Ladies, Tidur dengan Lampu Menyala Katanya Bisa Bikin Gemuk


Tidur dengan lampu menyala ternyata bisa bikin kamu gemuk. (Unsplash/entersge)
SIAPA sangka tidur dengan lampu menyala saja bisa mempengaruhi berat badan kamu? Tidak hanya lampu kamar, cahaya dari TV, lampu tidur, dan sumber cahaya lainnya dapat meningkatkan risiko naiknya berat badan dan obesitas pada perempuan.
"Mematikan lampu saat tidur mungkin berguna untuk mengurangi kemungkinan naiknya berat badan, menjadi kelebihan berat badan atau obesitas," kata Dr. Yong-Moon Mark Park, mengutip laman Webmd.
Baca juga:
Sering Menggoyangkan Kaki saat Tidur? Mungkin Kamu Mengalami Hal Ini

Berbagai sumber terpecaya lainnya menulis bahwa secara spesifik, studi menemukan bahwa tidur dengan televisi atau lampu menyala secara positif dikaitkan dengan kenaikan lima kilogram, selama periode lima tahun di kalangan perempuan.
Untuk penelitian ini, tim Park mengandalkan data yang dilaporkan sendiri dari hampir 44.000 perempuan, berusia 35 hingga 74 tahun. Mereka bukanlah pekerja shift, suka tidur siang, atau hamil saat penelitian dimulai.
"Setelah kami menyesuaikan faktor perancu, peluang 17% untuk menambah berat badan lima kilogram, 22% untuk memiliki kelebihan berat badan, dan 33% untuk memiliki obesitas," kata Dale Sandler, penulis senior studi tersebut.
Webmd menulis bahwa adanya paparan cahaya buatan pada malam hari dapat menekan hormon tidur melatonin dan mengganggu siklus alami bangun-tidur.
"Ini juga dapat mengganggu variasi hormon stres sehari-hari dan mempengaruhi proses metabolisme lain yang berkontribusi pada penambahan berat badan," ucap Park.
Baca juga:

Melansir laman Webmd, David Katz, direktur Pusat Penelitian Yale-Griffin di New Haven, Meninjau kembali temuan tersebut.
Katz mengatakan bahwa tidak ada bukti konkret bahwa cahaya buatan berdampak langsung pada kenaikan berat badan. Tapi, keduanya saling berhubungan.
"Kekurangan dan gangguan tidur merupakan faktor risiko obesitas, karena berbagai alasan mulai dari suasana hati dan pengekangan yang berkurang, hingga perubahan keseimbangan hormonal," kata Katz.

Masih diperlukan lebih banyak lagi riset mengenai hubungan antara seseorang terpapar cahaya buatan saat tidur dengan kenaikan berat badan.
Laman CNN menulis bahwa Profesor Malcolm von Schantz, mengatakan kepada Science Media Center bahwa penelitian tersebut akan lebih kuat jika para wanita tersebut mengenakan instrumen yang mengukur aktivitas mereka serta jumlah pasti cahaya yang terekspos, bukan hanya bergantung pada laporan diri.
Meskipun demikian, Schantz mengatakan bahwa temuan ini masuk akal secara biologis. Penemuan ini menunjukkan bahwa tidur dengan benar merupakan bagian penting dalam menjaga kesehatan kita, termasuk untuk mengontrol berat badan. (lev)
Baca juga:
Masih Bisa Langsing, 3 Langkah Sukses Diet untuk Usia 40 Tahun ke Atas
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
