Komjen Idham Azis Janji Penanganan Demo Lebih Humanis, Polwan Jadi Garda Terdepan
 Zulfikar Sy - Rabu, 30 Oktober 2019
Zulfikar Sy - Rabu, 30 Oktober 2019 
                Idham Azis (depan kedua dari kiri) saat menjabat Kapolda Metro Jaya dalam pengamanan pergantian tahun baru di Monas Jakarta. (ANTARA/Taufik Ridwan)
MerahPutih.com - Calon Kapolri Komjen Idham Azis memastikan di era kepemimpinannya kelak, Polri akan lebih humanis dalam menangani aksi unjuk rasa.
Ia menjelaskan, Polri senantiasa mengedepankan penangan persuasif.
Baca Juga:
Idham Azis Gagal Patuhi 'Dateline' Jokowi Ungkap Kasus Novel Versi WP KPK
"Tentang aksi unjuk rasa yang anarkis, kita prinsipnya dalam penanganan unjuk rasa selalu mengedepankan persuasif. Itu prinsip utama," kata Idham di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Rabu (30/10).
 
Ia mengatakan, personel Polri tidak diperbolehkan membawa senjata. Pun tidak boleh membawa peluru, baik peluru karet maupun tajam.
"Itu sudah kita berlakukan seluruh Indonesia," imbuh Idham
"Untuk penanganan unjuk rasa anarkistis, penanganan unjuk rasa selalu mengedepankan persuasif. Saya mengadopsi titah Kapolri sebelumnya, Bapak Tito Karnavian bahwa pelaksanaan unjuk rasa tidak diperkenakan menggunaan senjata api dengan peluru tajam maupun karet," ujar tambah Idham.
Selain itu, dia akan mengandalkan kekuatan polisi wanita atau polwan pada garda terdepan pengamanan unjuk rasa.
Baca Juga:
Tiba di Rumah Komjen Idham Azis, Komisi III Berdialog soal Keluarga
Menurut dia, deteksi dini dan komunikasi juga kunci dalam pengamanan unjuk rasa.
"Berdasarkan pengalaman saya sebagai Kapolda Metro Jaya, paling penting deteksi dini dulu, siapa korlap, lalu bangun komunikasi. Kami dulu berusaha komunikasi terus. Demo boleh, jadi kita kawal," kata Idham Azis.
 
Dia yakin kapolda seluruh Indonesia pun melakukan hal yang sama dengannya dalam mengamankan unjuk rasa. Dia optimistis semua hal bisa diselesaikan dengan komunikasi.
Lewat komunikasi, demonstran pun bisa memahami bahwa Polri hanya ingin menjaga ketertiban.
"Kalau kita bangun komunikasi saya yakin tidak ada yang tidak selesai," ujar Idham Azis. (Knu)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Dana Transfer dari Pusat Dipangkas, Kepala Daerah Diminta Kurangi Belanja Dinas dan Perjalanan yang tak Efektif
 
                      Mendagri Tito Ingatkan Pemda Setop Pemborosan dan Perkuat Efisiensi Anggaran
 
                      Mendagri Tito soal Pemotongan TKD: Bukan Hal Baru, saat Pandemi COVID-19 Juga Pernah Dilakukan
 
                      Mendagri Tito Bagi-Bagi Tugas 3 Wamen Jadi Koordinator Wilayah Berdasarkan Zona Waktu
 
                      Mendagri Tito Tiba di Istana, Pastikan Ada Pelantikan Menko Polkam Baru
 
                      Mendagri Tito Minta Pemda Hidupkan Lagi Siskamling untuk Jaga Keamanan Wilayah
 
                      Mendagri Larang Kepala Daerah yang Wilayahnya Terjadi Demo Pergi Ke Luar Negeri
 
                      Menteri Tito Sebut BUMD Rugi Karena Banyak Titipan, Pramono Sebut Tunjuk Tim Sukses Jadi Komisaris Tidak Masalah
 
                      Perusahaan Besar Terlibat Kasus Beras Oplosan, DPR: Jangan Ditutup-tutupi, Penegakan Hukum Tanpa Pandang Bulu
 
                      300 BUMD Merugi Rp 5,5 Triliun, Tito: Banyak Diisi Orang Tak Profesional dan Tim Sukses
 
                      




