Siswa SMP di Tangsel Tewas Diduga Akibat Bully dan Viral, Polisi Lakukan Investigasi Cari Bukti Pidana

Frengky AruanFrengky Aruan - Minggu, 16 November 2025
Siswa SMP di Tangsel Tewas Diduga Akibat Bully dan Viral, Polisi Lakukan Investigasi Cari Bukti Pidana

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto. (Dok. Humas Polri)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Polisi bergerak cepat menindaklanjuti kasus meninggalnya seorang siswa kelas 7 SMPN 19, Tangerang Selatan berinisial M.H. (13), yang sebelumnya viral di media sosial.

Korban meninggal dunia pada Minggu (16/11) setelah menjalani perawatan intensif di RSUP Fatmawati.

Informasi awal mengenai kondisi korban pertama kali beredar melalui unggahan sebuah akun Instagram, yang kemudian memicu perhatian publik. Diduga, korban meninggalkan akibat aksi perundungan yang dialaminya.

Menindaklanjuti viralnya informasi tersebut, Piket Sat Reskrim Polres Tangsel langsung menuju RSUP Fatmawati untuk memastikan kondisi M.H. dan menggali keterangan dari pihak keluarga serta tenaga medis.

Langkah cepat ini dilakukan untuk memastikan fakta awal di lapangan sekaligus memberikan respons tanggap atas keresahan masyarakat.

“Sejak pertama kasus ini viral, kami bergerak cepat dan tanggap memastikan kebenaran informasi dan melakukan langkah-langkah penyelidikan,” ujar Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto dalam keteranganya, Minggu (16/11).

Baca juga:

Jangan Biarkan Perundungan di Sekolah, Dampak Bullying Akan di Luar Kendali

Dalam pengumpulan informasi, Polres Tangsel menempuh berbagai langkah secara humanis dan penuh empati. Penyidik telah mendatangi sekolah untuk meminta keterangan kepala sekolah, wali kelas, serta saksi pelajar yang mengetahui kejadian.

Polisi juga mengunjungi rumah keluarga anak yang diduga terlibat, serta menelusuri rangkaian perawatan M.H. dari sejumlah fasilitas kesehatan sebelumnya.

Kepolisian turut berkoordinasi dengan Biro Hukum dan Humas RSUP Fatmawati guna memastikan data medis resmi dapat diperoleh untuk dianalisis. Meskipun keluarga korban belum membuat laporan polisi, penyelidik tetap menyusun Laporan Informasi agar proses penelusuran fakta tetap berjalan sesuai ketentuan.

Ke depan, Polres Tangsel akan meminta keterangan tambahan dari saksi pelajar, mencocokkan kembali hasil pemeriksaan medis dari beberapa fasilitas kesehatan, serta menunggu resume medis lengkap dari RSUP Fatmawati.

Dokumen tersebut akan dijadikan acuan untuk konsultasi dengan dokter ahli, sekaligus sebagai dasar untuk meminta keluarga mengizinkan visum maupun autopsi demi kejelasan medis.

“Kami terus meningkatkan kualitas pelayanan publik, terutama dalam penanganan kasus yang melibatkan anak sebagai kelompok rentan,” tutup Budi Hermanto. (Knu)

