depresi disebabkan oleh beberapa faktor.
Umumnya faktor penyebab depresi ialah mengalami peristiwa hidup yang traumatis. Seperti perceraian, kematian keluarga atau pasangan, korban bullying, korban kekerasan (fisik, mental dan seksual) serta ketergantungan obat-obatan dan minuman beralkohol.
Baca Juga:
Faktor lainnya ialah memiliki riwayat gangguan mental lainnya seperti bipolar, gangguan kepribadian serta gangguan cemas. Biasanya terdapat gangguan pada fungsi otak, seperti halnya pada demensia dan stroke.
Tak hanya itu, depresi juga bisa disebabkan oleh faktor keturunan. Jika memiliki anggota keluarga yang depresi, bisa menjadi faktor risiko seseorang lebih rentan terkena depresi.
Beberapa hal itu bisa menyebabkan depresi, lantaran pengaruhnya dalam nerusak kinerja dan kadar zat kimia otak, yang memengaruhi mood seseorang.
Bahaya depresi yang sangat fatal sendiri, yakni dampaknya pada otak. Karena depresi bisa membuat fungsi otak terganggu dan merusak jaringan otak. Apabila tak segera diobati, maka depresi akan menimbulkan berbagai masalah pada otak.
Salah satunya ialah ukuran otak bisa menyusut. Berbagai penelitian menunjukan, bahwa depresi bisa membuat ukuran otak pada area tertentu menyusut. Penyusutan itu tergantung dari berapa lamanya depresi itu terjadi, serta tingkat keparahan depresi yang dialami.

Pada penderita depresi, bagian otak yang bisa menyusut antara lain yaitu Hipokampus. Bagian ini bertanggung jawab menyimpan memori dan mengatur produksi hormon kortisol, yakni hormon stres yang akan diproduksi lebih banyak saat tubuh mengalami stres, baik itu dari segi fisik maupun emosional.
Normalnya, hormon tersebut bisa meningkat jumlahnya di pagi hari dan menurun di malam hari. Tapi untuk orang yang terkena depresi hormon itu akan terus bertambah jumlahnya, baik pagi maupun malam hari.
Bagian yang kedua ialah Thalamus, yang terletak di atas batang otak. Thalamus memiliki perna dalam memproses dan menyampaikan informasi pada saraf tubuh dan otak, yang mengatur gerakan serta sensorik .
Selanjutnya bagian ketiga yaitu Amigdala. Bagian yang memiliki pernanan untuk mengendalikan emosi seperti rasa senang dan takut. Selain itu bagian ini pun bertanggung jawab untuk memutuskan ingatan atau memori apa yang akan disimpan serta dimana ingatan itu disimpan.
Sementara itu bagian keempat ialah otak depan. Bagian depan otak ini bertugas untuk mengontrol fungsi kognitif seperti ekspresi emosional, memori, bahasa, proses pikir, pemecahan masalah, dan libido atau hasrat seksual. Bagian ini pun memiliki fungsi dalam membentuk ingatan.
Namun tak hanya bagian otak yang telah disebutkan diatas saja, depresi pun diduga berpengaruh pada kerusakan dan penurunan fungsi bagian otak yang lainnya. (ryn)
Baca Juga:
Lari 15 Menit Sehari Dapat Cegah Depresi Lo, Ini Penjelasannya
Bagikan
Berita Terkait
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres

Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya

Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui

Rumah Sakit Pusat Otak Nasional di Jakarta Telah Rampung, Jadi Pusat Layanan Medis dan Pendidikan

Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental

Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan

Kalau Kamu Rasakan 3 Hal Ini Lebih dari 2 Pekan, Dokter Bilang Itu Depresi Lho!

Antony Ngaku Depresi di Manchester United, Mengurung Diri hingga Tidak Makan Berhari-hari
