KPK Tahan Legislator PDIP Nyoman Dhamantra


Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) langsung menahan anggota komisi VI DPR RI fraksi PDI Perjuangan, I Nyoman Dhamantra. Foto: MP/Ponco
MerahPutih.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) langsung menahan anggota komisi VI DPR RI fraksi PDI Perjuangan, I Nyoman Dhamantra. Nyoman ditahan usai diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan suap izin impor bawang putih.
Nyoman keluar dari Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, dengan mengenakan rompi tahanan KPK dan tangan diborgol sekira pukul 06.30 WIB. Ia enggan angkat bicara terkait kasus dugaan suap pengurusan izin impor bawang putih yang menjeratnya sebagai tersangka.
Baca Juga: KPK Tetapkan Legislator PDIP Nyoman Dhamantra Tersangka Suap Impor Bawang

Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, Nyoman Dhamantra ditahan untuk 20 hari ke depan. Dia dititipkan oleh KPK di Rumah Tahanan (Rutan) Polres Metro Jakarta Timur (Jaktim).
"INY (I Nyoman Dhamantra) ditahan di Polres Metro Jakarta Timur," kata Febri saat dikonfirmasi, Jumat (9/8).
Baca Juga: Urus Izin Impor Bawang, Legislator PDIP Nyoman Dhamantra Minta Fee Rp3,6 Miliar
Selain Nyoman, KPK juga telah menahan lima tersangka lainnya. Kelima tersangka tersebut yakni, orang kepercayaan Nyoman, Mirawati Basri, serta empat pihak swasta, Chandry Suanda alias Afung, Doddy Wahyudi, Zulfikar, dan Elviyanto.
Mirawati, Chandry Suanda dan Elviyanto ditahan I Rutan Klas I Cabang KPK yang berada di belakang Gedung Merah Putih. Sedangkan Doddy Wahyudi dan Zulfikar, ditahan di Rutan Pomdan Jaya, Guntur, Jakarta Selatan.
"Penahanan dilakukan selama 20 hari ke depan," ujar Febri.
Nyoman diduga telah menerima uang Rp2 miliar dari total komitmen fee sebesar Rp39,6 miliar untuk pengurusan izin impor 20.000 ton bawang putih yang akan masuk ke Indonesia. Suap tersebut berasal dari pengusaha Chandry Suanda alias Afung.

Baca Juga: PDIP Tegaskan Penangkapan I Nyoman Dhamantra Tidak Terkait Kongres
Pemulusan suap untuk pengurusan bawang putih tersebut dibantu oleh Doddy Wahyudi, Zulfikar, Elviyanto, dan Mirawati. Keempatnya mempunyai peran masing-masing dalam memuluskan izin impor bawan putih ke Indonesia. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
KPK Dalami Peran Gubernur Kalbar Ria Norsan di Kasus Proyek Jalan Mempawah

Kolaborasi Bareng KPK Kampanyekan Antikorupsi, Rhoma Irama Doakan Pejabat tak Pakai Rompi Oranye

KPK Usut Dugaan Korupsi di Kalbar, Penyidik Mulai Lakukan Penggeledahan

Unsur Masyarakat Harus Dominasi Pansel KPK

Otak Pungli di Rutan KPK Masih Bekerja Sebagai Staf di Setwan DKI

KPK Tahan Politikus PKB Terkait Kasus Korupsi di Kemenakertrans Era Cak Imin

KPK Periksa Eks Mensos Juliari Batubara Terkait Kasus Bansos Beras

KPK-BPIP Bersinergi Cegah Korupsi

Tutup Hakordia 2023, KPK: Sinergi Pemberantasan Korupsi Harus Terus Berlanjut
