Olahraga Setelah Vaksin, Apakah Aman?


Berolahraga secara umum bantu meningkatkan antibodi. (Foto: Pexels/Karolina Grabowska)
KETERSEDIAAN vaksin COVID-19 membantu kita mendapatkan kembali rasa normal dalam kehidupan sehari-hari. Namun, selayaknya pengobatan baru, orang-orang secara alami memiliki pertanyaan-pertanyaan di kepala mereka.
COVID-19 telah mengubah hidup kita secara drastis selama 2 tahun terakhir, dari cara kita berinteraksi dengan orang lain hingga cara kita beraktivitas. Sehingga mendukung pertanyaan-pertanyaan seperti apakah boleh berolahraga di rumah atau di tempat umum setelah vaksin? Seberapa cepat dan seberapa banyak olahraga yang dapat dilakukan? Apakah aman berolahraga setelah vaksin?
Baca juga:
Dilansir Healthline, jawaban singkatnya adalah aman. Tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa olahraga berbahaya setelah mendapatkan vaksin COVID-19. Namun satu-satunya pertimbangan keamanan tergantung pada reaksi tubuhmu setelah vaksin.
Centers for Disease Control (CDC) mencantumkan efek samping vaksin umum seperti nyeri, kemerahan, bengkak di tempat suntikan, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, panas, dingin, demam, dan mual.

CDC sebenarnya merekomendasikan melatih lenganmu untuk membantu mengurangi ketidaknyamanan di tempat suntikan. Latihan setelah suntikan pertama mungkin tidak menjadi masalah jika efek samping yang dirasakan tidak berat.
Sebuah studi New England Journal of Medicine tahun 2021 mencatat bahwa efek samping mungkin lebih intens setelah suntikan kedua daripada yang pertama. Namun, tidak disebutkan bahaya apa pun akibat berolahraga.
Baca juga:
Hal Penting yang Perlu Dibahas saat Orangtua Masuki Masa Lansia
Sekitar 50 persen orang yang menerima vaksin mengalami efek samping, biasanya terjadi setelah dosis kedua. Kelelahan adalah yang paling umum. Berolahraga dapat memperburuk efek samping ini. Namun, tidak ada risiko yang lebih besar terkait dengan berolahraga setelah vaksin dibandingkan dengan berolahraga sebelum menerima vaksin.
Tidak ada jenis olahraga khusus yang dapat direkomendasikan setelah menerima vaksin. Namun secara umum telah terbukti menjadi penambah kekebalan yang efektif dan bahkan dapat meningkatkan efektivitas vaksin.

Dalam tinjauan tahun 2021 tentang olahraga dan kekebalan, para peneliti mencatat bahwa aktivitas fisik sedang hingga berat menghasilkan penurunan 31 persen risiko penyakit yang didapat dari masyarakat dan penurunan risiko kematian akibat penyakit menular sebesar 37 persen.
Selain itu, olahraga telah terbukti meningkatkan potensi vaksin dengan meningkatkan konsentrasi antibodi. Hasil ini tidak spesifik untuk COVID-19, tetapi ini adalah manfaat lain dari olahraga biasa.
Tinjauan tersebut melihat latihan aerobik (lari, bersepeda, dll.) dan latihan ketahanan secara individual dan dalam kombinasi. Semua olahraga tersebut terbukti bermanfaat untuk tubuh. Jadi olahraga setelah vaksin dinyatakan aman, namun kalian harus mengetahui tubuh kalian sendiri. Jika merasa efek sampingmu berat, lebih baik beristirahat. (mic)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga

Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
