PBNU: Indonesia Sudah Darurat Terorisme dan Radikalisme


Salah satu spanduk imbauan tolak kelompok radikalisme dan aksi terorisme yang dipasang oleh aparatur Desa Setia Asih, Kabupaten Bekasi. (Antara/Pradita Kurniawan Syah)
MerahPutih.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siradj mengatakan pemerintah harus bersikap tegas terhadap aksi teroris yang meresahkan masyarakat.
"Aparat kepolisian harus mampu mengungkap dan menindak aktor intelektual di balik aksi-aksi teror yang terjadi di tanah air. Kami Nahdlatul Ulama meminta aparat kepolisian harus mampu bertindak tegas terhadap radikalisme dan tidak boleh ada kesan negara kalah dalam menghadapi terorisme," ujar Said Aqil Siradj dalam siaran persnya, di Jakarta, Senin (14/10), dikutip Antara.
Baca Juga:
Ia mengatakan negara tidak boleh kalah dengan radikalisme dan terorisme yang terjadi di tanah air sekarang ini.

"Saat ini Indonesia sudah darurat terorisme dan radikalisme, karena selama ini kita bersikap terlalu ramah kepada mereka. Maka demi menyelamatkan NKRI, menyelamatkan seluruh bangsa Indonesia, maka sekecil apa pun yang mereka lakukan (terorisme) harus ditindak tegas," kata Said.
Said menuturkan bahwa tindakan terorisme adalah tindakan biadab yang jauh dari norma, agama, dan akhlakul karimah.
"Apa yang mereka lakukan adalah tindakan biadab dan tidak sesuai dengan agama apa pun. Jadi kita harus lawan bersama. Apalagi mereka sudah berani terang-terangan," katanya pula.
Baca Juga:
Aksi Teroris Tikam Wiranto Jadi Tamparan Keras untuk Intelijen
Sementara itu, Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Antonius Benny Susetyo mengatakan bahwa radikalisme sudah mengancam keutuhan bangsa dan negara.
"Saat ini radikalisme sudah sangat mengancam keutuhan bangsa. Karena paham radikal ingin mengubah Pancasila yang telah menjadi kesepakatan bangsa ini. Maka ke depan tantangan kita adalah bagaimana memperkuat ideologi Pancasila dalam praktik kehidupan berbangsa dan bertanah air," katanya lagi.

Menurut Benny, bangsa ini perlu membumikan Pancasila agar mampu menyentuh kaum milenial.
"Membumikan Pancasila di kalangan anak muda penting dalam menangkal paham radikal. Hal ini agar kaum milenial tak mendapat masukan tentang agama dari sisi yang sempit sehingga kemudian menciptakan radikalisme tadi," katanya. (*)
Baca Juga:
Ma'ruf Amin Minta NU dan Muhammadiyah Dilibatkan dalam Penanganan Terorisme
Bagikan
Berita Terkait
Tokoh Palestina Kecam PBNU Undang Pendukung Israel, Sikapnya tak Bisa Dibenarkan

Apa Itu Makar? Ini Penjelasan dan Sejarahnya di Dunia

PBNU Instruksikan Jaga Stabilitas Nasional, Tidak Terprovokasi Isu Memecah Belah

785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta

ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris

Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Pengamat: Kemenag ‘Lalai’ dalam Tangkal Ideologi Radikal

Oknum ASN Ditangkap karena Terlibat Terorisme, Kementerian Agama janji Berikan Hukuman Berat

ASN Kemenag dan Dinas Pariwisata Aceh Ditangkap Densus 88 Antiteror Polri

PBNU Bangun 1.000 Titik SPPG, 10 Dapur Diklaim Siap Beroperasi

Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor
