Kesehatan

Michelle Obama Mengaku Alami Depresi Ringan Selama Pandemi

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Jumat, 07 Agustus 2020
Michelle Obama Mengaku Alami Depresi Ringan Selama Pandemi

Michelle Obama ungkap memiliki depresi ringan selama pandemi. (Twitter/@michelleobama)

Ukuran:
14
Audio:

BANYAK orang mengalami gangguan kesehatan mental sejak pandemi dan terkarantina, tak terkecuali para tokoh besar dunia. Melalui podcast miliknya The Michelle Obama Podcast, mantan ibu negara AS curhat mengenai keadaan kesehatan mentalnya selama pandemi.

"Saya tahu saat ini saya sedang mengalami suatu bentuk low-grade depression," ucap Michelle. Melansir laman The Guardian, ia mengatakan bahwa karantina menjadi salah satu alasan namun tidak sepenuhnya.

Baca juga:

Depresi Tak Selalu Ditunjukkan Lewat Kesedihan

Depresi yang dialaminya juga dikarenakan akibat terpapar berita-berita negatif yang belakangan banyak beredar. "Karena perselisihan rasial, melihat seorang orang kulit hitam didiskriminasi lagi, dan menyaksikan kemunafikan administrasi saat ini, hari demi hari semua ini membuat saya merasa putus asa," ujar Michelle.

Michelle Obama Mengaku Alami Depresi Ringan Selama Pandemi
Michelle Obama akui sedih dengan keadaan Amerika Serikat saat ini. (Twitter/@michelleobama)

Karena depresi yang ia alami, Michelle mengatakan bahwa ia sering terbangun tengah malam. Seakan-akan dia sedang memikirkan dan mengkhawatirkan sesuatu. Ini membuat rutinitas tidurnya terganggu.

"Saya sudah pernah melewati masa-masa emosional yang tidak stabil, dimana kamu tidak merasakan diri kamu sendiri, dan kadang-kadang ada satu minggu atau lebih dimana saya harus menyerah akan perasaan itu, dan tidak terlalu keras pada diri saya sendiri. Sudah lama saya tidak merasakan beban seperti ini," terangnya dalam podcast.

Michelle Obama Mengaku Alami Depresi Ringan Selama Pandemi
Kesehatan mental banyak orang memburuk sejak pandemi. (Unsplash/@anthonytran)

Tidak hanya Michelle Obama, banyak orang mengatakan bahwa kesehatan mentalnya memburuk sejak pandemi. World Health Organization (WHO) juga telah memberi peringatan akan meningkatnya isu-isu kesehatan mental karena pandemi.

"Isolasi, rasa takut, ketidakpastian, kekacauan ekonomi, semuanya dapat menyebabkan tekanan psikologis," kata Devora Kestel, direktur departemen kesehatan mental WHO.

Baca juga:

Lakukan Detoks Media Sosial dengan 4 Cara Ini

Melansir laman Business Insider, menurut polling yang dirilis pada Juni 2020 menunjukkan bahwa orang AS merasa paling tidak bahagia dalam 50 tahun terakhir dan menunjukkan tingkat kebanggaan nasional yang rendah secara historis.

Data Biro Sensus yang dirilis pada Mei 2020 menemukan sepertiga orang AS menunjukkan tanda-tanda kecemasan klinis atau depresi selama pandemi COVID-19.

Secara global, studi dan survei yang dilakukan menunjukkan bahwa adanya peningkatan kasus depresi dan kecemasan telah dicatat di beberapa negara.

Selain itu, kekerasan dalam rumah tangga meningkat, dan petugas kesehatan melaporkan peningkatan kebutuhan akan dukungan psikologis, tulis Reuters.

Tidak hanya masyarakat biasa, orang-orang yang terlibat langsung seperti petugas medis juga mengalami peningkatan drastis dalam isu kesehatan mental. Banyak video-video viral dan dokumenter yang menunjukkan tekanan dan beban yang masif karena keadaan ini. (lev)

Baca juga:

Memulai Berkebun untuk Mengobati Anxiety

#Michelle Obama #Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Lifestyle
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Untuk skizofrenia, faktor risikonya mencakup genetik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Fun
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Skizofrenia dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 15 Mei 2025
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Penderita GB I, mengalami setidaknya satu episode manik yang berlangsung selama seminggu atau lebih.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 14 Mei 2025
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
Perasaan insecure selalu berkaitan dengan kepercayaan diri.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 25 Februari 2025
Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
Bagikan