Ketua MPR Sebut Nasib Industri Pariwisata Terancam jika Tak Diperhatikan Pemerintah


Pegiat event didorong buat strategi hadapi tren baru wisata usai pandemi COVID-19 (Birkom Kemenparekraf)
MerahPutih.com - Ketua Majelis Permusyawarakatan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo mendesak pemerintah mendata sektor industri terdampak virus corona, yang mewakili 60 persen dari total industri di Indonesia.
Menurut Bamsoet, pemerintah mesti memiliki data yang valid terhadap pekerja industri yang terdampak corona, baik yang mengalami penurunan pendapatan secara signifikan maupun yang terkena PHK.
Baca Juga:
"Sehingga dapat diberikan bantuan sosial maupun bantuan tunai kepada mereka, mengingat sejumlah kontrak industri mengalami penundaan pembayaran hingga pembatalan pesanan akibat pandemi, juga penurunan utilisasi karena jatuhnya permintaan produk industri," kata Bamsoet dalam keteranganya, Rabu (29/4).
Ia menambahkan, pemerintah harus memberikan bantuan keringanan biaya kepada industri yang harus mendapatkan bahan baku dari luar dikarenakan harga bahan baku yang mengalami kenaikan dan keterbatasan akses kepada negara importir.

"Mendorong pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perhubungan, untuk membantu industri yang mengalami kesulitan mendapatkan transportasi logistik akibat berkurangnya moda transportasi," jelas Bamsoet.
Selain itu, politikus Golkar ini mendesak pemerintah dapat melakukan penghitungan terhadap pengaruh tekanan industri kepada pertumbuhan domestik bruto/PDB, dikarenakan kenaikan kurs dolar AS terhadap rupiah juga berpengaruh terhadap industri dalam negeri.
Baca Juga:
Dua Orang Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan akibat Bansos Corona di Jakarta Utara
Pemerintah dalam melakukan refocusing dan realokasi anggaran bagi sektor Industri Kecil, Menengah, dan Aneka/IKMA dengan nilai yang mencapai Rp59,91 miliar.
"MPR berharap anggaran tersebut dapat dimanfaatkan seutuhnya untuk memberikan bantuan pada IKMA, dikarenakan sulitnya IKMA untuk bersaing dengan industri besar di tengah situasi pandemik saat ini," jelas Bamsoet.
Selain itu, pemerintah untuk juga memperhatikan industri yang masih harus bekerja saat ini, dengan memastikan setiap pekerja mendapatkan alat pelindung diri, alat kesehatan, masker, dan sarung tangan, sesuai protokol kerja COVID-19.
"Hal ini agar dapat menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja industri," tutup Bamsoet. (Knu)
Baca Juga:
Kasus Corona di DKI Rabu (29/4): Positif 4.033 Orang, Meninggal 381 Jiwa
Bagikan
Berita Terkait
MBG Jadi 'Senjata Rahasia' Pemerintah untuk Tarik Wisatawan, Sampai Bikin Dunia Kagum dan Geleng-Geleng Kepala

DPR Desak Pemerintah Kembangkan Wisata Budaya Berbasis Desa

Perang Timur Tengah Meledak, Indonesia Justru Panen Turis? Begini Strategi Kemenparekraf

12 Destinasi di Jakarta Pilihan Kemenparekraf untuk Libur Sekolah Juni-Juli 2025, Anak Auto Cerdas dan Happy!

Polemik Tambang Tak Goyahkan Raja Ampat, Pariwisata Tetap Aman dan Berkelas Dunia

Industri Hotel Merana di Libur Panjang, DPR Ingin Pemerintah Lakukan Hal Ini

Pengembangan Pariwisata Berbasis Minat, Respon Indonesia terhadap Tantangan Ekonomi Global

Jangan Panik! Tarif Trump Justru Buka Pintu Emas Pariwisata Lokal Jadi Tulang Punggung Negeri

Indonesia Tourism Board, Strategi Mewujudkan Indonesia sebagai Destinasi Wisata Unggulan ASEAN

Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
