Kuliner

Mulai Langka, Makanan Khas Papua Ini Punya Banyak Manfaat untuk Tubuh

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Senin, 02 Maret 2020
Mulai Langka, Makanan Khas Papua Ini Punya Banyak Manfaat untuk Tubuh

Papeda (Foto: Instaram/@ reantinanovagurusinga)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SUMBER kesehatan manusia dimulai dari apa yang dimakan. Makanan yang unik dan menarik juga menjadi salah satu daya tarik manusia untuk mencicipinya. Salah satu jenis makanan yang memenuhi kedua syarat diatas adalah makanan khas papua bernama papeda.

Papeda merupakan makanan khas masyarakat Papua, Maluku, dan beberapa daerah di Sulawesi. Berbahan dasar sagu, papeda bertekstur menyerupai lem atau gel berwarna putih bening.

Baca juga:

Tiga Kuliner Papua Berbahan Dasar Sagu, Menggugah Selera dan Bikin Penasaran

Melansir indonesia.go.id, rasanya yang tawar membuat papeda cocok disajikan bersama dengan ikan tongkol yang dibumbui dengan kunyit atau kuah kuning. Papeda juga kerap dinikmati dengan sayur yang diolah dari daun melinjo muda atau disebut dengan sayur ganemo.

Bukan hanya unik, warisan kuliner asal Papua dan Maluku satu ini memiliki berbagai manfaat untuk tubuh. Selain kaya serat, papeda juga rendah kolestrol dan bernutrisi.

Papeda mulai langka (Foto: Instagram/@sahertianreny)

Papeda memiliki nutrisi esensial seperti protein, karbohidrat, kalsium, fosfor, dan zat besi. Bahkan, rutin mengkonsumsi papeda dapat meningkatkan daya tahan tubuh, mengurangi resiko terjadinya kanker usus, hingga membersihkan paru-paru.

Sayangnya, citarasa khas ini mulai perlahan-lahan menjadi langka dan sulit ditemukan. Begitu pula di daerah asalnya. Tetapi, jangan sedih, karena kelezatan papeda tidak hanya terkenal di Papua dan Maluku, karena di beberapa tempat makan Jabodetabek menyuguhkan Papeda.

Baca juga:

Aibon, Makanan Ajaib Sumber Karbohidrat dari Tanah Papua

Salah satunya yang sedang ramai di perbincangkan adalah restoran papeda milik salah satu artis ternama Teuku Rasya. Dalam Vlog yang dibawakan oleh Channel AnakKuliner, putra sulung Tamara Bleszynski ini membuka sebuah restoran dengan nama "Papeda" di kawasan Alam Sutera,tepatnya di Gedung Prominence lantai 36.

Konsep restoran ini adalah menghadirkan ciri khas masakan Indonesia bagian Timur, khususnya Papeda. Dalam vlognya, AnakKuliner mengapresiasi rasa dan kualitas masakan Papeda dari restoran artis muda ini. "Ini saya suka banget sama tekstur papeda dan rasa dari kuah gulai ikannya, nendang banget," Ujar Host AnakKuliner.

Teuku Rassya buka usaha kuliner yang menyajikan papeda (Foto: Instagram/@teukurassya)

Proses mengolah sagu menjadi bubur papeda membutuhkan perkakas belanga. Lalu, saat air mendidih dituangkan ke dalam saripati sagu sambil diaduk sampai mengental dan terjadi perubahan warna, yaitu dari putih menjadi bening keabu-abuan.

Pengadukan dalam proses ini harus searah sampai tekstur benar-benar merata menjadi bubur lem. Sepasang sumpit atau dua garpu khusus digunakan untuk mengambil dan menyantap papeda.

Cara menyantap papeda dengan menggulung-gulung hingga bubur melingkari sumpit atau garpu. Lalu, diletakkan di piring dan siap disantap bersama kuah kuning. Tak perlu dikunyah, menyantap papeda dapat langsung diseruput dan ditelan. (nic)

Baca juga:

