PAN Minta GBHN Kembali Dihidupkan


Anggota FPAN MPR RI, Saleh Partaonan Daulay. Foto: ANTARA
MerahPutih.com - Politikus PAN Saleh Partaonan Daulay mengusulkan MPR RI menghidupkan kembali Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) atau sejenisnya.
"Adanya GBHN yang memuat kisi-kisi arah pembangunan negara jangka panjang dapat menjadi panduan arah pembangunan nasional yang berkesinambungan," ujarnya di Jakarta, Senin (12/8)
Baca Juga: Politisi PKS Desak Perlunya GBHN Sebagai Panduan Arah Pembangunan
Menurut Saleh Partaonan, setelah era reformasi dan setelah UUD 1945 diamandemen menjadi UUD NRI 1945, maka GBHN dihapuskan, sehingga arah pembangunan negara hanya ditentukan berdasarkan visi misi presiden terpilih yang dirumuskan oleh Bappenas ke dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN).

"Tanpa adanya GBHN, kelemahannya ketika ganti presiden maka arah pembangunan nasional juga berganti, sehingga arah pembangunan Indonesia jadi tidak konsisten," ujarnya dilansir Antara.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI ini mencontohkan, pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selama dua periode arah pembangunannya berbeda dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Putri Bung Karno: Pancasila dan UUD 45 Harga Mati, Tak Bisa Dipisahkan!
Menurut Saleh, pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, arah pembangunan nasional dilakukan keseimbangan antara infrastruktur dan pembangunan sumber daya manusia.
Namun, pada pemerintahan Presiden Joko Widodo, arah pembangunan nasional memprioritaskan pembangunan infrastruktur. "Karena itu percepatan pembangunan infrastruktur jadi luar biasa, tapi pembangunan manusianya jadi minim," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Saleh juga mengkhawatirkan ketika berganti presiden maka arah pembangunan akan berubah lagi. Karena, Presiden Joko Widodo terpilih lagi untuk periode kedua maka akan tetap melanjutkan arah pembangunan nasional.
Baca Juga: Yudi Latief: GBHN Penting untuk Pembangunan
Menurut dia, kalau GBHN atau sejenisnya dihidupkan, di dalamnya mengatur arah pembangunan negara jangka panjang, maka siapapun presiden selanjutnya arah pembangunan negara akan tetap mengacu pada GBHN.
"Karena itu, arah pembangunan negara menjadi terarah dan fokus," pungkasnya. (*)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
PAN Kaji Dampak Putusan MK soal Pemilu Terpisah, Khawatirkan Perpanjangan Masa Jabatan Pejabat Daerah

DPR Dorong Pemerintah Manfaatkan Penundaan Tarif AS untuk Negosiasi dan Perkuat Daya Saing Produk

PAN Nilai Keputusan MK yang Perintahkan Pemungutan Suara Ulang Pilbup Serang Aneh dan Janggal

PAN Minta Semua Pihak Ikut Berpartisipasi dalam Program Makan Bergizi Gratis

Legislator PAN Sebut Awal Kepemimpinan Prabowo Dibuka dengan Harapan Besar

Eddy Soeparno Naik Jadi Waketum setelah 10 Tahun Jabat Sekjen PAN

Presiden Jokowi Bukakan Peringatan HUT ke-26 dan Kongres ke-6 PAN

Legislator PAN Tantang Ridwan Kamil Bereskan Persoalan Polusi Udara Jakarta

Airlangga Mundur dari Ketum Golkar, PAN: Tidak Berpengaruh pada KIM

PAN Harap Keputusan Golkar di Jabar Datangkan Kebaikan untuk Pilkada Jakarta
