Sukses dengan Uji Misi Artemis I, NASA Siapkan Peluncuran Roket ke Bulan


NASA siap luncurkan roket ke bulan. (Foto: NASA)
PROGRAM pengujian untuk Sistem Peluncuran Luar Angkasa super besar dan super mahal oleh NASA kini telah rampung. Demikian Badan Antariksa Amerika Serikat tersebut mengumumkan pada Jumat (24/6) seperti yang dilaporkan TechCrunch.
Saat ini mereka telah selesai menjalankan misi demonstrasi Artemis I ke bulan. Ini menjadi langkah pertama dalam perjalanan panjang misi yang direncanakan, untuk akhirnya mengembalikan manusia ke permukaan bulan pada pertengahan dekade. Peluncuran bisa terjadi paling cepat akhir Agustus.
Badan tersebut akan membawa roket setinggi 322 kaki dan pesawat ruang angkasa Orion kembali ke Vehicle Assembly Building, sebuah hanggar perakitan di Kennedy Space Center NASA, pada 1 atau 2 Juli, di mana keduanya akan dipersiapkan untuk diluncurkan.
Baca juga:
NASA Temukan 'Pintu Misterius' di Mars

Kepala Insinyur Program Sistem Peluncuran Luar Angkasa John Blevins mengatakan badan tersebut akan memiliki sekitar enam hingga delapan minggu kerja sebelum peluncuran terakhir.
NASA juga mendeklarasikan tahap Wet Dress Rehearsal telah selesai dijalankan meski terdapat masalah kebocoran hidrogen yang menyebabkan pengontrol peluncuran menghentikan hitungan mundur 29 detik lebih cepat.
"Setelah SLS kembali ke landasan peluncuran, tim NASA akan menghabiskan sekitar 10-14 hari untuk mempersiapkan proses lepas landas," ujar Manajer Operasi Kendaraan Senior untuk Sistem Eksplorasi Darat Cliff Lanham.
Baca juga:
NASA Cari Perusahaan Kedua untuk Diajak Kerjasama

Kebocoran terdeteksi di saluran pembuangan hidrogen selama proses pembuatan propelan, tepatnya ketika ratusan ribu galon oksigen cair kriogenik dan hidrogen cair sedang dimuat ke dalam tangki.
Namun terlepas dari masalah kebocoran, badan tersebut dapat memuat kedua tangki roket dengan propelan. Kemudian mereka harus mengeringkannya, namun itu merupakan bagian pengujian utama yang belum dilakukan oleh NASA.
Meski para pejabat tidak memberikan tanggal peluncuran yang tepat, namun Tom Whitmeyer, Wakil Administrator Asosiasi untuk Pengembangan Sistem Eksplorasi Umum, mengatakan hingga kini segala rencana terlihat berjalan baik dan optimistis dapat diluncurkan dalam jangka waktu sekitar akhir Agustus. (waf)
Baca juga:
NASA Tingkatkan Detektor, Waspadai Asteroid Dekati Orbit Bumi
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia

Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim

Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii

Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar

Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini

Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!

Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali

Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif

Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo

Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
