PSI Berikan Catatan Kritis soal Besarnya RAPBD DKI 2022

Andika PratamaAndika Pratama - Selasa, 16 November 2021
PSI Berikan Catatan Kritis soal Besarnya RAPBD DKI 2022

anggota Fraksi PSI Justin Adrian. Foto: istimewa

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) DKI 2022 disepakati sebesar Rp 84,8 triliun. Jumlah itu naik 6,25 persen dibandingkan RAPBD tahun 2020.

Menyikapi besarnya RAPBD DKI 2022, Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memberikan sejumlah catatan kritis kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI terkait penggunaan uang rakyat tersebut.

Baca Juga

RAPBD DKI 2022 Naik 6,25 Persen, Anies Optimistis Ekonomi DKI Tumbuh Pesat

Catatan pertama yakni, keterlambatan pembahasan APBD 2022 yang baru dimulai pada bulan Oktober 2021, padahal menurut Permendagri 27 Tahun 2021, KUA PPAS 2022 seharusnya sudah diserahkan pada minggu kedua Juli 2021.

Selain itu, PSI juga mengkritik proyeksi pendapatan pajak khususnya untuk sektor restoran, hotel, dan hiburan yang terlalu tinggi di tengah upaya pemulihan ekonomi.

“Fraksi PSI menyoroti pengelolaan aset daerah senilai lebih dari Rp 540 Triliun namun belum terdata dengan baik dan pendapatan dari penggunaannya masih sangat rendah," kata anggota Fraksi PSI Justin Adrian di Jakarta Senin (16/11).

Selain itu partai yang kini dikomandoi Giring Ganesha menuturkan, pihaknya kini konsisten menagih pengembalian commitment fee Formula E yang sudah dibayarkan sebesar Rp 560 miliar serta perbaikan feasibility study yang diamanatkan laporan hasil pemeriksaan BPK.

Baca Juga

PDIP Janji Pelototi RAPBD-P DKI 2021 untuk Coret Anggaran Formula E

PSI juga memberikan catatan terhadap minimnya penganggaran untuk menanggulangi kebakaran, pengadaan perangkat IT dengan harga tinggi, tidak memadainya PMD untuk PAM Jaya terkait penyediaan air bersih, ketimpangan pembangunan Kepulauan Seribu dan transparansi pengadaan tanah.

Lalu diharapkan pembangunan sumur resapan dapat benar-benar diperhitungkan dampaknya untuk penanggulangan banjir.

"Penjelasan terhadap rencana pembangunan Fasilitas Pengolahan Sampah Antara (FPSA), dan perhatian terhadap inklusivitas fasilitas olahraga untuk penyandang disabilitas," ucap Justin.

Penguatan kapasitas Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) untuk penanggulangan wabah dan pemerataan pembangunan fasilitas kesehatan juga menjadi poin catatan penting Fraksi PSI terhadap RAPBD 2022.

“Akhir kata kami berharap APBD 2022 yang merupakan APBD terakhir di masa jabatan Pak Gubernur dapat diprioritaskan untuk melunasi janji-janji kampanye dan target pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022.” tutup Justin. (Asp)