Petatas, Ubi Papua yang Cocok dengan Menu Apa Saja

#Papua #Kuliner Papua
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak
Penyerangan Polres Mamberamo Raya, Papua, bermula dari laporan keributan warga yang diduga terpengaruh minuman keras di sekitar perempatan SD Adven Burmeso.
Wisnu Cipto - Rabu, 29 Oktober 2025
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak
Indonesia
Penggerebekan KKB Dugwi Kogoya Berawal dari Temuan Ponsel di Lokasi Keributan
Dugi Telenggen alias Dugwi Kogoya, anggota KKB pelaku penembakan Brigadir Joan H. Sibarani dan warga sipil di Distrik Tiom, Kabupaten Lanny Jaya, akhirnya berhasil diringkus.
Wisnu Cipto - Selasa, 28 Oktober 2025
Penggerebekan KKB Dugwi Kogoya Berawal dari Temuan Ponsel di Lokasi Keributan
Indonesia
Menhut Raja Juli Minta Maaf Pembakaran Barang Bukti Mahkota Cenderawasih Dapat Reaksi Dari Warga Papua
Menhut Raja Juli telah mengutus eselon satunya turun langsung ke tanah Papua untuk berdialog dengan Majelis Rakyat Papua (MRP) dan mahasiswa.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 27 Oktober 2025
Menhut Raja Juli Minta Maaf Pembakaran Barang Bukti Mahkota Cenderawasih Dapat Reaksi Dari Warga Papua
Indonesia
Menhut Raja Juli Kirim Eselon 1 ke Papua Redam Ketegangan Insiden Mahkota Cenderawasih 
“Atas nama Kementerian Kehutanan, saya mohon maaf agar apa yang terjadi ini menjadi catatan,” kata Raja Juli.
Wisnu Cipto - Senin, 27 Oktober 2025
Menhut Raja Juli Kirim Eselon 1 ke Papua Redam Ketegangan Insiden Mahkota Cenderawasih 
Indonesia
Ketua Adat La Pago Minta Rakyat Papua Jangan Terprovokasi Insiden Pemusnahan Mahkota Cenderawasih
Kogoya berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bersama agar ke depan proses serupa dilakukan secara lebih bermartabat dalam menghormati budaya masyarakat Papua.
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Ketua Adat La Pago Minta Rakyat Papua Jangan Terprovokasi Insiden Pemusnahan Mahkota Cenderawasih
Indonesia
Kemenhut Minta Maaf Lukai Hati Rakyat Papua, Akui Salah Bakar Mahkota Cenderawasih 
"Kami memahami bahwa mahkota Cenderawasih bukan sekadar benda, melainkan simbol kehormatan dan identitas kultural masyarakat Papua,” kata Dirjen KSDAE Kemenhut Satyawan Pudyatmoko
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Kemenhut Minta Maaf Lukai Hati Rakyat Papua, Akui Salah Bakar Mahkota Cenderawasih 
Indonesia
Rute Gerilya Undius Kogoya Bos KKB Intan Jaya Sebelum Meninggal di Wandai
Undius Kogoya, pimpinan KKB Intan Jaya, meninggal karena sakit di Distrik Wandai, Papua Tengah. Ia dikenal terlibat dalam berbagai aksi penyerangan sejak 2022.
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Rute Gerilya Undius Kogoya Bos KKB Intan Jaya Sebelum Meninggal di Wandai
Indonesia
Kecam Kekerasan dalam Demo di Jayapura, DPR: Ungkap Aktor Intelektual
Aksi demonstrasi oleh kelompok Aliansi Mahasiswa Pemuda Peduli Tanah Adat Papua (AMPPTAP) yang berlangsung di kawasan traffic light Abepura, Kota Jayapura, pada Rabu (15/10) siang, berakhir ricuh dan anarkis.
Frengky Aruan - Sabtu, 18 Oktober 2025
Kecam Kekerasan dalam Demo di Jayapura, DPR: Ungkap Aktor Intelektual
Indonesia
DPR Kecam Pembakaran Sekolah oleh KKB di Papua, Minta Pemerintah Harus Ambil Langkah Tegas
Tindakan tersebut merupakan kejahatan serius yang tidak dapat ditoleransi. Membakar bangunan sekolah merupakan tindakan kriminal yang sangat serius dan tidak dapat diterima.
Dwi Astarini - Rabu, 15 Oktober 2025
DPR Kecam Pembakaran Sekolah oleh KKB di Papua, Minta Pemerintah Harus Ambil Langkah Tegas
Indonesia
Pesawat Smart Air Tergelincir di Lapangan Terbang Tiom, Papua, tak Ada Korban Jiwa
Pesawat jenis Caravan C208 dengan nomor registrasi PK-SNA itu membawa barang dan bahan makanan dari Timika, Kabupaten Mimika, menuju Kabupaten Lanny Jaya.
Dwi Astarini - Sabtu, 11 Oktober 2025
Pesawat Smart Air Tergelincir di Lapangan Terbang Tiom, Papua, tak Ada Korban Jiwa
Bagikan