Hey gengz, apa sih perlunya memperhatikan Lampu Kuning. Toh arus kendaraan hanya butuh berhenti bila merah, dan melaju jika hijau. Bahkan, di Depok, masyarakat akan lebih senang lampu lalu lintas tetap hijau ketimbang harus mendengarkan lagu "Hati-Hati" milik Walikota Depok, Mohammad Idris.

Lampu Kuning justru penuh pesan mendalam. Bisa berarti hati-hati, juga bermakna alarm tanda bahaya. Sama seperti lampu kuning, suara alarm di pagi buta terkadang useless dan cenderung mengganggu, maka ingin rasanya membanting sekuat tenaga agar dengingnya berhenti.

Ya, suara alarm berhenti, lanjut tidur, lalu kesiangan. Rejeki hilang, alfa masuk kelas, dan kehilangan asyiknya mendengarkan siaran radio pagi. Padahal sudah diberi peringatan, namun abai. Di bulan Oktober, merahputih.com mengangkat tema Lampu Kuning sebagai alarm atas kondisi negara dan beberapa isu global.

Suara alarm paling keras sedang menggema di jalanan berbagai kota. Secara mengejutkan, mahasiswa dan pelajar generasi Z nan semula dilabeli apolitis, beramai-ramai turun aksi menuntut menolak pengesahan beberapa RUU bermasalah. Mereka menyalakan Lampu Kuning kepada pemerintah dan DPR.

Mereka tak segan-segan membuat simpul untuk kembali aksi bila ancaman terhadap kebebasan sipil terus tergerus. Pengawal janji Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo dan Ma`ruf Amin, bertambah, bukan cuma oposisi, melainkan generasi milenial nan di masa pilpres dianggap swing dan undecided voters.

Jangan heran terhadap semangat anak milenial untuk mengubah keadaan baru-baru ini. Di Swedia ada aktivis lingkungan Greta Thurnburg, sementara di Hongkong tersua Joshua Wong dan Agnes Chow sebagai motor penggerak demonstrasi RUU Ekstradisi. Semangat perubahan itu sedang mengglobal.

Tak ketinggalan, aksi protes para model muda saat harus melenggang di catwalk mengenakan serupa busana Orang Dengan Gangguan Jiwa di Rumah Sakit Jiwa koleksi Gucci Spring/Summer 2020, pada gelaran Milan Fashion Week. Lagi-lagi aksi protes para model itu jadi alarm kepada semua pihak tentang kampanye Mental Health jelang Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, tiap 10 Oktober. Orang Dengan Gangguan Jiwa bukan bahan olok-olok.

Di Surabaya, anak-anak muda tergabung pada Garda Pangan fokus mengenai isu kerentanan pangan. Mereka secara sukarela mengumpulkan makanan sisa dari berbagai cafe, restoran, dan hotel, untuk dipilah dan didistribusikan kepada orang-orang paling membutuhkan. Kerentanan pangan jadi teropong paling kuat untuk bekal peringatan Hari Pangan Sedunia, 16 Oktober, lantaran perubahan iklim dan bencana alam di berbagai belahan dunia.

Selain bencana pangan, energi listrik alternatif juga sering jadi bahan penelitian mahasiswa, bahkan produknya berkali-kali dipamerkan. Mengapa penting? Mungkin masyarakat di Jawa masih ingat peristiwa Black Out beberapa bulan lalu. Mitigasi kelistrikan kita kacau. Pulau Jawa lumpuh akibat tak ada aliran listrik. Energi listrik terbarukan harus jadi prioritas untuk peringatan Hari Listrik Nasional, 17 Oktober.

Inovasi di bidang kedirgantaraan juga sempat mencuat kala kepergian Presiden ketiga Republik Indonesia, BJ Habibie. Bangsa Indonesia tentu ingat semangat Habibie untuk melahirkan pesawat terbang bikinan anak Indonesia, N250. Impian itu tak pernah sirna meski N250 batal diproduksi massal dan Habibie telah tiada. Masih akan lahir Habibie baru, dan alarm itu kelak bergema tiap kali peringatan Hari Penerbangan Nasional, 27 Oktober.

Alarm akan terus berbunyi dan selalu keras bahkan kepada anak muda itu sendiri. Di Hari Keuangan, 30 Oktober, anak muda kembali diberi Lampu Kuning untuk tidak boros di era cashless. Mereka telah sekuat tenaga turun ke jalan untuk menguatkan lembaga KPK agar tidak ada lagi kebocoran anggaran negara, tapi jangan pula lupa anggaran pribadi agar tidak kempis. Menabung dan berinvestasi bisa jadi pilihan paling tepat. Ingat alarm terus berdenging! (*