Pahami Hemofilia, Kondisi Pembekuan Darah Abnormal

P Suryo RP Suryo R - Senin, 17 April 2023
Pahami Hemofilia, Kondisi Pembekuan Darah Abnormal

Pendarahan yang tidak dapat dijelaskan dan berlebihan dari luka. (Unsplash/ANIRUDH)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

HEMOFILIA adalah kondisi pembekuan darah akibat kekurangan protein yang menyebabkan darah tidak menggumpal secara normal. Kondisi ini kerap diidap oleh laki-laki, disebut dengan penyakit emofilia.

Kondisi ini mengakibatkan pendarahan yang lebih lama setelah terjadi cedera atau luka dibandingkan dengan orang yang tidak mengidap hemofilia.

Baca Juga:

Tetap Sehat Ketika Shift Malam

darah
Adanya cacat atau karena mutasi pada gen faktor pembekuan darah. (Unsplash/Brian Patrick Tagalog)

Dikutip dari laman Halo Doc, hemofilia merupakan kondisi bawaan dan disebabkan oleh kekurangan faktor pembekuan dalam darah. Kasus yang disebabkan oleh hemofilia adalah adanya cacat atau karena mutasi pada gen faktor pembekuan darah.

National Center for Biotechnology Information, dalam penelitiannya menyebutkan lebih dari 1000 mutasi pada gen penyandi faktor VIII dan IX, dan sekitar 30 persen disebabkan oleh mutasi spontan yang telah teridentifikasi.

Penyakit hemofilia telah menyebar rata ke seluruh etnis di dunia. Diperkirakan ada 1 dari 10 ribu anak yang lahir mengidap hemofilia, dengan jumlah orang di seluruh dunia yang hidup dengan hemofilia sekitar 400 ribu.

Hemofilia A menjadi jenis yang lebih umum terjadi, yakni sebesar 80–85 persen dari total populasi hemofilia mengidap hemofilia A. Sedangkan, untuk hemofilia C lebih langka lagi, yaitu terjadi pada 1 dari setiap 100 ribu orang. Dengan teknologi medis yang semakin berkembang diharapkan, orang yang mengidap hemofilia dapat hidup normal dan mendapatkan penanganan yang lebih maksimal.

Hemofilia memiliki gejala dan tanda yang bervariasi, ini tergantung pada tingkat faktor pembekuan darah. Jika tingkat faktor pembekuan sedikit berkurang, maka pengidapnya akan mengalami pendarahan yang akan terjadi setelah operasi atau trauma. Jika kekurangannya parah, besar kemungkinan kamu akan mengalami pendarahan spontan.

Baca Juga:

Cara Mengetahui Pemicu Alergi Anak Menurut Ahli

darah
Jika jumlah faktor pembekuan darah semakin sedikit, maka perdarahan akan makin sulit untuk berhenti. (Unsplash/Markus Spiske)

Tanda dan gejala pendarahan spontan meliputi;

1. Pendarahan yang tidak dapat dijelaskan dan berlebihan dari luka, atau setelah operasi atau perawatan gigi yang berasal dari gusi.

2. Banyak memar di tubuh.

3. Pendarahan yang tidak biasa setelah vaksinasi.

4. Nyeri, bengkak atau sesak di persendian.

5. Darah dalam urine atau tinja.

6. Mimisan tanpa penyebab yang diketahui.

7. Pendarahan ke otak.

Tingkat keparahan pendarahan yang dialami penderita hemofilia tergantung pada jumlah faktor pembekuan dalam darah. Jika jumlah faktor pembekuan darah semakin sedikit, maka perdarahan akan makin sulit untuk berhenti.

Pada hemofilia ringan, jumlah faktor pembekuan dalam darah berkisar antara 5–50%, penderita hemofilia ini mungkin tidak menunjukkan gejala apa pun. Sedangkan, untuk hemofilia sedang, jumlah faktor pembekuan berkisar antara 1–5%. Pada kondisi ini, perdarahan akibat luka kecil pun akan sulit berhenti.

Sementara itu, pada hemofilia berat, jumlah faktor pembekuan kurang dari 1%. Kondisi ini membuat penderitanya sering mengalami pendarahan secara spontan tanpa sebab yang jelas, seperti gusi berdarah, mimisan, dan perdarahan atau pembengkakan di sendi atau otot.

Seseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan hemofilia disarankan untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter. Hal ini untuk mengetahui apakah kamu memiliki kelainan genetik yang menyebabkan hemofilia atau sebagai pembawa (carrier).

Jika kamu telah terdiagnosa menderita hemofilia, cobalah sambangi dokter untuk kontrol rutin agar dapat memantau kondisi dan mencegah terjadinya komplikasi. (mro)

Baca Juga:

Artificial Intelligence Dapat Deteksi Tanda Awal Kanker Paru-Paru

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Bagikan