NASA Tunda Lagi Peluncuran Artemis I hingga November 2022

Andrew FrancoisAndrew Francois - Senin, 03 Oktober 2022
NASA Tunda Lagi Peluncuran Artemis I hingga November 2022

Peluncuran Artemis I ditunda akibat cuaca buruk. (Foto: NASA)

Ukuran:
14
Audio:

BADAN Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) kembali menunda secara resmi peluncuran Artemis I hingga November 2022, setelah terkendala masalah cuaca. The Verge melaporkan pada Minggu (2/10), peluncuran di November 2022 direncanakan di antara dua tanggal, yakni 12 November dan 27 November.

Merujuk pada rincian tanggal peluncuran Artemis I, sebetulnya ada dua potensi misi tersebut bisa meluncur pada awal Oktober 2022. Namun keputusan itu batal karena NASA mengambil keputusan untuk mengembalikan roketnya ke bagian perakitan atau Vehicle Assembly Building (VAB) agar tidak terdampak badai.

Roket tersebut berhasil sampai di lokasi VAB dengan selamat pada Selasa (27/9) di tanggal seharusnya roket itu meluncur. Adapun masalah cuaca yang dihadapi Artemis I merujuk pada badai yang terjadi di kawasan Florida sejak satu pekan sebelumnya.

Baca juga:

Sukses dengan Uji Misi Artemis I, NASA Siapkan Peluncuran Roket ke Bulan

Peluncuran Artemis I ditunda hingga November 2022. (Foto: NASA)

Badai yang kemudian teridentifikasi sebagai badai Ian itu tiba di Florida dan masuk dalam kategori empat atau mapu membuat kerusakan berat.

NASA mengungkapkan tidak ada kerusakan terhadap struktur atau perangkat keras dari misi Artemis I setelah badai itu juga mencapai pusat penerbangan luar angkasa di Kennedy Space Center.

Adapun dalam peluncuran Artemis I, NASA akan mengirim kapsul Orion tanpa awak dalam perjalanan mengelilingi Bulan, membuka jalan bagi misi masa depan meneliti permukaan bulan lebih mendalam.

Upaya peluncuran pertama dari misi tersebut terhenti setelah roket mengalami masalah mesin, sementara yang kedua dirusak oleh kebocoran bahan bakar berupa hidrogen cair. Lalu, upaya ketika kembali batal akibat masalah cuaca yang sangat tidak mendukung.

Baca juga:

NASA Siapkan Hadiah Menarik Untuk Orang yang Bisa Buat Toilet di Bulan

Peluncuran Artemis I sudah terlambat dari jadwal. (Foto: NASA)

Misi Artemis I itu akan menandai debut kapal SLS dan Orion, untuk perjalanan lebih dari sebulan mengelilingi Bulan. Misi itu juga akan memulai kembalinya NASA yang telah lama ditunggu-tunggu ke permukaan bulan, misi pertama dalam program Bulan Artemis.

Sementara, rencana dari misi itu adalah untuk mendaratkan astronot agensi di bulan dengan misi Artemis ketiga pada tahun 2025. NASA sudah terlambat lima tahun dari jadwal dan menghabiskan miliaran dolar untuk anggaran misi tersebut.

Lebih dari USD 40 miliar atau setara dengan Rp 612 triliun untuk menyukseskan program Artemis, sebagian besar untuk pengembangan SLS dan Orion. Bila demikian, maka NASA menghabiskan sekitar USD 4,1 miliar atau sekitar Rp 62,8 miliar per peluncuran. (waf)

Baca juga:

NASA Temukan Planet Berbatu Terdekat dari Bumi

#NASA #Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.

Berita Terkait

Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Fun
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Studi dari American Psychological Association temukan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan kecemasan, depresi, dan agresi pada anak-anak. Konten dan dukungan emosional juga berperan penting.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Dunia
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Stuart Semple klaim ciptakan warna cat baru hasil eksperimen ilmiah.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 26 April 2025
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Fun
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Ilmuwan temukan warna ‘olo’ — biru-hijau super pekat yang hanya terlihat dengan teknologi laser Oz.
Hendaru Tri Hanggoro - Senin, 21 April 2025
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Bagikan