Kesehatan

Sering Menggoyangkan Kaki saat Tidur? Mungkin Kamu Mengalami Hal Ini

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Senin, 10 Agustus 2020
Sering Menggoyangkan Kaki saat Tidur? Mungkin Kamu Mengalami Hal Ini

Pertanda kamu mengalami restless leg syndrome. (Foto: Unsplash/Lucrezia Carnelos)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PERNAHKAH kamu sering menggerak-gerakan kaki atau bagian tubuh lainnya saat sedang bersantai atau tidur? Bisa jadi kamu mengalami restless leg syndrome (RLS). Sindrom merupakan gangguan yang berhubungan dengan gerakan atau sensasi di tubuhmu.

Mengutip laman WebMD, RLS adalah kondisi sistem saraf yang mengalami kelainan dan menyebabkan dorongan kuat untuk menggerakan kaki. Hal ini juga dikenal sebagai penyakit Willis-Ekbom. Para dokter menganggapnya sebagai gangguan tidur karena biasanya terjadi atau semakin parah saat kamu sedang istirahat.

Baca juga:

Sering Menyalahkan Diri Sendiri? Mungkin Kamu Mengalami Hal Ini

RLS juga sudah dialami sebanyak 10 persen warga di AS. Siapapun bisa mengalaminya, namun lebih sering terjadi pada wanita dan pada usia paruh baya. Untuk kasus anak-anak dan remaja terkadang juga ditemukan gangguan serupa. Orang yang memiliki kondisi seperti pernah diamputasi dapat terserang RLS.

Sering Menggoyangkan Kaki saat Tidur? Mungkin Kamu Mengalami Hal Ini
Biasanya dialami mereka yang sudah lanjut usia. (Foto: Unsplash/Ian Noble)

Mereka yang mengalami RLS biasanya merasa kesemutan, menggelitik, rasa panas, gatal, atau rasa tidak nyaman pada bagian kaki.

Untuk mengurangi rasa tidak nyaman, mereka harus menggerakan kaki atau anggota tubuh lainnya yang dirasa terkena gangguan.

Pengidapnya juga akan mengalami kesulitan untuk tidur di malam hari, serta mengakibatkan kelelahan siang hari karena kualitas tidur yang terganggu. Tingkat keparahan RLS berkisar dari ringan hingga tidak tertahankan.

Baca juga:

Terapkan Pola Makan Alami, Sehatkah Diet Paleo?

Sering Menggoyangkan Kaki saat Tidur? Mungkin Kamu Mengalami Hal Ini
Pengidapnya akan mengalami kesulitan tidur. (Foto: Unsplash/Kinga Cichewicz)

Mengutip laman Hellohsehat, adapun gejala yang dialami seperti dorongan untuk selalu menggerak-gerakan bagian tubuh yang dirasa tidak nyaman.

Selain itu adaya rasa tidak nyaman semakin menjadi di kala sedang beristirahat, duduk dalam waktu lama, berkendara, dan sedang bepergian dengan pesawat.

Menurut penelitian, RLS berkaitan dengan orang yang menderita beberapa penyakit terkait dengan gagal ginjal, kerusakan saraf, diabetes, dan Parkinson.

Peneliti juga mengungkakan bahwa orangtua yang memiliki masalah RLS dapat berpotensi menurunkan gangguan kepada anaknya nanti. Obat-obatan seperti antidepresan, methamin, dan obat mual juga menjadi salah satu penyebabnya.

Sering Menggoyangkan Kaki saat Tidur? Mungkin Kamu Mengalami Hal Ini
Brokoli adalah salah satu makanan yang mengandung zat besi. (Foto: Unsplash/FOODISM360)

Guna mencegahnya, cobalah mengubah pola hidup menjadi lebih baik. Mulai mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, hindari rokok dan alkohol, berjalan-jalan sebentar sebelum tidur, dan pijat bagian tubuh yang terserang. (and)

Baca juga:

Lagi Dibikin, Pil untuk Mengatasi Kesepian

#Info Kesehatan #Tips Kesehatan #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Bagikan