#Polres Tangsel #Bullying #Kasus Perundungan #Siswa #Tangerang Selatan Banten
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Siswa SMP di Tangsel Tewas Diduga Akibat Bully dan Viral, Polisi Lakukan Investigasi Cari Bukti Pidana
Penyidik Polres Tangsel telah mendatangi sekolah untuk meminta keterangan kepala sekolah, wali kelas, serta saksi pelajar yang mengetahui kejadian.
Frengky Aruan - Minggu, 16 November 2025
Siswa SMP di Tangsel Tewas Diduga Akibat Bully dan Viral, Polisi Lakukan Investigasi Cari Bukti Pidana
Indonesia
Modal Pistol & Seragam, Jaksa Gadungan Tangsel Tipu Rp 310 Juta Ternyata Pernah Mengabdi di Kejaksaan
Tonny yang saat ditangkap tengah memakai seragam kejaksaan itu telah diberhentikan dengan tidak hormat alias dipecat sebagai jaksa sejak tahun 2009.
Wisnu Cipto - Jumat, 14 November 2025
Modal Pistol & Seragam, Jaksa Gadungan Tangsel Tipu Rp 310 Juta Ternyata Pernah Mengabdi di Kejaksaan
Indonesia
KPAI Dorong Sekolah Perkuat Sistem Deteksi Dini Usai Ledakan di SMAN 72 Jakarta
KPAI minta sekolah perkuat sistem deteksi dini dan literasi digital siswa usai ledakan di SMAN 72 Jakarta yang diduga dilakukan murid korban perundungan.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 12 November 2025
KPAI Dorong Sekolah Perkuat Sistem Deteksi Dini Usai Ledakan di SMAN 72 Jakarta
Indonesia
Jangan Biarkan Perundungan di Sekolah, Dampak Bullying Akan di Luar Kendali
Upaya deteksi dini dan respons cepat dalam menangani kasus perundungan, penting dilakukan untuk mencegah dampak yang lebih buruk dari perilaku perundungan tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 11 November 2025
Jangan Biarkan Perundungan di Sekolah, Dampak Bullying Akan di Luar Kendali
Indonesia
Berkaca dari Kasus Ledakan SMAN 72 Jakarta, Pramono: Bullying Tidak Boleh Terulang Kembali
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menegaskan, bahwa kasus bullying tak boleh terulang kembali. Hal itu berkaca dari kasus ledakan SMAN 72 Jakarta.
Soffi Amira - Senin, 10 November 2025
Berkaca dari Kasus Ledakan SMAN 72 Jakarta, Pramono: Bullying Tidak Boleh Terulang Kembali
Indonesia
Ingat Ya! Perundungan Bukan Candaan
KPAI menyoroti masih adanya kecenderungan masyarakat menormalisasi perilaku bullying dengan anggapan seperti itu hanya bercanda atau hal yang biasa di antara anak-anak.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 10 November 2025
Ingat Ya! Perundungan Bukan Candaan
Indonesia
Berkaca dari Kasus Ledakan di SMA 72, Pramono Harap Tak Ada Lagi Aksi Perundungan di Lingkungan Sekolah
Pramono enggan berkomentar langsung terkait dugaan bahwa pelaku ledakan di SMA Negeri 72 merupakan korban bullying
Angga Yudha Pratama - Senin, 10 November 2025
Berkaca dari Kasus Ledakan di SMA 72, Pramono Harap Tak Ada Lagi Aksi Perundungan di Lingkungan Sekolah
Indonesia
Polisi Selidiki Dugaan Bullying yang Jadi Motif di Balik Ledakan SMAN 72 Jakarta
Polisi kini menyelidiki dugaan bullying yang menjadi motif di balik ledakan SMAN 72 Jakarta.
Soffi Amira - Sabtu, 08 November 2025
Polisi Selidiki Dugaan Bullying yang Jadi Motif di Balik Ledakan SMAN 72 Jakarta
Indonesia
Sosok Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Alami Bullying dan Terpengaruh Konten Kekerasan
Sosok pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta diduga merupakan siswa sekolah tersebut. Ia juga disebut mengalami bullying.
Soffi Amira - Sabtu, 08 November 2025
Sosok Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Alami Bullying dan Terpengaruh Konten Kekerasan
Indonesia
Bullying Kembali Terjadi di Sekolah Swasta Jakarta, DPRD DKI Sudah Terima Aduan Orang Tua Korban
Kasus bullying kini kembali terjadi di sekolah swasta, tepatnya Gandhi School Ancol. DPRD DKI Jakarta sudah menerima aduan orang tua korban.
Soffi Amira - Jumat, 07 November 2025
Bullying Kembali Terjadi di Sekolah Swasta Jakarta, DPRD DKI Sudah Terima Aduan Orang Tua Korban
Bagikan