PBNU Bangun 1.000 Titik SPPG, 10 Dapur Diklaim Siap Beroperasi


Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (depan, kiri) pada peletakan batu pertama pembangunan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyah, Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (29/7/2025). ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari.
MerahPutih.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) membangun dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di 1.000 titik untuk menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf mengatakan, pembangunan SPPG di pesantren menjadi langkah konkret PBNU dalam mendukung program prioritas nasional.
"Banyak program-program pemerintah yang bisa kami kerja samakan, salah satunya MBG. Kami terus berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) yang mengarahkan PBNU agar membuat 1.000 titik SPPG," katanya pada peletakan batu pertama pembangunan dapur MBG di Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyah, Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat,
Untuk wilayah Jawa Barat, lanjutnya, sudah ada 10 dapur yang siap beroperasi, sementara di daerah lainnya ada 218 titik yang sudah masuk ke dalam portal BGN, namun masih menunggu verifikasi.
Baca juga:
PBNU Dukung Serangan Iran ke Israel Sebagai Pembelaan Diri, Iran Memiliki Hak
Pada Agustus 2025, kata dia, pembangunan 1.000 titik tersebut ditargetkan beroperasi penuh untuk melayani kebutuhan gizi para santri dan siswa.
Sementara itu 47 titik dapur tengah dalam tahap persiapan pembangunan, tujuh dapur telah selesai dibangun dan disurvei, serta satu dapur lainnya telah siap dan menunggu penunjukan kepala dapur yaitu Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) yang diberi mandat mengelola operasional dapur tersebut.
Yahya menyebutkan sedikitnya ada 400-an pesantren NU yang memiliki santri dengan jumlah lebih dari 1.000 orang di 26.000 pesantren besar dan kecil, ditambah lebih dari 10.000 sekolah dan madrasah. Lembaga-lembaga pendidikan NU ini melayani sekitar lima juta santri dan siswa.
"NU akan mendedikasikan upaya dan potensi-potensinya dalam menyelenggarakan MBG. Ini terkait erat dengan pesan dalam Al Quran, karena Program MBG ini mirip programnya Allah SWT yang menjamin kaum mukminin untuk mendapatkan pemenuhan kebutuhan gizi dan mengatasi kelaparan bagi masyarakat serta anak-anaknya," kata Yahya.
Yahya menegaskan, inisiatif ini bertujuan mencetak generasi muda yang cerdas dan unggul dalam menyongsong masa depan bangsa.
"Kerja sama antara PBNU dan BGN ini diharapkan dapat menjadi kontribusi nyata dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia," ujarnya. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Miliki Anggaran Paling Besar Dibanding Lembaga Negara, Program Makan Bergizi Gratis Serap 600 Ribu Tenaga Kerja

Jadi Wakil Kepala BGN, Nanik S Deyang Segera Lakukan Investigasi Makan Bergizi Gratis

Bantah Isu Minyak Babi di Nampan MBG, Kepala BGN: Sudah Dapat Sertifikat Halal

Temuan Ribuan Dapur Fiktif Program MBG, BGN Didesak Buka Daftarnya ke Publik

12 Siswa Diduga Keracunan Makanan Bergizi Gratis di Kabupaten Bandung, Legislator Tekankan Pentingnya Keterlibatan Ahli Gizi

BGN Tepis Lepas Tangan soal Angket MBG di Brebes

BGN Tanggapi Surat Madrasah Brebes soal Risiko MBG, Sebut Kualitasnya Diawasi Ketat

KPK Buka Peluang Panggil Ketum PBNU Terkait Korupsi Kuota Haji

PBNU Desak KPK Segera Umumkan Tersangka Korupsi Kuota Haji Biar tidak Jadi Bola Liar

110 Siswa SMAN 2 Wonogiri Keracunan MBG
