Kesehatan Mental

Lagi Dibikin, Pil untuk Mengatasi Kesepian

Dwi AstariniDwi Astarini - Sabtu, 08 Agustus 2020
Lagi Dibikin, Pil untuk Mengatasi Kesepian

Para ahli tengah mengembangkan pil untuk mengatasi kesepian. (foto: pixabay/val GB)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KESEPIAN ternyata jadi masalah besar dan global. Saking luasnya masalah ini, beberapa ilmuwan berpikir untuk membuat pil yang bisa mengatasi kesepian. "Kesepian telah jadi epidemi," demikian banyak media menyebut.

Melansir laman The Guardian, survei yang dilakukan pada 2018 oleh Cigna menemukan hampir 50% orang Amerika mengaku terkadang atau selalu merasa sendirian. Satu dari empat orang jarang atau tidak pernah merasa bahwa orang lain memahami mereka. Dalam survei pada 2020, 61% orang Amerika dilaporkan merasa kesepian. Peningkatan 11% terjadi hanya dalam dua tahun.

BACA JUGA:

Michelle Obama Mengaku Alami Depresi Ringan Selama Pandemi

Untuk mengatasi kesepian, banyak intervensi yang dilakukan pemerintah atau organisasi-organisasi yang berfokus pada isu ini.

Organisasi Sidewalk Talk misalnya. Para relawan organisasi itu akan menyediakan kursi dan duduk di pinggir jalan. Meladeni mereka yang ingin mengobrol. Siapa pun bisa berbicara dengan para relawan yang sudah dilatih untuk menjadi pendengar yang baik dengan gratis.

Namun, intervensi semacam itu sepertinya tidak cukup.

sidewalk talk
Intervensi seperti Sidewalk Talk tak cukup mengatasi kesepian. (Foto: twitter @sidewalktalkorg)

Policy Options menulis, menurut banyak psikolog, orang yang sangat kesepian memiliki pikiran yang kompleks. Mereka secara bersamaan menginginkan dan menolak kontak sosial. Perilaku itu sering kali menimbulkan tanggapan negatif dari orang lain. Teman dan keluarga mungkin berhenti menelepon, pekerja kesehatan dan sosial mungkin berhenti menawarkan layanan. Tetangga mungkin berhenti memeriksa keadaan.

Direktur Brain Dynamics Lab di University of Chicago Pritzker School of Medicine Stephanie Cacioppo dan suaminya, John T Cacioppo, yang saat ini sudah meninggal, telah lama meneliti mengenai isu kesepian ini. Meski sang suami telah lama pergi, Cacioppo tetap lanjut meneliti mengenai kesepian dan sedang melakukan penelitian untuk membuat sebuah pil yang diharapkan dapat mengatasi orang-orang dengan kesepian kronis. Demikian dilaporkan The Guardian.

Jangan salah paham dulu. Kesepian bukanlah sebuah penyakit. Namun, kesepian yang kronis dapat memberi dampak yang buruk. Hal itulah yang menginspirasi Cacioppo untuk membuat pil tersebut.

kesepian
Kesepian merupakan sesuatu yang kompleks. (Foto: unsplash @sashafreemind)

Nyatanya, rasa kesepian tak hanya membuat orang sedih. Rasa kesepian yang berlebihan bisa menimbulkan banyak penyakit dan membunuh, terutama pada orang-orang yang lebih tua. "Merasa kesepian bisa meningkatkan risiko kematian sebanyak 50%. Hal itu membuat kesepian sama berbahayanya seperti merokok 15 rokok dalam sehari," tulis Apolitical.co.

Seperti apa sih pil antikesepian? The Guardian melaporkan Cacioppo menyebut penelitian sebelumnya dalam hal depresi dan gangguan kecemasan, ia menemukan bahwa neurosteroid yang diproduksi secara alami (steroid yang terbentuk di otak)--yang disebut allopregnanolone--dapat mengurangi mengurangi kecemasan dan mendorong regenerasi sel otak. Hal itu dianggap juga sebagai terapi yang bisa digunakan untuk PTSD, cedera otak traumatis, dan alzheimer.

Walau begitu, Cacioppo mengatakan obat antidepresan memiliki efek samping mengantuk, mual, dan insomnia. Ia menargetkan untuk membuat pil yang berbeda.

Selain Cacioppo, terdapat beberapa peneliti yang lain yang berusaha untuk mencari solusi mengatasi kesepian dengan obat.

kesepian
Butuh lebih daripada sekadar pil untuk mengatasi kesepian.(Foto: unsplash @felixrstg)

Di Jerman, seperti dilaporkan The Guardian, Rene Hurlemann, seorang profesor psikiatri di Universitas Oldenburg, mulai menguji oksitosin sekitar satu dekade lalu. Zat itu dikenal sebagai hormon 'cinta' atau 'pelukan' karena dilepaskan saat melahirkan, menyusui, dan kasih sayang fisik.

Salah satu hasil penelitian Hurlemann ialah melakukan wawancara dengan sejumlah orang membahas momen paling bahagia di hidup mereka. Orang yang kesepian memiliki tingkat oksitosin yang rendah bahkan saat memikirkan momen bahagia. Seharusnya studi ini selesai pada tahun ini, tapi pandemi mengharuskan mereka untuk menundanya 18 bulan lagi.

Walau jika suatu saat pil ini berhasil dibuat, itu bukanlah solusi mandiri untuk mengatasi kesepian. Butuh stimulasi fisik dan emosional saat mengatasi isu-isu seperti kesepian, depresi, dan sejenisnya. Melansir laman Smithsonianmag, Cacioppo mengatakan, "Anggap obat ini sebagai terapi tambahan saat kamu melakukan terapi lain."(lev)

#Kesehatan #Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Bagikan