Sumber Listrik Alternatif Paling Unik yang Pernah Ditemukan Manusia


Cara memperoleh sumber energi listrik paling unik, dari kotoran hingga kulit buah (Foto: pexels/pixabay)
SEJAK lama, listrik telah menjadi salah satu kebutuhan utama bagi penduduk bumi. Semakin besar kapasitas listrik yang digunakan setiap harinya. Membuat biaya operasional penggunaan listrik meningkat. Masyarakat di daerah terpencil mencoba membuat inovasi baru dengan menciptakan sumber listrik alami. Menggunakan bahan alami di sekitar yang bisa dimanfaatkan. Energi listrik yang dihasilkan serupa dengan listrik pada umumnya.
Dilansir dari beberapa sumber, terdapat berbagai jenis sumber energi yang pernah ditemukan di Dunia. Terbilang unik sebagaimana itu berasal dari hal-hal yang tidak terpikirkan olehmu sebelumnya. Alternatif tersebut bisa kamu coba di rumah, tentunya dengan prosedur yang sama seperti ulasannya berikut ini.
Baca juga:
1. Tinja dan urine

Membingungkan, kandungan metana dalam tinja dan urine mampu menghasilkan energi. Di Pennysylvania, limbah dari 600 ekor sapi perah dikabarkan telah menghasilkan 18 ribu galon pupuk kandang yang membantu pertanian berhemat.
Limbahnya mampu menghasilkan listrik, pupuk, dan bahan bakar pemanas. Melansir dari laman fixnews, keuntungannya diperkirakan mencapai USD 60 ribu atau setara Rp 842 juta dalam setahun.
Tak hanya hewan, limbah manusia juga mampu menghasilkan energi listrik. Diperkirakan 70 rumah menghasilkan gas yang mampu menjalankan mobil sejauh 10 ribu mil seperti yang diungkapkan Insinyur asal Wessex Water.
Senyawa kimia organik dalam urea tak memiliki racun dan tinggi nitrogen. Maka dari itu, tinja dan urine dapat menghasilkan listrik secara alami.
2. Lantai dansa

Sejumlah klub di Jepang telah menerapkan teknologi yang mampu menyerap energi listrik dari suhu tubuh manusia saat berada pada lantai dansa.
Hal ini dikarenakan suhu tubuh manusia mampu menghantarkan panas di sekitarnya. Energi kinetik dari pergerakan manusia saat berjalan ataupun menari dapat diubah jadi listrik.
Konsep ini didasarkan prinsip piezoeletrik, di mana piezoelectricty dihasilkan saat pikiran seseorang dalam ketegangan hingga dikonversi jadi energi listrik seperti yang dikabarkan laman scienceabc.
Baca juga:
3. Gula

Uniknya, gula pasir bisa dijadikan sebagai bahan bakar pengganti kendaraan. Lebih murah, bebas polusi, dan tak berbau. Beberapa peneliti dan ahli kimia di Virginia Tech melangsungkan uji coba dengan mengubah gula menjadi hidrogen.
Uji coba dilakukan dengan memadukan tanaman gula, air, dan 13 enzim hingga berubah jadi hidrogen dan karbon dioksida. Hidrogen berhasil diproduksi tiga kali lebih banyak. Tentunya, lebih hemat biaya.
4. Ampas kopi

Sekitar 10 kilogram kopi diproduksi setiap harinya. Sebanyak 600 miliar cangkir kopi juga diproduksi setiap tahunnya. Jadi minuman sehari-hari, mulai dari kalangan remaja hingga dewasa.
Sayangnya, ampas kopi tak teralokasikan dengan baik. Padahal, ampas kopi mampu memproduksi bahan bakar bio-diesel. Perusahaan pertama yang melakukan industralisasi daur ulang ampas kopi, Bio-bean di London mampu menghasilkan bio-diesel dan produk pelet biomassa.
5. Kulit pisang

Kandungan kalium dalam pisang sekitar 39 ribu hingga 19 ribu proton dan 20 ribu neutron. Satu positron dihasilkan setiap 75 menit seperti yang dilansir dari laman wired. Positron ini dimusnahkan ke dalam air 10 sentimeter.
Sekitar 50 persen energi yang dihasilkan digunakan sebagai energi termal air. Dengan menambahkan kulit pisang, positron yang dimusnahkan ke dalam air dengan elektron sehingga mampu memanaskan dan menghasilkan uap.
Proses penguapan inilah yang masuk ke dalam generator turbin selayaknya pembangkit listrik tenaga gas atau nuklir. Hasilnya, jika mendaur ulang tujuh kulit pisang akan menghasilkan energi listrik untuk satu jam penuh. (Dys)
Baca juga:
4 Tips Ampuh Agar Tetap Bahagia Saat Mati Listrik
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia

Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim

Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii

Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar

Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini

Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!

Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali

Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif

Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo

Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
