Pengemudi Ojol Khawatir Pembatasan Kegiatan Kerja dan Pendidikan Kurangi Pemasukan


Pengemudi Ojek Online, Ginanjar saat ditemui merahputih.com di Jakarta, Minggu (22/3). Foto: MP/Kanu
MerahPutih.com - Kebijakan pembatasan aktivitas kerja dan belajar rupanya memiliki dampak negatif ke lapisan masyarakat berpenghasilan menengah. Salah satunya adalah pengemudi ojek onlina yang khawatir kehilangan pekerjaan.
Ginanjar, pengemudi ojek online yang biasa mengais rezeki di jalanan Jakarta mengaku penghasilannya menurun belakangan ini.
Baca Juga
Kejar Pelaku Pencurian, Polisi Malah Salah Tembak Driver Ojol
"Dari semalam saya ngalong (berputar mencari penumpang) sampai sore saya baru narik delapan kali. Rupiahnya dapat Rp 60 ribu. Jangan ada yang nanya cukup atau tidak cukup, karena masing-masing punya itungan sendiri," sesal Ginanjar, Minggu (22/3).
Ia menambahkan, jika dirinya sakit, maka semuanya akan sakit. Seperti anak dan istrinya yang akan terdampak karena tak ada penghasilan bulanan.
"Nah (kebijakan ini bakal berlangsung) dua minggu. Saya gak sakit, tapi anak dan istri bakal mengalami sakit," imbuh Ginanjar.

Ginanjar mempertanyakan pembatasan kegiatan itu sudah dikaji secara mendalam terutama kepada pekerja seperti dirinya para pekerja harian yang jika sehari tak bekerja tak mendapatkan penghasilan.
Baca Juga
"Saya pengen sehat. Saya juga pengen anak istri saya sehat. Tapi kekhawatiran akan virus ini kalah sama kekhawatiran anak istri saya tak makan," kata pria yang mengenakan jaket ojol ini.
Pria berusia 30an tahun ini mengaku sudah bertanya kepada para penumpangnya yang sebagian besar pekerja kantoran. Mereka mengaku mendapatkan kompensasi dan kasbon jika bekerja dari rumah.
"Lalu, kami siapa yang mau kasih kasbon dan kompensasi?,"tanyanya dengan nada lirih.

Ginanjar tak ingin berharap banyak dari pemerintah dan yang berwenang mengurusi masalah corona.
"Tapi saya hanya berharap dua minggu ini kebutuhan makan kami seperti beras dan mie instan disetok, disuplai pemerintah itu cukup," harap dia.
Sementara itu, Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) menyatakan penggunaan ojol menurun hingga 40 persen. Penurunan itu spesifik pada jasa antar penumpang sebab mulai banyak kantor yang memberlakukan Work From Home (WFH) dan sekolah serta universitas memberlakukan belajar tanpa tatap muka.
Baca Juga
Rentan Terkena Virus Corona, Ini Permintaan Pengemudi Ojol ke Pemerintah
Presiden Joko Widodo mengimbau masyarakat untuk belajar dan bekerja dari rumah, yang populer dengan istilah work from home (WFH), selama pandemik virus corona yang menyebabkan penyakit COVID-19. Kebijakan ini berlangsung dua minggu.
Beberapa perusahaan sudah menerapkan kebijakan WFH, terlihat dari pergeseran lalu lintas data internet ke wilayah perumahan selama jam kerja. Nantinya, pembatasan juga bakal berlaki pada sarana transportasi massal, hiburan hingga perbelanjaan. (Knu)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Perlindungan Hukum Pekerja Online Mendesak, DPR Bakal Dorong Pemerintah Segera Terbitkan Payung Hukum Jaminan Sosial

159 Ribu Netizen Teken Petisi Tolak Pemecatan Kompol Cosmas di Kasus Rantis Brimob Lindas Ojol

Peringati 7 Hari Kematian Affan Kurniawan, Ojol Solo Nyalakan Lilin dan Pasang Bendera Setengah Tiang

Kompolnas Imbau Warga Rekam Brimob Tabrak Ojol Serahkan Video ke Polisi, Untuk Bukti Pemidanaan

Polri Pecat Kompol Cosmas K Gae Buntut Rantis Brimob Lindas Ojol hingga Tewas

Aplikator Pastikan Ojol yang Berdiskusi dengan Wapres Gibran Adalah Mitra Resmi

Kompolnas Berharap Gelar Perkara Ojol Tewas Ditabrak Rantis Brimob Hari Ini Bisa Jadi Awal Pemidanaan

Asosiasi Pastikan Pengemudi Ojol yang Bertemu Wapres Gibran Bukan Anggota Mereka

Kompol Cosmas dan Sopir Rantis Brimob Tewaskan Affan Terancam Dipecat Tidak Hormat

2 Mitra Ojol Meninggal dan 3 Masih Dirawat di RS Imbas Demo, Ini Nama-namanya