Baca Juga

PSI Tolak Pembahasan Anggaran Formule E di RAPBD DKI 2022

#PSI #DPRD DKI Jakarta #APBD DKI
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Indonesia
Fenomena Gunung Es Kekerasan Anak di DKI Bikin Merinding, DPRD Tekankan Tiga Jurus yang Wajib Sekolah Jalankan
Rio mendorong adanya pelatihan teknis intensif bagi kepala sekolah, guru, anggota TPPK/PPK
Angga Yudha Pratama - Kamis, 04 Desember 2025
Fenomena Gunung Es Kekerasan Anak di DKI Bikin Merinding, DPRD Tekankan Tiga Jurus yang Wajib Sekolah Jalankan
Indonesia
DPRD DKI Minta Pemprov Tuntas Tangani Kebocoran Tanggul
Jangan sampai penanganan limpasan air laut ke daratan hanya ramai di media sosial.
Dwi Astarini - Kamis, 27 November 2025
DPRD DKI Minta Pemprov Tuntas Tangani Kebocoran Tanggul
Indonesia
PSI Desak Publik Cerdas: Peresmian Jokowi 2018 Itu Bandara Negara, Bukan Bandara yang Diributkan Menhan Sjafrie Sjamsuddin
PSI berharap agar masyarakat lebih bijak dan kritis dalam mencerna setiap informasi yang diterima
Angga Yudha Pratama - Kamis, 27 November 2025
PSI Desak Publik Cerdas: Peresmian Jokowi 2018 Itu Bandara Negara, Bukan Bandara yang Diributkan Menhan Sjafrie Sjamsuddin
Indonesia
Kader PDIP Sebut Serangan Ahmad Ali ke Jokowi Adalah Order Busuk Agar Aman dari KPK
Ariyadi menegaskan bahwa menyeret-nyeret PDIP dalam narasi yang tidak berdasar hanya menunjukkan upaya memutarbalikkan fakta
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 22 November 2025
Kader PDIP Sebut Serangan Ahmad Ali ke Jokowi Adalah Order Busuk Agar Aman dari KPK
Indonesia
Gimmick Baru PSI, Tinggalkan Sapaan Bro dan Sis Demi Kesan Lebih Egaliter
Ketua Harian PSI Ahmad Ali mencontohkan sapaan Bro dan Sis tidak sesuai jika digunakan dalam konteks tertentu, misalnya saat berkunjung ke pondok pesantren.
Wisnu Cipto - Sabtu, 22 November 2025
Gimmick Baru PSI, Tinggalkan Sapaan Bro dan Sis Demi Kesan Lebih Egaliter
Indonesia
Prostitusi Berulang di Gang Royal, Dewan DKI Minta Penegakan Tegas untuk Tindakan Melanggar Hukum
Mengacu kepada Perda (Peraturan Daerah) No 8/2007 tentang Ketertiban Umum, setiap orang dilarang untuk melakukan kegiatan seks komersial di Jakarta.
Dwi Astarini - Jumat, 21 November 2025
Prostitusi Berulang di Gang Royal, Dewan DKI Minta Penegakan Tegas untuk Tindakan Melanggar Hukum
Indonesia
Sulit Diimplementasikan, DPRD DKI Hapus Aturan Larangan Penjualan Rokok Dekat Sekolah
DPRD DKI Jakarta menghapus aturan larangan penjualan rokok di dekat sekolah. Jadi, pasal ini tak masuk dalam Perda tentang Kawasan Tanpa Rokok.
Soffi Amira - Jumat, 21 November 2025
Sulit Diimplementasikan, DPRD DKI Hapus Aturan Larangan Penjualan Rokok Dekat Sekolah
Indonesia
DPRD DKI Desak Penyaringan Konten Kekerasan, Minta Pemprov Gandeng Komdigi untuk Hindari Overblocking
DPRD DKI mendorong Pemprov menggandeng Komdigi untuk merumuskan aturan penyaringan konten kekerasan, tanpa membatasi akses internet bagi pelajar.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 19 November 2025
DPRD DKI Desak Penyaringan Konten Kekerasan, Minta Pemprov Gandeng Komdigi untuk Hindari Overblocking
Indonesia
DPRD DKI Baru Sahkan 2 Rapeda Jadi Perda, Salahkan Kurangnya Disiplin Waktu
DPRD DKI Jakarta menargetkan 13 raperda akan disahkan menjadi perda pada 2025.
Dwi Astarini - Selasa, 18 November 2025
DPRD DKI Baru Sahkan 2 Rapeda Jadi Perda, Salahkan Kurangnya Disiplin Waktu
Indonesia
Kritik Wacana Pembatasan Game Online Usai Ledakan SMAN 72, PSI Jakarta: Orang Tua Harus Awasi Anak, Bukan Salahkan Game
PSI menilai wacana pembatasan game online usai kasus SMAN 72 hanya mencari kambing hitam. Justin Adrian menegaskan orang tua harus bertanggung jawab atas anak.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 15 November 2025
Kritik Wacana Pembatasan Game Online Usai Ledakan SMAN 72, PSI Jakarta: Orang Tua Harus Awasi Anak, Bukan Salahkan Game
Bagikan