Mengapa Kita Sering Menolak Mengalami Suatu Perasaan?
Beberapa alasan mengapa kita sering menolak untuk merasakan suatu perasaan. (Foto: Unsplash/Nadine Shaabana)
SERING kali emosi itu datang menghantui kita. Entah dalam bentuk kesedihan, kemarahan, atau ketakutan. Bagi beberapa orang mungkin lebih mudah untuk mengabaikan atau justru menghadapinya. Namun, kenapa merasa berat menerima perasaan-perasaan itu.
Sebenarnya emosi merupakan ekspresi normal dialami manusia atas hal-hal yang terjadi dalam hidupnya. Perasaan ini lah yang nanti membawa kita bersikap atau berperilaku, baik itu positif atau negatif.
Baca juga:
Merasa Kesehatan Mental Terganggu, Apa yang Harus Dilakukan?
Dilansir dari Psychology Today, ada beberapa hal yang terjadi ketika kita dihadapkan dengan beragam perasaan tidak nyaman itu, antara lain:
1. Menghakimi diri sendiri
Beberapa orang memilih untuk menolak emosi itu karena adanya penilaian yang tertanam dari dalam diri. Seperti ketika seseorang merasakan kesedihan dan teringat tentang perasaan sedih yang melambangkan tentang kelemahan. Akhirnya hal ini membuat kita memilih untuk menghindar dari perasaan itu.
Begitu juga ketika seseorang merasa marah dan sering kali dilabeli dengan orang-orang yang out of control. Hal itu yang membuat mereka sering melakukan penghakiman untuk diri sendiri.
Pengalaman ini bisa terjadi karena masa kecil seseorang. Keyakinan ini menjadikan kita enggan untuk menerima perasaan-perasaan sulit itu.
2. Menerima penghakiman dari luar
Tidak hanya penilaian dari diri sendiri yang menjadikan kita enggan untuk menerima perasaan sulit itu. Namun, penilaian eksternal juga menjadi salah satu faktornya. Contohnya ketika kita berada di lingkungan keluarga, teman, atau pasangan yang menanggapi perasaan kita dengan buruk.
Jika merasakan hal itu, kita harus berusaha untuk mencegah hal itu terjadi. Lebih baik untuk terbuka atas perasaan kita dan mendapatkan dukungan dari orang-orang terkasih.
Baca juga:
3. Kekhawatiran akan perasaan
Seseorang khawatir bila perasaan itu tidak akan pernah berakhir. Emosi yang datang tidak kunjung usai dan pengalaman-pengalaman yang terjadi membuat kita semakin takut untuk mulai merasakan segala perasaan itu.
Ada ketakutan ketika kita mulai menangis, dan mungkin saja akan sulit untuk berakhir. Sayangnya ketakutan ini justru membuat kita terus melawan perasaan-perasaan sulit yang datang dan memilih untuk tidak merasakan perasaan itu. Padahal perasaan itu datang begitu saja dan wajar untuk kita rasakan.
Nyatanya, dengan menahan atau menolak perasaan ini sering kali menjadikan kita mengalami penderitaan yang lebih panjang. Hal ini disebabkan karena kita tidak pernah memberikan kesempatan untuk diri kita sendiri mengalami dan memproses semua emosi. Pada akhirnya kita tidak bisa melewati perasaaan-perasaan sulit ini sampai berhasil melewatinya. (ren)
Baca juga:
Aplikasi Ini Bisa Lacak Kesehatan Mental, Intip Cara Kerjanya
Bagikan
Berita Terkait
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja